UBB Press / Eddy jajang
BAHU-MEMBAHU -- Mahasiswa KKN UBB Angkatan ke 13 di Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat, Bangka, bahu-membahu merampungkan website Kota Kapur. Tampak dalam gambar sejumlah mahasiswa KKN UBB Kota Kapur dengan laptop masing-masing menulis ‘content’ website di Posko KKN UBB Jalan Prasasti Kota Kapur.
KOTA KAPUR, UBB -- Website Kota Kapur yang sarat dengan informasi tentang desa bersejarah ini telah rampung dikerjakan sekitar 80 persen.
Dibangun oleh mahasiswa KKN UBB, website dengan alamat www.kotakapur.bangka.go.id dan www.kotakapur.ubb.ac.id ini segera diluncurkan ke ranah publik sebelum berakhirnya masa KKN: 20 Agustus 2018.
Diana, angota tim pembuatan website Kota Kapur, mengemukakan saat ini seluruh anggota tim dan mahasiswa KKN UBB di Kota Kapur lainnnya bekerja keras untuk merampungkan website itu.
“Pengerjaaan ‘layout’ (tampilan) website sudah rampung seratus persen. Tinggal lagi mengunggah data ke website. Usai itu baru kita meng-‘hosting’ ke internet,” tukas Diana, Sabtu (11/08/2018) petang.
Website Kota Kapur ini menurut Diana dibangun untuk ‘menduniakan’ Kota Kapur ke khalayak global. Sebab, melalui website semua orang -- di mana pun berada -- dapat dengan mudah mengakses informasi tentang Kota Kapur.
“Bila informasi mengenai Kota Kapur mudah diakses, tentu orang akan tertarik datang dan mengunjungi Kota Kapur. Baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara,” ujar Diana.
Kota Kapur dikenal luas sebagai desa bersejarah. Di sini terdapat situs yang berisi tinggalan Kedatuan Sriwijaya berupa prasasti, candi, benteng tanah dan dermaga kuno.
Prasasti Kota Kapur yang dikenal seb agai prasasti persumpahan merupakan satu di antara enam prasasti yang menandai adanya Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Kota Kapur ditemukan JK Van Der Muelen (pamong praja Hindia Belanda di distrik Sungaiselan) pada tahun 1892. Prasasti menggunakan Bahasa Melayu Kuno dan ditulis dalam huruf Palawa ini bertarikh abad 6 dan 7 masehi.
Eryan, seorang anggota tim pembangunan website, menambahkan website Kota Kapur memiliki ‘content’ (isi) tentang sejarah, destinasi wisata, kependudukan, kebudayaan, peta jpeg, galeri (foto dan video) seputar Kota Kapur.
“Lebih rinci website Kota Kapur menyajikan foto, video dan informasi mengenai Situs Kota Kapur, yang antara lain berisi informasi prasasti tertulis, Candi 1, Candi 2, Candi 3, dermaga kuno dan Benteng Tanah,” ujar Eryan.
Seluruh data sudah selesai dikerjakan dan saat ini sedang dalam proses mengunggahnya ke website.
“Perlu waktu untuk mengunggah data tersebut karena koneksi internet di wilayah Kota Kapur kurang lancar. Ini kemungkinan terjadi karena sinyal internet di sini lemah,” ujar Eryan.
Sementara itu Rio Saputra (Ketua Kelompok KKN UBB Kota Kapur), Sabtu (11/08/2018) malam, menambahkan tampilan website Kota Kapur sengaja dibuat menarik untuk ‘mengundang’ warganet mengunjungi situs website ini.
“Kami menampilkan ‘feature’ peta yang berisikan titik-titik kordinat situs dan prasasti, serta pemandangan menarik mata seperti Pulau Hantu, Medang dan Pulau Kecil. Tiga pulau itu selama ini belum banyak diekspos,” ujar Rio.
Website Kota Kapur juga memuat beragam kearifan lokal yang ada di Desa Kota Kapur. Sedikit contoh ialah Tarian dan musik dambus, pencak silat, dan acara Maulud Nabi.
“Tak kalah menariknya adalah goa Bukit Besar. Konon panjang goa itu bisa tembus hingga ke Pulau Hantu, seperti terowongan di bawah laut. Walaupun belum ada riset yang sudah membuktikannya,” tukas Rio (Eddy Jajang J Atmaja, Ghiri Basuki)