Hadapi Tantangan Literasi di Era Digital, KKN UBB Toboali Selenggarakan Seminar

Penulis: Editor | Ditulis pada 28 Juli 2018 23:19 WIB | Diupdate pada 28 Juli 2018 23:19 WIB


Pada tanggal 26 Juli 2018 pukul 09.00 WIB bertempat di Aula Kecamatan Toboali, Bangka Selatan. Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Bangka Belitung (KKN Tematik UBB) Angkatan XIII Tahun 2018 menyelenggarakan seminar yang bertajuk literasi, sebagaimana sesuai dengan tema KKN yaitu Gerakan Masyarakat Sadar Literasi (Inisiasi dan Optimalisasi Kampung Literasi Berbasis Masyarakat di Toboali). Seminar kali ini mengangkat tema yang selaras yaitu Peluang dan Tantangan Budaya Literasi di Era Digital dengan diisi oleh 3 Narasumber utama seperti Ketua Serikat Taman Pustaka sekaligus Staff Khusus Kemendikbud RI atas nama David Efendi, M.A, Kabid Pengolahan dan Pelestarian Bahan Perpustakan Dinas Arsip Bangka Selatan atas nama H. Syarif Ali, S.IP. serta Akademisi Kampus Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung atas nama Sujadmi, S. Sos., M.A dengan dimoderatori oleh Agam Primadi, S. IP.

Kegiatan ini merupakan program kerja besar yang dirancang oleh tim KKN UBB Toboali termasuk Dosen Pembimbing Lapangan 1 dan 2 yaitu Luna Febriani, S. Sos., M.A. dan Putra Pratama Saputra, M.Ps.Sp yang turut hadir menyukseskan kegiatan. Di samping itu, Camat Toboali, Jusvinar, S.STP dan Kepala Desa Gadung Kecamatan Toboali, A. Basahir juga hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan seminar oleh Kades Gadung.

Literasi merupakan sebuah praktik sosial  yaitu kemampuan membaca dan menulis atau kemampuan dalam mendengar maupun berbicara. Sedangkan digital merupakan jari-jemari atau proses pengubahan informasi berupa data, teks, grafik, suara, gambar serta video menjadi bentuk digit maupun angka.

Maksud dari tema yang diangkat adalah bahwa dalam perkembangan di era digital saat ini tentunya tidak melulu tentang tantangan yang bisa menghambat literasi masyarakat. Tetapi justru bisa dijadikan peluang yang sangat besar dalam rangka melatih dan membaca tanpa menggunakan cetak kertas.

David Efendi, M.A selaku narasumber mengatakan, "Maraknya budaya instant kerapkali dijadikan sebagai sebuah tantangan besar dalam budaya literasi, yang menjadikan seseorang terbiasa berpikir akan hal-hal yang mudah dan bersifat disportif. Ditambah lagi oleh banyaknya konsumtif di dunia online (dalam jaringan) yang sering menyebabkan kurangnya fokus dalam berpikir. Contohnya, istilah copasus yaitu copy paste susun", imbuhnya.

Untuk itu, diharapkan agar budaya literasi dapat lebih ditingkatkan serta mampu berdiri di era digital saat ini. Beberapa langkah yang mungkin dapat diterapkan adalah dengan bergabung dengan komunitas serta menulis cerpen atau artikel. Dengan demikian, dapat memunculkan gerakan literasi di era digital yang siap hadapi tantangan. (Trisna Malinda /Sekretaris KKN UBB Toboali)


Topik

KKN_UBB
. ayar