Membentuk Karakter Mahasiswa Lewat Kebudayaan di Seminar Nasional Bersama Mahasiswa Bidikmisi Nusantara

Penulis: Editor | Ditulis pada 08 Maret 2018 09:54 WIB | Diupdate pada 08 Maret 2018 09:54 WIB


Rektor UBB Dr. Ir. Muh Yusuf, MSi., dan Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc., foto bersama dengan para peserta Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Nusantara (Gembira) tahun 2018, diacara seminar nasional dan talkshow di Gedung Graha Timah, Kantor Pusat PT. Timah Tbk, Pangkalpinang, Rabu (7/3-2018).

GEMBIRA - Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Nusantara (Gembira), merupakan kegiatan tahunan Forum Mahasiswa Bidikmisi Nasional yang melibatkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) wilayah I dan Wilayah II dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa penerima Bidikmisi di Indonesia, meningkatkan prestasi mahasiswa Bidikmisi, dan memediasi kontribusi mahasiswa bidikmisi dalam meningkatkan budaya Nusantara menuju menuju Indonesia Emas.

PANGKALPINANG, UBB – Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Nusantara (Gembira) 2018 adalah acara tahunan forum mahasiswa bidikmisi (Formadiksi) nasional, dan ditahun ke-3 kali ini Formadiksi UBB ditunjuk sebagai penyelenggara. Kegiatan kali ini terdiri dari kegiatan perlombaan (cerita inspiratif nasional, pidato nasional, dan debat nasiona), Seminar Nasional dan Field Trip.

Dihari ke-3 Gembira 2018, rangkaian kegiatan di isi dengan Seminar Nasional dan Talkshow yang bertajuk “Kebudayaan Sebagai Penyelaras Pendidikan Dalam Mewujudkan Generasi Muda Berkarakter Bersama Mahasiswa Bidikmisi”, dengan total peserta  sebanyak  137 dari 64 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia yang dimulai dari jam 08.00 s.d selesai. Kegiatan ini dihelat di Gedung Graha Timah, Kantor Pusat PT. Timah Tbk, Pangkalpinang, Rabu (7/3) pagi.

Kegiatan bernuansa akademis ini dibuka langsung oleh Rektor UBB Dr. Ir. Muh Yusuf, MSi., dan tampak hadir diacara Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Nusantara antara lain Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc., sekaligus sebagai pemateri seminar, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Kep. Bangka Belitung Drs. M. Soleh, MM., Wakil Rektor I UBB Dr. Ir. Ismed Inonu., MSi., beserta jajaran Akademisi Universitas Bangka Belitung, Ketua STAIN SAS Babel Dr. Rusdi Sulaiman, Mag., Jajaran Direksi PT. Timah Tbk, Pemateri Seminar Nasional, peserta Gembira 2018 serta tamu undangan dari Dinas dan Instansi tekait di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Rektor UBB Dr. Ir. Muh Yusuf, MSi., selaku tuan rumah dan sekaligus membuka acara Seminar Nasional dan Talkshow kegiatan Gembira 2018 menyampaikan apresiasinya kepada perwakilan mahasiswa berprestasi melalui jalur program Bidikmisi dari PTN se-Indonesia, yang terpilih untuk mengikuti acara ini.

Selain itu, Muh Yusuf menjelaskan, melalui beasiswa Bidikmisi ini diharapkan mahasiswa memiliki prestasi yang luar biasa secara akademisi maupun prestasi-prestasi lainnya, sehingga diharapkan bisa menjadi kader penerus bangsa menuju generasi emas untuk kemajuan bangsa.

“Adek-adek semua ini disiapkan menjadi kader penerus bangsa, meraih cita-cita, dan menjadi generasi emas di tahun 2045,” ungkap Muh Yusuf.

