Membumikan Pendidikan Tinggi, UBB Gelar Upacar Hardiknas

Penulis: Editor | Ditulis pada 02 Mei 2018 13:09 WIB | Diupdate pada 02 Mei 2018 13:09 WIB


HARNIKNAS 2018 – Usai Upacara Bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kampus Terpadu UBB, Rektor UBB Dr. Ir. Muh Yusuf, M.Si., berfoto bersama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Marching Band Laskar Bahana Nusantara (Labana) Universitas Bangka Belitung.

MERAWANG, UBB - Salah satu bentuk tanggung jawab dan mengemban amanah dalam memajukan pendidikan, Universitas Bangka Belitung (UBB) turut andil dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap tahunnya, dengan mengelar Upacara Bendera di lingkungan Kampus Terpadu UBB Balunijuk, selasa (2/05/2018) pagi.

Upacara Bendera Hardiknas dihelat dilapangan parkir Fakultas Teknik Kampus Terpadu UBB, yang diikuti oleh seluruh Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Diktendik) serta mahasiswa UBB yang tersebar di 5 Fakultas. Upacara dimulai pukul 07.00 WIB, dan bertindak selaku inspektur upacara dipimpin langsung oleh Rektor UBB Dr. Ir. Muh Yusuf, M.Si., dan selaku Komandan Upacara dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka UBB, serta dihadiri oleh semua pimpinan dari jajaran Rektorat dan Fakultas.

Hardiknas kali ini, Kemenristekdikti mengusung sub tema: Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, dari tema nasional, yakni "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan" yang dicanangkan Kemendikbud. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh misi Kemenristekdikti untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai agenda publik.

Isi pidato Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), yang disampaikan melalui Rektor UBB mengungkapkan bahwa Hardiknas bukan hanya sebagai bentuk peringatan untuk mengenang perjuangan para pahlawan pendidikan, namun harus juga dijadikan momentum yang baik untuk memanjukan kualitas pendidikan saat ini.

“Bagi kita selaku pemangku kepentingan utama di bidang pendidikan, tanggal 2 Mei merupakan hari yang sangat penting, penuh dengan makna, inspirasi, dan motivasi dalam memajukan peradaban nasional kita melalui pengembangan sumber daya manusia,” tulis Nasir dalam pidatonya.

Di dalam pengembangan sumber daya manusia itu sendiri, pendidikan, terlebih pendidikan tinggi, memegang peranan kunci. Dengan tidak melupakan jenis pendidikan non-formal dan informal, peranan pendidikan tinggi sebagai terminal akhir dalam jenjang pendidikan formal sejak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, amatlah strategis.

Tema tersebut dapat kita maknai bahwa pendidikan tinggi Indonesia harus bisa menjawab problem sosial yang dewasa ini terus bertambah banyak, baik dalam jenisnya maupun substansinya.

Harapan ini dapat diwujudkan oleh para ahli di bidangnya masing-masing, yang umumnya dihasilkan oleh perguruan tinggi. Semakin banyak sumber daya manusia yang berkualitas yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, Insya Allah, semakin banyak alternatif solusi yang dapat diberikan untuk menjawab masalah di masyarakat. Hal ini sesuai dengan misi Kemenristekdikti sendiri, yaitu meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas.

Dalam pidato tersebut, dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu, Kemenristekdikti juga terus mendorong agar PTN dan PTS senantiasa mendongkrak mutu lembaga dan proses pembelajarannya. Tiga pilar ini, meliputi akses, relevansi, dan mutu, diperlukan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.

Upaya mewujudkan misi Kemenristekdikti ini memerlukan waktu yang panjang, kerja keras, dan konsistensi. Yang jelas, kiranya kita semua sepakat bahwa bila semua PTN dan PTS memenuhi tandar SNDikti, perguruan tinggi akan mampu menghasilkan lulusan yang bukan hanya menjadi pendukung (supporter) bagi suatu perubahan; melainkan juga sebagai motor penggerak (driver) untuk memfasilitasi perubahan masyarakat.

Lebih dari itu, jika memungkinkan pendidikan tinggi perlu memainkan perannya sebagai pemungkin (enabler) bagi perubahan dan inovasi-inovasi sosial, sebagaimana dituntun dan dituntut dalam era disruptif ini.

“Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, mari kita bergandengan tangan demi kejayaan Tanah Air dalam semangat Hari Pendidikan Nasional. Saya ucapkan selamat dan terima kasih untuk semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat, dan pecinta dunia pendidikan di seluruh Ibu Pertiwi,” ucap Rektor membacakan isi pidato Menristek Dikti .

Rektor UBB seusai membacakan sambutan Menristek Dikti, berpesan kepada seluruh peserta upacara sebagai bentuk disiplin sebagai pegawai menjadi kriteria penilaian tenaga pendidik dan kependidikan khususnya UBB untuk dapat ditingkatkan lagi. Ia juga menyampaikan adanya kebersamaan dan  kesatuan dalam upacara bendera kali ini, tentunya ada kekurangan dan kelebihannya, imbuhnya.

Usai upacara bendera Hardiknas, Rektor UBB beserta jajaran pimpinan Rektorat dan Fakultas ramahtama yang diikuti seluruh peserta upacara yang lain, sekaligus foto bersama. (Ags/Humas)


Topik

Kampus_Terpadu_UBB
. ayar