Lima Mahasiswa UBB Terima Bantuan Dana Pendidikan Singatin Group

Penulis: Editor | Ditulis pada 07 September 2018 21:03 WIB | Diupdate pada 07 September 2018 21:03 WIB


FOTO BERSAMA – Penerima bantuan dana pendidikan dari Singatin Group berfose bersama, didampingi  Tanseri Dato David Wong,  Tanseri Dato   Alvian Guan (Singatin Group),  Rektor UBB Muh Yusuf dan Wakil Rektor I UBB Ismet Inonu di Ruang Rapat Besar Rektorat, Balunijuk, Jumat (07/09/2018) petang.

BANGKA, UBB --  Singatin Group, perusahaan  yang bergerak di bidang penambangan, peleburan, perkilangan dan perdagangan berkantor pusat di Singapura, memberikan bantuan dana pendidikan  kepada lima mahasiswa Teknik Jurusan Pertambangan Universitas Bangka Belitung (UBB).

Pemberian dana pendidikan  itu ditandai dengan  penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Chariman & Founder Singatin Group Tanseri Dato David Wong dan Rektor UBB Dr Ir Muh Yusuf MSi di Ruang Rapat Besar Rektorat UBB, Balunijuk, Merawang, Bangka, Jumat (07/09/2018) siang

Usai penandatangan MoU,  David Wong didampingi Tanseri Alvin Guan (CEO Singatin), Rektor UBB dan Warek 1 UBB Dr Ir Ismet Inonu MSi menyerahkan sertifikat bantuan dana pendidikan,   masing-masing kepada lima mahasiswa Teknik Jurusan Tambang Angkatan 2018.

Penerima bantuan dana pendidikan  dari Singatin Group itu adalah Irfan, Edi Safitra, Mila Hapsari, Amelia Saputri dan  Silvya Ariska.

Setiap bulan mereka akan menerima tunjangan hidup   sebesar satu juta rupiah, dan uang kuliah setiap semester Rp 3,5 juta. Dana pendidikan itu  diberikan selama empat tahun kuliah di UBB.

Rektor UBB Muh Yusuf, pada bagian  sambutannya, mengucapkan terimakasih kepada David Wong khususnya,   dan Singatin Group sebagai korporasi,  yang ia nilai  begitu  peduli terhadap  perkembangan pendidikan tinggi di Bangka Belitung.

“Hal itu dapat dilihat dengan begitu gigihnya Tanseri David Wong mengunjungi UBB, dan   mengutarakan niatnya untuk memberikan dana pendidikan kepada mahasiswa UBB,” ujar  Muh Yusuf, menambahkan lebih dari tiga kali David Wong berkunjung ke UBB.

Kalipertama bertemu dengan David Wong dan staf,  menurut Muh Yusuf pengusaha ini menceritakan sikapnya peduli terhadap lingkungan hidup, dan ‘menjaga’ sumberdaya mineral; meski dieksplorasi namun tetap menekanan  aspek ‘hijau’, keberlanjutan dan aset generasi mendatang.

Khusus kepada  penerima dana pendidikan  Singatin, rektor minta   menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Singatin.   Sebagai imbalannya, sambung rektor, mahasiswa penerima dana pendidikan harus menunjukkan prestasi akademis maksimal dan lulus menjadi sarjana tepat waktu.

“Prestasi di luar bidang akademis pun  harus ada.  Indeks Prestasi Komulatif atau IPK paling rendah 3,5, sehingga kalau tamat   dan menjadi sarjana nanti  memperoleh predikat ‘dengan pujian’, atau bahkan  cumlaude,” tegas Mu h Yusuf.

Dalam kaitan ini,  rektor minta kepada Dekan Fakultas Teknik dan Ketua Jurusan Teknik Pertambangan UBB untuk senantiasa memantau dan memonitor segala kegiatan akademis dan non akademis penerima beasiswa Singatin.

“Mereka itu wakil UBB sebagai penerima dana pendidikan pertama dari Singatin.  Perlu diketahui,  penerima dana pendidikan ini tidak boleh lebih dari empat tahun dalam menyelesaikan kuliahnya.   Paling tidak empat tahun sudah harus tamat,” jelas rektor.

