Teknologi Hidroponik Diminati Warga Kota Kapur

Penulis: Editor | Ditulis pada 16 Agustus 2018 08:03 WIB | Diupdate pada 16 Agustus 2018 08:03 WIB


HIDROPONIK --  Rendi didampingi rekan mahasiswi KKN UBB Angkatan ke 13 di Kota Kapur mempresentasikan budidaya tanaman menggunakan teknologi hidroponik di teras Pemdes Kota Kapur,  Selasa (14/08/2018) siang.

KOTA  KAPUR, UBB --   Peluncuran awal  (soft launching) website Kota Kapur  di  teras Kantor Pemdes Kota Kapur, Selasa (14/08/2018) siang  diawali dengan  pemaparan budidaya tanaman menggunakan teknologi hidroponik.

Pengenalan teknologi hidroponik  yang disampaikan Rendi Pernandes, salah seorang mahasiswa KKN UBB Angkatan ke 13 dari Jurusan Agribisnis UBB, ini mendapat tanggapan positif  dari  warga Kota Kapur, terutama para gadis dan kalangan  ibu rumahtangga.

Pasalnya,  selain karena Rendi memaparkan teknologi itu  menggunakan bahasa daerah  Kota Kapur sehingga mudah dipahami warga,  Rendi pun  membawa langsung contoh tanaman sawi yang ditanam di dalam media botol bekas.

“Budidaya  tanaman menggunakan teknologi hidroponik tidak menggunakan media tanah.  Teknologi ini  menggunakan media  air yang sudah diberi nutrisi yang diperlukan oleh tanaman,” ujar Rendi Pernandes.

Menurut Rendi, barang-barang bekas seperti botol, gelas plastik,  dan jerigen bisa menjadi akternatif wadah tanaman.  Media tanam dapat berupa rockwool, spon, arang, kerikil dan  pecahan bata merah.

“Biji sawi atau sejenisnya di taruh ke dalam ‘rockwool’ yang telah dipotong sedemikian rupa.  Biji yang berada di ‘rockwool’ diletakkan di dalam netpot.  Nutrisi berupa bubuk dicampurkan ke air naik ke rockwool berkat kain planel,” terang Rendi.

Bahan-bahan seperti ‘rockwool’, ‘netpot’ , nutrisi dan kain planel  lanjut Rendi dapat dibeli di took pertanian.  Sedangkan kain planel bisa digantikan dengan sumbu kompor.

“Fungsi kain planel itu untuk menaikkan nutrisi cair ke rockwool yang berisi biji.  Jadi kain planel bisa digantikan dengan sumbu kompor,” tukas Rendi.

Pemaparan teknologi hidroponik banyak mendapat pertanyaan dari ibu-ibu Kota Kapur.  Mereka bertanya seputar manfaat teknologi ini.  

Menurut Rendi,  budidaya tanaman menggunakan teknologi hidroponik selain menimbulkan keindahan rumah dan teras, juga dapat menjadi alternatif penghasilan tambahan  bagi keluarga.

“Teras rumah atau bagian rumah kian indah dengan adanya tanaman hidroponik. Maka dari itu botok, gelas plastik atau jerigen bekas jangan dibuang; bisa digunakan sebagai wadah hidroponik,” ujar Rendi.

 “Bagi-bagi Ibu-ibu yang belum jelas, silakan datang ke Posko KKN di Jalan Prasasti.   Di sana sudah kami sediakan contoh wadah dan tanaman sop,” ujar Rendi.

Selain mempresentasikan teknologi hidroponik, mahasiswa KKN UBB juga memaparkan hasil sosialisasi pengolahan biji duren dan pisang menjadi kripik; yang telah dikemas dalam kemasan plastic dan siap jual.

“Olahan biji durian dan pisang ini hasil dari sosialisasi yang telah diberikan petugas Disperindag Kabupaten Bangka,” ujar Aulia (Eddy Jajang J Atmaja, Ghiri Basuki)


Topik

KKN_UBB
. ayar