Dosen UBB Raih Best Paper Konferensi Internasional Di Kyoto Jepang

Penulis: Editor | Ditulis pada 23 November 2017 16:01 WIB | Diupdate pada 23 November 2017 16:01 WIB


  • Ketua LPPM : UBB Menuju Universitas Riset 2035

Dosen UBB, Dr Ibrahim menjadi penerima Best Paper dalam Konferensi Internasional di Kyoto, Jepang. Konferensi yang diselenggarakan oleh International Institute of Engineer and Researchers (IIER) and Institute of Research and Journal (IRAJ) tanggal 7-8 November diikuti oleh peserta dari berbagai  negara, diantaranya Indonesia, Malaysia, Cina, Thailand, Taiwan, Korea dan Pakistan. Ibrahim mempresentasikan paper dengan judul “Tin and Authority Conflict: State, People, and Businessman on Tin Mining Chronic. Beberapa temuan pokok disajikan diantaranya adalah perlakuan berbeda setiap pergantian rezim terhadap pengelolaan timah disertai dengan implikasinya terhadap konteks lokal, pergeseran kewenangan pengelolaan yang menimbulkan konflik kepentingan secara luas antarelemen, dan minimnya perhatian terhadap kondisi lokal sebagai akibat penambangan.

Sebelumnya paper dengan fokus berbeda dalam topik yang sama juga dipresentasikan dalam Konferensi Internasional di Imperial College London, Inggris pada 11-12 September yang lalu. Beberapa temuan lain yang relevan juga dikembangkan dalam bentuk publikasi jurnal bereputasi. Publikasi-publikasi ini merupakan hasil riset yang dibiayai Kemenristekdikti melalui Hibah Kompentensi yang diketuai oleh Dr. Ibrahim dan anggota peneliti Dwi Haryadi dan Nanang Wahyudin.

Sementara itu, Ketua LPPM UBB, Dr Dwi Haryadi mengapresiasi dosen-dosen yang telah mempublikasikan hasil penelitiannya melalui konferensi maupun jurnal. Pada tahun 2017, dosen-dosen UBB yang berhasil mendapatkan dana hibah kompetitif nasional Kemenristekdikti sebanyak 23 judul penelitian dan pengabdian dari berbagai bidang keilmuan dengan total dana dari pusat sebesar lebih dari 1 Milyar. Dua puluh tiga kegiatan penelitian dan pengabdian tersebut didapat setelah melalui seleksi dan bersaing secara nasional dengan dosen-dosen dari seluruh Indonesia. UBB sendiri secara internal tahun ini mendanai 59 judul kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Semua hasil penelitian dan pengabdian di atas sebagian besar sudah dipublikasikan melalui konferensi dan jurnal-jurnal nasional/internasional, dan ini sejalan dengan visi UBB yang ingin menjadi universitas riset tahun 2035.

“Visi UBB adalah menjadi universitas riset dan ini hanya bisa dicapai jika dosennya aktif melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat disertai dengan publikasinya. Kami fokus meningkatkan kualitas penelitian para dosen dan mahasiswa. Selain manfaat keilmuan, penelitian juga akan mendorong pribumisasi teori dalam dunia praktik”, tutur Dwi haryadi.

 


Topik

Kampus_Terpadu_UBB LPPM
. ayar