 

Menarik, Kenakan Pakaian Adat

Prosesi penandangan MoU dan penyerahan sertifikat dana pendidikan tergolong unik dan menarik.  Awal David Wong dan Alvian Guan serta rombongan tiba di depan rektorat, mereka disambut tiga penari yang menarikan Tari Sambut.

Kedatangan rombongan Singatin Group itu sengaja di setting khidmat, dengan menghadirkan grup musik Melayu pimpinan seniman Bangka, Baijuri. Selain disambut tari, dihadirkan juga payung Melayu (memayungi David Wong dan rombongan),  tabuhan gendang  serta suling.

David Wong saat itu tampil mengenakan peci dan baju kebesaran sebagai penerima gelar Tanseri.    Baju dan celana warna putih, ada ‘semacam’ tanda ‘kebesaran’ di kedua bahu baju.  Adapun peci warna hitam berlis kuning.

Rombongan Singatin didampingi  rektor, wakil rektor, beberapa dekan serta dosen UBB mengiringi dan masuk ke Ruang Rapat Besar Rektorat UBB.

Tidak Hanya Cari Uang

Dalam sambutan berbahasa  Melayu Singapore dan Inggris,  David --  yang  antara lain diterjemahkan Alvin Guan --   menceritakan ikhwal bisnis mereka di Indonesia yang sudah berjalan selama sepuluh tahun lebih.

“Kami bukan hanya mau mencari uang saja.  Melainkan juga,  bagaimana kita bersama-sama membangun Bangka Belitung ini,” ucapnya, seraya menjelaskan Singatin Group juga menggulirkan Corporate Social Responsibilitt (CSR).

Mengenai dana pendidikan yang diberikan,  David dengan mimik sedih menceritakan itu semua berawal dari celotehan dan imbauan dari ibundanya ketika 10 tahun lalu  ia dan David  ‘terbang’ di atas udara Pulau Bangka.

“Di atas udara Bangka ketika pesawat akan mendarat, ibu menengok ke bawah, lantas bertanya kepada saya: mengapa di Bangka banyak ‘kolong’ (bekas tambang-red).  Di hotel saya tertegun dan memikirkan ucapan ibu saya itu.  Waktu itu terpikir banyak hal untuk mencari solusinya, dan niat memberi dana pendidikan,” cerita David Wong.

 Dia mengemukakan, meski ia tidak lancar berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi ia punya keterikatan dengan Pulau Bangka karena  ibundanya lahir dan besar di kawasan Sungai  Layang, Kabupaten Bangka. 

“Ayah saya  berasal dan bekerja di Pulau Tujuh, Kepulauan Riau.  Ibu dan ayah saya sudah meninggal dunia.  Kami enam bersaudara, saya sendiri punya lima putera dan sejumlah cicit,” ulas David, panjang-lebar menceritakan kehidupan keluarga orangtuanya dan keluarganya sendiri.

Skema Bantuan Lain

Dalam sambutannya yang ia sampaikan di depan hadirin,  David Wong berkali-kali minta kepada mahasiswa UBB yang belum menerima dana pendidikan dari Singatin Group untuk tidak perlu kecewa.  Disebutkan,  Singatin Group telah memikirkan beberapa skema bantuan pendidikan lainnya.

“Di dunia ini kita harus  selalu ingat Sang Pencipta dan menghormati kedua orangtua.  Ciuman kita sangat berarti bagi orangtua,” ujar David, menambahkan dirinya hanya takut kepada Sang Pencipta dan kedua orangtuanya.

Prosesi bantuan dana pendidikan kepada lima mahasiswa UBB itu diakhiri dengan Tari Campak  yang ditarikan penari dari grup tari Sungailiat.  Penari mengenakan pakaian aneka warna ini  mengajak dan ‘menggamit’ rektor, David Wong dan rombongan ikut menari di ruang Rapat Besar Rektorat UBB.  (Eddy Jajang J Atmaja, Ari Riski)


Topik

Dr._Ir._Ismed_Inonu,_M.Sc. Dr._Muhammad_Yusuf,_M.Si Beasiswa Wakil_Rektor_I_UBB REKTOR_UBB
. ayar