UBB Press/eddy jajang
SERIUS -- Gubernur Babel Dr Erzaldi Rosman Djohan (kanan), Kepala Dinas Pariwisata Babel Rivai (tengah) dan Prof Dr Ir Agus Hartoko MSc (Wakil Rektor II UBB) asyik membincangkan marine geopark di daerah ini.
PANGKALPINANG, UBB -- Gubernur Bangka Belitung Dr Erzaldi Rosman Djohan terkesima dengan fakta banyak dan tersebarnya potensi marine-geopark di provinsi kepulauan ini. Untuk menjadikannya sebagai suatu produk dan destinasi wisata yang bernilai jual tinggi, gubernur memerintahkan jajarannya segera membentuk sebuah lembaga bernama Badan Pengelola Marine Geopark Bangka Belitung.
“Saya minta langkah-langkah untuk menggali semua potensi marine geopark lebih dahulu didiskusikan dengan Prof Dr Ir Agus Hartoko MSc (Wakil Rektor II UBB). Termasuk tim yang akan terlibat di dalam badan itu, pun silakan koordinasi dengan Prof Agus!,” tegas Erzaldi di tengah-tengah paparan Prof Agus Hartoko mengenai marine dan geopark Bangka Belitung (Babel) di Ruang Tanjungpendam Kantor Pemrov Kepulauan Babel, Air Itam-Pangkalpinang, Selasa lalu.
Dalam paparan yang dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Babel Rivai dan staf, serta EDSM Babel, Prof Agus menjelaskan perkembangan hasil survei dan penelitian yang telah dilakukan Universitas Bangka Belitung (UBB) dalam satu tahun terakhir. Di antaranya sejumlah lokasi marine geopark yang memiliki nilai global di Tuing (Bangka), Pulau Begadung (Bangka Tengah), Situs Kota Kapur (Bangka) serta hamparan pulau -- baik di Bangka Selatan maupun di Pulau Mendanau, Belitung,-- dan beberapa lokasi barang muatan kapal tenggelam (BMKT) di Selat Gaspar
Tuing menurut catatan Agus memiliki nilai kekhasan sendiri. Selain di sini terhampar formasi batuan dalam posisi miring sebagai dampak dari proses geologis dari dasar laut (geological up-life), juga hidup flora dan fauna endemik dan komunitas warga masyarakat Tionghoa dan Suku Lum.
“Formasi batuan di sana berasal dari dasar laut yang didorong atau suatu desakan dari bawah ke atas permukaan. Peristiwa ini dikenal sebagai geological up-life. Fenomena geologis ini satu-satunya ada di Indonesia,” ujar Agus Hartoko.
Sementara di lahan marginal (kurang unsur hara) dan berpasir yang ada di Tuing, lanjut Agus Hartoko tumbuh subur beberapa jenis anggrek, antara lain jenis Hoya. Anggrek endemik itu sangat indah dan punya nilai jual tinggi.
“Pulau Begadung pun sangat menarik bagi tipe wisatawan explore atau penjelajah. Di sisi terhampar batuan betamorf; batuan unik dan warna menarik yang berasal dari dasar laut. Lokasi penyu bertelur, jajaran gua di tebing pulau sebagai habitat burung walet, vegetasi bakau tua, perairan untuk snorkling dan diving serta lokasi kapal tenggelam,” tukas Agus Hartoko.
Sementara situs Kota Kapur yang merupakan satu dari enam prasasti menandai keberadaan Kerajaan Sriwijaya Abad ke 7, memiliki nilai sejarah berskala internasional. Di sini terekam cerita masuknya armada perahu Sriwijaya dari pantai ke sungai Kota Kapur, serta serpihan perahu itu yang terkubur di sana.
“Situs Kota Kapur masih belum banyak dilihat atau dikaji dari aspek marine anthropology. Atau belum dilihat dari satu kesatuan yang utuh. Padahal sebagaimana kita tahu peradaban atau lokasi kerajaan masa lalu berada di tepian sungai atau laut,” terang Agus Hartoko.
Mendengar paparan menggunakan media slide power point yang berisi foto, peta, grafis dan data spasial sebanyak 100 halaman, Gubernur Erzaldi Rosman Djohan mengaku terkesima atas fakta banyak dan beragamnya potensi marine geopark di Bangka Belitung.
“Apa yang barusan dijelaskan oleh Prof Agus Hartoko ini menarik sekali. Kita minta UBB masuk ke dalam SK (surat keputusan) saya. Melalui paparan ini kita semakin tahu betapa besar dan banyaknya marine geopark di tempat kita ini. Karena itu mengapa kita harus menggunakan pakar dari universitas lain; bekerjasama saja dengan UBB. Tolong bikin surat untuk tim Profesor Agus ini,” ujar Erzaldi kepada Kepala Dinas Pariwisata Babel Rivai.
Agus Hartoko yang dalam paparan marine geopark di Pemprov Babel didampingi Eddy Jajang J Atmaja (Kepala UBB Press), Ghiri Basuki (Kepala UPT TIK) dan Irvani (dosen Teknik Pertambangan UBB) menyebutkan marine park merupakan pengembangan dari geopark, menjadi kajian baru menarik karena menggunakan pendekatan beragam disiplin ilmu.
Kepala Dinas Pariwisata Babel Rivai menyebutkan keseriusan gubernur membentuk marine geopark di daerah ini, memerlukan kerjasama berbagai pihak. Untuk itu sesuai arahan gubernur, pemprov akan membentuk suatu Badan Pengelola Marine Geopark Bangka Belitung.
“Melalui badan ini kita berharap akan ada produk dan destinasi pariwisata baru. Di mata wisatawan, Babel pun dikenal dengan daya tarik baru bernama marine geopark. Tentu jumlah kunjungan wisatawan ke sini meningkat tajam. Pemasukkan daerah bertambah, serta peredaran uang di tengah masyarakat kian besar,” kata Rivai (Eddy Jajang Jaya Atmaja)