UBB Press / Eddy jajang, Ari Rizki
SANG JUARA -- Juara 1 hingga 3 untuk lomba solo vokal genre pop dan dangdut, dengan gaya khas masing-masing berfose bersama usai menerima hadiah dari panitia Pekan Seni Mahasiswa Daerah se Babel di Ruang Rapat Besar Rektorat UBB, Balunijuk, Kamis (30/08/2018) petang.
BALUNIJUK, UBB -- Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) se Bangka Belitung (Babel) berakhir Kamis (30/08/2018) petang. Even bergengsi ini menghasilkan empat mahasiswa yang akan mewakili Babel pada ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) di Jogyakarta 15-21 September 2018.
Mereka adalah Rey Yudhita Aninda mahasiswi Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Joseph (mahasiswa UBB) dari genre pop. Dari genre dangdut adalah Zaid Muhammad Shadam (Universitas Terbuka, UT) dam Annisa Lestari (IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik).
“Keempatnya mewakili kategori pria dan wanita untuk genre pop dan dangdut. Sebelum berlaga di Peksiminas di Jogyakarta, selama kurang dari sebulan mereka harus ikut pelatihan khusus solo vokal,” ujar Renal Wahyu, Ketua Pelaksana Peksimida se Babel, Kamis (30/08/2018) petang.
Peksimida berlangsung selama dua hari (29-30 Agustus) di Ruang Rapat Besar Rektorat UBB, Kampus Terpadu Balunijuk, Bangka. Hari pertama digelar lomba solo vokal genre pop. Hari kedua -- ditempat yang sama -- menggelar lomba solo vokal genre dangdut yang diikuti delapan peserta.
Sebagaimana lomba genre pop, pada lomba solo vokal genre dangdut yang dinilai juri Eddy Jajang J Atmaja (dosen UBB) dan Beni Briansyah (alumni seni music UNJ, guru SMK 2 Pangkalpinang) ini peserta berasal dari STKIP Muhammadiyah Babel, IAIN SAS, UT dan UBB.
Peserta membawakan satu lagu wajib dan satu lagu pilihan; baik untuk kategori pria maupun wanita. Lagu wajib kategori pria adalah Setetes Air Hina (Rhoma Irama), sementara kategori wanita adalah Bunga Bunga Cinta (Elvy Sukesih).
Informasi lengkap para pemenang lomba solo vokal Peksimida sebagai berikut. Genre dangdut: juara 1. Zaid Muhammad Shadam (UT) dengan total nilai 1.039, juara2. Annisa Lestari (IAIN SAS) nilai 1.015 dan juara 3. Lesta Lestari (STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung) dengan total nilai 1.012.
Sedangkan juara genre pop: juara 1. Rey Yudhita Aninda (UBB) dengan total nilai 1.062, juara 2. Agry Rut Benaya Br Sitepu (UBB) nilai 1.033, juara 3. Josep (UBB) nilai 1.032.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan atas prestasi mereka, panitia memberikan souvenir, bingkisan bunga, sertifat dan uang pembinaan kepada juara 1 hingga 3 untuk semua genre solo vokal yang berlangsung dua hari berturut-turut itu.
Peksimida se Babel berakhir Kamis petang, ditutup secara resmi oleh Eddy Jajang J Atmaja (Ketua UBB Press) mewakili pimpinan UBB. Usai penutupan semua juara dan peserta didampingi juri berfoto bersama.
Sebelum acara penutupan, panitia pelaksana Peksimida minta kepada Beni dan Eddy -- sebagai juri -- untuk memberi penilaian secara umum atas penampilan peserta Peksimida.
“Penilaian ini penting bagi peserta dan wakil Babel dalam lajang Peksiminas di Jogyakarta bulan September ini,” ujar Rinal Wahyu.
Beni dan Eddy mengemukakan, dari sisi teknis vokal tampaknya paling penting untuk dibenahi; baik untuk peserta yang belum beruntung maupun peserta yang mewakili Babel.
Keduanya mencontohkan teknik menaklukkan nada-nada tinggi dan rendah, cara bernyanyi yang harmoni dan ‘mendudukan’ notasi lagu, serta menyajikan ‘cengkok’ pada bagian lagu yang tepat.
“Menyanyikan lagu dangdut itu tidak mudah. Perlu teknik tertentu yang khas. Belum lagi cengkok yang merupakan unsur ‘penyedap’ utama pada setiap lagu dangdut,” terang Beni dan Eddy Jajang.
Khusus kepada peserta yang belum beruntung memperoleh juara, kedua juri ini minta untuk berlapang dada dan kembali ikut menjadi peserta Peksimida tahun depan.
“Kecuali tentu kalau ada di antara peserta Peksimida tahun ini lulus menjadi sarjana. Tentu tak bisa lagi mendaftar Peksimida tahun depan,” ujar Beni.
Lomba solo vokal genre dangdut Peksimida se Babel yang sebelumnya ‘digadang-gadang’ dapat ‘menggoyang’ rektorat UBB ternyata tak kesampaian.
Pasalnya baik lagu wajib dan lagu pilihan genre ini berkelas festival. Selain bernotasi berat dan ‘rapat’, iramanya pun tergolong jenis serius; bukan untuk goyang.
Bahkan sejumlah lagu pilihan untuk peserta pria dan wanita bisa membuat ‘baper’ (membawa perasaan” para penonton di ruang Rapat Besar Rektorat UBB.
Sedikit contoh adalah lagu Si Kecil (Rita Sugiarto), Payung Hitam (Iis Dahlia), Doa Suci (Imam S) dan Tabir Kepalsuan (Rhoma Irama).
Di luar semua yang berbau teknis olah vokal itu, yang paling menarik dari Peksimida se Babel kali ini adalah berubahnya aura dan suana Ruang Rapat Besar UBB seratus delapan puluh derajat.
Yang biasanya berkesan formal dan sarat kegiatan akademis, kini selama dua hari menjadi studio musik dan ajang festival (Eddy Jajang J Atmaja, Ari Riski).