UBB Press / Eddy jajang, Ari Rizki
BINCANG -- David Wong, CEO Singatin didampingi stafnya, Bambang Joyo Saputro sedang berbincang dengan Dekan FT Wahri, Wadek I FT Yudi Setiawan dan Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Janiar Pitulima dan Kepala UBB Press Eddy Jajang J Atama di Ruang Pertemuan Dekan FT, Kampus Terpadu UBB, Balunijuk, Merawang, Rabu (25/04/2018).
MERAWANG, UBB -- David Wong, Chief Executive Officer (CEO) Singatin Group, menjalin kerjasama dengan Universitas Bangka Belitung (UBB) dalam bentuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa Teknik Pertambangan UBB.
Untuk tahap awal, pengusaha Singapura asal Pulau Bangka ini akan mengucurkan dana beasiswa selama empat tahun kepada seorang mahasiswa Teknik Pertambangan. Tahap selanjutnya beasiswa itu akan diberikan kepada lebih banyak lagi mahasiwa UBB.
“Tahun ini kami baru berikan beasiswa hanya kepada satu mahasiswa saja. Namun tahap berikutnya tentu akan lebih banyak lagi beasiswa itu kita berikan kepada mahasiswa UBB, ” tukas David Wong di Ruang Pertemuan Dekan Fakultas Teknik (FT) UBB, Rabu (25/04/2018).
Dalam pertemuan yang dihadiri Dekan FT Wahri Sunandar, Wakil Dekan 1 FT Yudi Setiawan, Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Janiar Pitulima, dan Kepala UBB Press Eddy Jajang J Atmaja, David Wong mengemukakan latarbekalang pemberian beasiswa itu merupakan salah satu amanah atau wasiat dari ibunya, sewaktu hendak wafat di di Rumah Sakit Singapura.
“Ibu saya bernama Pan Sio Jit, asal Sungai Layang, Bangka. Beliau meninggal 18 April lalu dalam usia 84 tahun. Sebelum wafat beliau berpesan agar saya berbuat sesuatu untuk kemajuan Pulau Bangka. Salah satunya dalam bentuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa di sini (Pulau Bangka),” terang David, didampingi staf Singatin: Bambang Joyo Saputra.
Atas dasar amanah ibunya itu aku David ia melangkahkan kaki ke UBB untuk meminta lima nama calon penerima beasiswa. Syaratnya adalah mahasiswa baru, berasal dari keluarga tak mampu, berkarakter baik, dan bebas dari narkoba (narkotika dan obat atau bahan berbahaya).
“Saya sendiri yang akan menentukan satu dari lima calon penerima beasiswa itu. Untuk memastikan siapa yang layak sebagai penerima beasiswa ini, saya akan mengunjungi rumah atau kediaman mereka,” ujar David Wong.
Beasiswa yang diberi nama ibunya itu, menurut David Wong, akan diberikan selama empat tahun kuliah di UBB. Tidak hanya mencakup Uang Kuliah Tunggal (UKT) saja, melainkan semua biaya hidup mahasiswa penerima beasiswa bersangkutan akan ditanggung, seperti biaya makan, rumah kos (kalau ‘ngekos’), transportasi dan penelitian akhir.
“Namun andai penerima beasiswa Singatin itu melakukan pelanggaran hukum, seperti memakai narkoba, melakukan kriminalitas dan sejenisnya, otomatis beasiswa itu akan kita cabut,” tukas pria kelahiran Bangka 48 tahun lalu.
Dekan FT Wahri Sunandar menyambut baik keinginan CEO Singatin untuk mengucurkan dana beasiswa kepada mahasiswa Teknik Tambang UBB. Untuk itu Wahri pun berjanji segera memberikan lima nama mahasiswa baru yang diterima di Jurusan Teknik Pertambangan, sesuai dengan syarat-syarat yang diminta David.
“Segera kami sampaikan lima nama mahasiswa baru tersebut. Tak usah khawatir, mereka itu tergolong mahasiswa yang sangat membutuhkan beasiswa, dan tidak menerima beasiswa lainnya,” ujar Wahri.
Sementara itu Wadek I FT Yudi Setiawan dan Kepala Jurusan Teknik Pertambangan Janiar Pitulima menambahkan, sesuai prosedur maka pihak Singatin diminta untuk melayangkan surat resmi kepada UBB, sehingga pihak FT memiliki dasar hukum yang kuat untuk mencari lima nama calon mahasiswa penerima beasiswa Singatin.
“Mengenai besar dana beasiswa yang akan diberikan, kami segera akan menghitungnya. Data itu pun dalam waktu dekat akan kami sampaikan kepada Singatin,” ujar Yudi.
Dalam pertemuan yang berlangsung santai di ruang Dekan FT, David Wong mengemukakan pihaknya meminta bantuan UBB untuk menghitung besaran dana beasiswa yang akan mereka kucurkan selama empat tahun.
“Silakan hitung per semester berapa. Ya, termasuk juga biaya makan, transportasi dan lain-lain,” sambung David.
Dalam pertemuan itu David menayangkan profile perusahaan Singatin Group, dan sejumlah rencana mendirikan pasokan energi biomas di Pulau Bangka. Juga rencana mengoperasikan teknologi penambangan lepas pantai yang ramah lingkungan.
“Melalui teknologi tambang itu semua mineral timah dalam berbagai ukuran, bisa seratus persen dieksplorasi, tanpa mengganggu lapisan tanah lainnya, dan yang terpenting teknologi itu tidak mencemari lingkungan,” terang David Wong.
Pria kelahiran tahun 1970 ini memiliki tujuh bersaudara. Ayahnya, Ngan Luk Moe, asal Pulau Bintan dan pernah bekerja di Pulau Tujuh serta bermukim Kelapa Kampit, Belitung. Ibunya, Pan Sio Jit, lahir dan besar di Sungai Layang, kemudian bermukim di Singapura.
“Selalu semangat!”. Demikian pesan ibunya, menjadi bagian keseharian David Wong, baik bermasyarakat maupun berbisnis. Singatin Group sendiri bergerak di bidang pertambangan (mining), ‘smelting’, ‘refining trading’, beralamat Marina View, di sekitar asia Square Tower 1, Singapura.
David Wong, pria selalu mengedepankan humor kepada siapapun ini adalah alumni Universitas London. Ia dikenal sebagai anggota Singapore Mining Club, fellow Geological Society London dan Sustainable Mining PLC dan founder Singatin (Eddy Jajang J Atmaja, Ari Rizki).