UBB Press / Eddy jajang, Ari Rizki
ACADEMIC WRITING -- Wiji Suwarno M.Hum (Kepala Perpustakaan IAIN Salatiga) memaparkan materi workshop ‘Academic Writing for Librarians’ kepada peserta workshop di ruang kelas Fakultas Ekonomi UBB, Selasa (21/03/2018) pagi.
BANGKA, UBB -- Kedatangan sekitar 150 pustakawan yang mengikuti rapat kerja, seminar nasional dan workshop Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2TN) dimanfaatkan Rektor UBB Dr Ir Muh Yusuf MSc untuk mempromosikan objek wisata di Pulau Bangka.
“Pantia tolong layani tamu kita ini sebaik-baiknya. Lalu ajak ke destinasi wisata. Pantai di Bangka sudah dikenal indah dan sangat elok. Bawa kabar itu bila pulang ke rumah,” ujar Muh Yusuf ketika membuka membuka resmi workshop kepustakawan Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2TN) di ruang rapat besar UBB, Balunijuk, Bangka, Rabu (21/08/2018) pagi.
Workshop diikuti 100 pustakawan dari 117 PTN ini berlangsung di tiga kelas Fakultas Ekonomi UBB dan Ruang Akustik Gedung Timah I UBB. Mereka membahas tajuk ‘Open Educational Resources’ (disampaikan Dr Taufik Abdul Gani M.Eng), ‘Academic Writing for Librarians’ (dikupas Wiji Suwarno M.Hum) dan ‘Digital Literacy’ (Dr Rohmadi M.Hum).
Muh Yusuf mengemukakan, dalam ilmu kepariwisataan even semacam workshop, seminar dan raker serta sejenisnya yang digelar di suatu daerah wisata, dikenal sebagai MICE (meeting, incentive, conference and exhibition). MICE digelar untuk menarik banyak wisatawan datang ke daerah tujuan wisata (DTW).
“Melalui even ini, UBB pun ikut mempromosikan objek dan destinasi wisata di Pulau Bangka. Kita berharap akan banyak lagi wisatawan ke sini, setelah peserta pulang dan menyampaikan keindahan panorama pantai di sini,” tukas Muh Yusuf yang dalam pembukaan dan akhir pidatonya menggunakan sejumlah pantun.
“Pantun merupakan khasanah budaya di Bangka Belitung. Di sini ada perda (peraturan daerah), di antaranya ketika membuka dan menutup suatu acara akan diperindah dengan melantunkan pantun,” terang Muh Yusuf.
Dalam pidato singkatnya rektor mengemukakan banyak di antara peserta raker, workshop dan seminar nasional sebelum ke Pangkalpinang, Bangka, sudah ‘berselancar’ di dunia maya (browsing) untuk mengetahui segala sesuatu tentang Bangka dan Belitung. Terutama lokasi novel dan film Laskar Pelangi yang sudah sangat terkenal itu.
“Lokasi ‘Laskar Pelangi’ itu ada di Belitung, tak jauh dari Pulau Bangka. Tapi di sini (Bangka) pun pantainya tak kalah indahnya. Silakan Bu Euis, ketua panitia bawa bapak-bapak dan ibu-ibu ke sana!,” jelas Muh Yusuf.
Menurut Euis, ‘workshop’, seminar dan raker yang digelar (21-23 Maret) tidak sekadar upaya untuk mencari masukkan dalam mengembangkan kepustakaan secara teknis. Namun sekaligus juga sdimanfaatkan untuk mempromosikan objek dan destinasi wisata yang ada di Pulau Bangka.
Katanya, tanggal 23 Maret panitia menggelar tur ke destinasi dan objek wisata di seputar Kota Pangkalpinang dan Sungailiat. Di antaranya mengunjungi Museum Timah (Pangkalpinang), Kampus Terpadu UBB (Balunijuk, Merawang), Puri Tri Agung (Sungailiat), Kampus Polman (Sungailiat), Parai Beach Resort (Sungailiat) dan Pantai Tongachi (Sungailiat).
“Di Pantai Tongachi, UBB dan Polman Negeri Bangka Belitung sebagai tuan akan menggelar acara melepas penyu berusia tiga tahun ke tengah laut. Acara ini kita harapkan dapat menjadi bagian dari sejumlah kenangan manis yang tak terlupakan selama berada di Pulau Bangka,” ujar Euis (Eddy Jajang Jaya Atmaja, Ari Riski)