POTONGPITA -- Warek II UBB Prof Dr Ir Agus Hartoko MSc (paling kiri) memotong pita sebagai simbol dimulainya penanaman seribu pohon gaharu di Pulau Lepar Pongok dan sekitarnya, di Tanjung Sangkar, Selasa (07/08/2017) petang.
TANJUNGSANGKAR, UBB --- Pulau Lepar Pongok (Lepong) di Bangka Selatan (Basel) dengan hamparan pulau-pulau kecil di sekitarnya, sarat dengan destinasi dan objek wisata yang menawan dan layak jual. Untuk mempublikasikan ke khalayak yang lebih luas, UBB akan membuat website ekowisata khusus pulau-pulau tersebut.
“Kita, UBB, telah berhasil membuat website tentang pariwisata Jelitik di Kabupaten Bangka. Nah, untuk mempromosikan destinasi dan objek wisata yang ada di Pulau Lepong dan sekitarnya, kami pun siap membantu untuk membangun website ekowisata di sini,” ujar Prof Dr Ir Agus Hartoko MSc, Wakil Rektor II UBB ketika memberi sambutan pada acara ‘Penanaman 1.000 Pohon’ yang digelar KKN UBB di Tangjung Sangkar, Selasa (08/09/2017) siang.
Menurut Agus, Pulau Lepong memiliki banyak keunikan. Selain panorama pantai khas ada di kepulauan, khusus di Lepong terdapat acara tahunan ‘sedekah laut’ Muang Jong yang digelar masyarakat nelayan. Belum lagi, satu pulau di sekitar Lepong yang punya benteng dan bekas lapangan terbang (Lapter) sendiri.
“Semua itu harus kita promosikan dalam website ekowisata Lepar Pongok. Itu semua akan mendorong ramainya pengunjung dan wisatawan, baik ke Lepong khususnya maupun ke Bangka Selatan pada umumnya,” tukas Agus Hartoko.
Agus juga tertarik dengan industri rumahtangga mengupas rajungan yang jamak ditemukan di Lepar Pongok. Menurut Agus, bila dirancang dalam bentuk festival adu cepat mengupas rajungan maka produk wisata di pulau ini pun akan bertambah banyak.
“Tampaknya sederhana. Tapi begitu melihat kita bisa tertugun; betapa cepatnya ibu-ibu nelayan itu mengupas cangkang rajungan. Ini salah satu tontonan menarik!,” ujar Agus Hartoko yang mengunjungi Pulau Lepar Pongok bersama Ketua UBB Press Eddy Jajang J Atmaja kemarin.
Dalam kaitan rencana membuat website ekowisata Lepar Pongok, Agus telah meminta mahasiswa KKN UBB di Lepong untuk mengabdikan -- dalam bentuk foto-- semua objek wisata yang ada. Termasuk foto budaya tak benda (antara lain rumah vernakular), lapangan terbang, benteng dan jetty (jembatan menjorok ke laut) berikut alat angkut (kapal dan ‘speed lidah’) di pantai Penutuk.
Pengalaman tak terlupakan atau paling berkesan -- salah satu dari butir Sapta Pesona Wisata -- adalah ketika pengunjung menuju Pular Lepar. Dari Pelabuhan Sadai (di daratan besar Pulau Bangka) ke Pelabuhan Penutuk di Pulau Lepar, alternatifnya: naik perahu ukuran besar atau ‘speed lidah’.
Biasanya pengunjung atau penduduk -- baik di Sadai maupun Pulau Lepar -- biasa naik ‘speed lidah’ karena lebih cepat tiba. Namun bagi pengunjung baru naik ‘taksi’ laut ini cukup mendebarkan. Sebab selama kurang lebih 15 menit berpacu dengan alun laut Sadai.
Agus Hartoko Rabu (9/08/2017) petang telah mendialogkan rencana membuat website ekowisata Pulau Lepar Pongok dengan Kepala UPT Teknologi Informasi UBB Ghiri Basuki di ruang kerja Warek II UBB , Kampus Terpadu UBB di Balunijuk Merawang.
“Website ekowisata Lepar Pongok akan kita integrasikan dengan website UBB. Hal serupa pun kita lakukan kepada website pariwisata Jelitik dan website Tuing yang juga akan segera kita buat. Nantinya kita akan membuat website pariwisata Bangka Belitung. Isinya adalah integrasi semua website pariwisata kita yang akan kita buat di Pulau Bangka dan Belitung,” terang Agus Hartoko (Eddy Jajang Jaya Atmaja).