Himata UBB Kupas Penambangan Bawah Laut Babel

Penulis: Editor | Ditulis pada 24 November 2017 16:50 WIB | Diupdate pada 24 November 2017 16:50 WIB


SERAH SERTIFIKAT --  Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Tambang (Himata) UBB Billy Andriko (kiri) menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Eko Yulianto (pemateri) pada Kuliah Umum Development of Mine Blasting Activity di Rektorat UBB, Balunijuk, Merawang, Jumat (24/11/2017) sore. 

MERAWANG, UBB --  Aktivitas penambangan timah di bawah laut di Bangka Belitung  (Babel), dan tambang bijih (ore)   bawah tanah di PT Freeport, Mimika, Papua,   dikupas  dalam kuliah umum yang digelar   Jurusan  Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung (UBB),  Jumat (24/11/2017) petang. 

Berlangsung di  Ruang Seminar Rektorat UBB, Balunijuk, Merawang, kuliah umum  yang dibuka resmi Kepala Jurusan Teknik Pertambangan Irvani ST M.Eng itu,  menampilkan Eko Yulianto ST (Kepala Teknik Tambang di PT Timah)   dan Novandri Kusuma Wardana ST MT (dosen luar biasa UBB), sebagai pembicara.

Eko Yulianto,  salah satu alumni Teknik Pertambangan UBB tahun 2011 tampil dengan makalah yang berjudul ‘Aktivitas Penambangan di PT Timah’.   Sementara itu  Novandri Kusuma -- yang sehari-hari  juga sebagai kepala peledakan di PT Kalimantan Prima Coal -- mengupas tentang Tambang Bawah Tanah untuk Bijih di PT Freeport Menggunakan Peledakan.

Terungkap bahwa  penambangan timah di bawah laut itu umumnya  menggunakan kapal isap. Mereka beroperasi  minimal satu  mil dari garis pantai,  atau zona ‘aman’ dari bibir pantai.

“Memang ada lumpur akibat  proses  penambangan menggunakapan kapal isap. Namun lumpur tidak sampai ke pesisir pantai,  karena langsung dihantam oleh arus  laut yang  ada di zona ‘aman’ itu.   Lumpur langsung mengendap ke dasar lautan,” ujar  Wafi Hiraihan, Koordinator Dokumentasi Seminar, mengutip paparan Eko Yulianto.

Irvani ketika membuka  kuliah umum   yang dihadiri 167 mahasiswa Teknik Pertambangan itu menjelaskan acara ini merupakan bagian dari pengabdian Angkatan Teknik Pertambangan UBB tahun  2016.   Ia  minta agar seluruh  mahasiswa yang hadir untuk serius mengikuti kuliah umum ini.

“Kuliah umum  dengan tema ‘development of mine blasting activity’  atau singkatannya Domba ini terus terang saja baru kali ini dipaparkan di kuliah umum Teknik Pertambangan.  Kuliah umum sebelum ini umumnya mengambil tema Keselamatan, Kesehatan Kerja atau K3, dan Lingkungan Hidup,” tukas Irvani.   

Ditegaskannya,  mahasiswa Teknik Pertambangan harus memahami  seluk-beluk  proses penambangan di bawah laut,  termasuk  praktik peledakan tambang di bawah tanah.  Sebab  itu bagian penting dari pekerjaan pertambangan yang akan digeluti mahasiswa  selepas menamatkan kuliah di Teknik Pertambangan UBB.

 Nur Annisa, mahasiswa Teknik Pertambangan Angkatan 2016 mengaku dirinya banyak memperoleh ilmu praktik pertambangan dari kuliah umum ini.

“Terus terang, saya benar-benar tercerahkan dengan peparan mengenai  penambangan di PT  Freeport  yang dilakukan  di bawah tanah.  Materi ini belum saya peroleh dari perkuliahan di Tekni Pertambangan UBB,” ujar Nur Annisa.

Sementara Setiawan Ramadhan,  Ketua Angkatan Teknik Pertambangan Angkatan 2016 mengemukakan, kegiatan kuliah umum ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu peran dan fungsi mahasiswa Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dharma pendidikan.

“Melalui kegiatan kuliah umum ini, kami Himpunanan Mahasiswa Teknik Pertambangan menyajikan kegiatan yang berguna bagi mahasiswa untuk  mengembangkan keilmuan teknik pertambangan yang digeluti;  bukan kegiatan yang bersifat euforia,” ujar Setiawan Ramadhan (Eddy Jajang J Atmaja)


Topik

Kampus_Terpadu_UBB Teknik_Pertambangan_UBB
. ayar