Usai sambutan Rektor UBB rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari pihak UBB yang diserahkan langsung oleh Muh Yusuf  kepada ketiga orang narasumber yang akan mengisi materi seminar, diantaranya Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc. (Rektor IPB), Drs. M. Soleh, MM. (Kepala Dinas Pendidikan Prov. Kep. Bangka Belitung), dan Birrul Qodrriyah, S.kep. Ns. (Alumni Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi), serta dilanjutkan dengan foto bersama.

Seminar Nasional semakin seru dan menarik yang dipandu oleh moderator Wahyu Kurniawan, M.Psi., dengan menghadirkan 3 narasumber yang berkopeten dibidangnya. Seminar ini akan membahas kebudayaan sebagai penyelaras pendidikan dalam mewujudkan generasi muda berkarakter bersama Mahasiswa Bidikmisi.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang pluralis yang memiliki berbagai macam tradisi, adat-istiadat dan keragaman budaya. Seiring dengan masuknya teknologi dan informasi global, kebanggaan dan rasa memiliki budaya tersebut mengikis. Pergeseran budaya tradisi menuju budaya global ini dirasakan hampir di seluruh aspek kehidupan.

Generasi muda sebagai tonggak berlangsungnya negara sudah berkiblat kepada prinsip dan budaya barat untuk menyelesaikan berbagai tantangan global yang masuk. Oleh karena itu, diperlukan penyegaran pembelajaran ilmu budaya dilingkungan sekolah dan masyarakat untuk menganalisis dan mengemas kembali wujud tersebut dan menjadikan karakter yang yang diharapkan.

Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya dengan landasan hakekat dan tujuan pendidikan, berarti ia memiliki kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti sifat kejujuran, amanah, keteladanan , atau pun sifat-sifat lain yang melekat pada dirinya.

Menjadi negara maju menurut  Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc., Indonesia harus terus menerus melakukan perbaikan disemua elemen terhadap permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini.

“untuk menjadi suatu negara yang maju, Indonesia harus melakukan perbaikan antara lain proses pengambilan keputusan yang demokratis, penerapan kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan, pembangunan SDM dan budaya, penguatan innovation driven economy, penerapan alokasi sumberdaya yang berkeadilan, pertumbuhan ekonomi antar wilayah yang seimbang, serta penegakan supremasi hukum,” jelas Prof Herry.

Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Hanya bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi bangsa yang berkarakter adalah keinginan kita semua.

Di akhir paparan pada sesi kedua, Drs. M. Soleh, MM., lebih menekankan implementasi budaya dalam pembentukan karakter. Ia menjelaskan kepada para peserta terhadap  tradisi dan kebudayaan yang ada di Babel, dan diharapkan mahasiswa dapat mereduksinya.

Kesempatan ini disambut antusias oleh para mahasiswa, sehingga hampir sebagian besar peserta tunjuk tangan untuk bertanya dan menyampaikan ide-ide segarnya. Namun karena keterbatasan waktu, moderator berinisiatif memberikan pembatasan jumlah penanya.

Tidak kalah serunya, para peserta Gembira terbius pada sesi talkshow yang disampaikan Birrul Qodrriyah, S.kep. Ns., Alumni Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi. Ia memberikan motifasi kepada mahasiswa Bidikmisi, serta mengajak mahasiswa Bidikmisi memanfaatkan kesempatan ini dengan keterbatasan yang ada untuk lebih berprestasi.

Mewujudkan generasi yang cerdas dan berkarakter bisa dilakukan melalui pendidikan, baik pendidikan formal, informal dan non formal. Sehingga pemerintah harus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia yang lebih baik lagi, agar terciptanya generasi emas yang cerdas dan berkarakter guna meningkatkan daya saing bangsa yang diharapkan. Selain melalui pendidikan dapat juga melalui proses sosialisasi dan kegiatan-kegiatan positif guna meningkatkan kualitas pemuda yang cerdas dan berkarakter. (Ags/Humas)


Topik

Formadiksi_UBB Bidik_Misi Gembira
. ayar