Biji Durian Kota Kapur Pun Kini Bernilai Ekonomi

Penulis: Editor | Ditulis pada 09 Agustus 2018 15:39 WIB | Diupdate pada 09 Agustus 2018 16:04 WIB


GORENG KRIPIK  --   Ibu-ibu di Desa Kota Kapur yang tergabung dalam PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ), UPPKS (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dan KWT (Kelompok Wanita Tani )  bersemangat mengikuti praktik mengolah biji durian dan pisang menjadi kripik.  Dalam gambar tampak mereka sedang mengolah bahan dan menggoreng kripik, didampingi mahasiswi KKN UBB Angkatan ke 13 Kota Kapur.

KOTA KAPUR, UBB --  Biji durian yang dulunya terbuang percuma di Desa Kota Kapur,  sekarang memiliki nilai ekonomi  lumayan bagus.  Melalui pengolahan tak begitu rumit, biji durian (Durio zibethinus)  berubah bentuk menjadi kripik. 

Perubahan nilai ekonomis  itu terjadi setelah mahasiswa KKN UBB Angkatan ke 13 bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Bangka, mensosialisasikan teknik mengolah dan memanfaatkan sumberdaya alam di Desa Kota Kapur, Sabtu (31/07/2018).

Ketua Kelompok Kerja Bidang Ekonomi KKN UBB Kota Kapur, Purnama Sari, mengemukakan sosialisasi itu dilatarbelakangi keprihatinan mahasiswa KKN UBB melihat biji durian di Desa Kota Kapur dan sekitarnya dibuang begitu saja, usai daging buahnya dimakan warga.

“Kota Kapur itu ‘kan dikenal sebagai salah satu sentra durian di Pulau Bangka.  Nah,  ketika panen durian,  biji durian pun  mudah kita dapatkan.  Sayangnya selama ini belum diolah menjadi panganan atau cemilan bernilai ekonomi,” ujar  Purnama Sari,  Kamis (09/08/2018) petang.

 Ide mengubah biji durian menjadi pangan bergulir dan  mendapat tanggapan positif  Dinas Tenaga Krja, Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Kabupaten Bangka.  Lembaga ini kemudian  mengutus Kristianto, staf Disperindag untuk tampil sebagai instruktur sosialisasi di Kota Kapur.

Dalam sosialisasi  yang dihadiri ibu-ibu anggota PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ), UPPKS (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dan KWT (Kelompok Wanita Tani ) itu,  Kristianto tidak hanya mempraktikkan cara mengolah biji durian menjadi kripik saja.  Melainkan juga  mengolah pisang menjadi kripik dan membuat kemasan menarik.

“Sosialisasi dihadiari Kades Kota Kapur, Makmun,  disambut antusias hadirin, baik oleh ibu-ibu PKK, KWT maupun UPPKS Kota Kapur.   Mereka menilai sosialisasi yang sekaligus praktik membuat kripik berbahan biji durian, pisang dan kemasannya sangat bermanfaat sekali,” ulas Purnama Sari.

Mahasiswi Fakultas Ekonomi UBB ini  menilai sosialisasi dengan tema ‘Pengolahan dan Pemanfaatan Hasil Sumberdaya Alam’  itu  berjalan sukses; sesuai dengan isi dari tujuan sosialisasi yaitu  mengoptimalkan hasil kebun warga, mengubah hasil kebun sehingga bernilai ekonomi dan mengubah cara berpikir warga terhadap hasil kebunnya.

“Kami, selaku mahasiswa KKN UBB juga merasakan kegembiraan dan antusiasme dari  warga yang ikut aktif  sosialisasi pemanfaatan sumberdaya alam itu,” ujar  Purnama Sari.

Rasa gembira dan antusias juga disampaikan  Kades Kota Kapur Makmun. Setelah memberi sambutan, kades pun  hadir hingga acara sosialisasi selesai  (Eddy Jajang J Atmaja, Aris Riski).


Topik

KKN_UBB
. ayar