UBB Siap Sosialisasikan Aturan Baru Seleksi Masuk PTN Tahun 2019

Penulis: Editor | Ditulis pada 12 November 2018 21:57 WIB | Diupdate pada 12 November 2018 21:57 WIB


MERAWANG, UBB -  Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Bangka Belitung (UBB), Dr. Ir. Ismed Inonu, M.Si., dalam jumpa pers yang digelar, Senin (12/11) memastikan kesiapan UBB untuk menghadapi kebijakan terbaru dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) tentang aturan sistem seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2019.

Kebijakan tersebut terkait pengembangan model dan proses seleksi yang berstandar nasional dan mengacu pada prinsip adil, transparan, Heksibel, efesien, akuntabel serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital. Untuk itu Kemristekdikti akan memberlakukan kebijakan dibidang seleksi penerimaan mahasiswa baru yang akan dilaksanakan oleh institusi khusus bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Pola seleksi masuk PTN tahun 2019 akan dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu, SNMPTN dengan daya tampung minimal 20%, SBMPTN minimal 40%, dan Seleksi Mandiri maksimal 30% dari kuota daya tampung tiap prodi di PTN.

PMB melalui jalur SNMPTN tidak banyak berubah, hanya pada ketentuan Akreditasi sekolah dan pilihan prodi. Setiap siswa hanya diperbolehkan memilih 2 prodi dari 1 PTN atau 2 PTN, serta bagi sekolah Akreditasi A : 40 % terbaik di sekolahnya, Akreditasi B : 25 % terbaik di sekolahnya, dan Akreditasi C dan lainnya : 5% terbaik di sekolahnya.

Pada pelaksanaan SBMPTN 2019 hanya ada satu metode tes yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan untuk metode Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) ditiadakan, serta sistem tes UTBK berbasis Android sementara belum diterapkan (akan masih dikembangkan).

Materi tes yang dikembangkan dalam UTBK tahun 2019 yakni, Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dengan kelompok ujian Saintek atau Soshum. Bagi prodi Keolahragaan dan/atau Seni cukup mengunggah dokumen prestasi atau portofolio saja, tidak ada Ujian Keterampilan (UK), dan pelaksanaan UTBK akan dilakukan beberapa kali dan hasilnya akan diinformasikan kepada peserta dan PTN tujuan.

"Dan karena ini sistemnya berbasis komputer, maka tentu saja yang menjadi masalah adalah kesiapan dari PTN masing-masing untuk  menyiadakan sarana komputer, oleh karenanya sekarang kementerian dan PTN sedang mendata kesiapan masing-masing. Bahkan kalaupun tidak siap, karena misalnya diperlukan komputer 500 unit, tapi hanya baru punya 200 unit maka boleh bekerjasama dengan pihak ketiga dengan syarat menjadi tes center dan tidak lagi menjadi Panlok seperti sebelumnya, sehingga akan ada yang namanya tes center UBB, tes center SMA/SMKN dan sebagainya, tetapi untuk di wilayah Babel penanggungjawabnya tetap UBB," ungkap Ismed.

Proses inilah yang berbeda jauh sekali dengan  sistem yang lama. Dimana kalau sistem lama mengharuskan calon mahasiswa tamat dulu, kemudian lulus, lalu mendaftarkan diri ke PTN yang dituju, memilih program studi, mengikuti tes dan menunggu hasil pengumuman lulus tes atau tidak.

Melalui kebijakan baru ini semua justru dibalik sehingga jadi calon mahasiswa yang akan masuk ke PTN mulai 12 Januari -  27 Maret 2019 sudah mesti mendaftar untuk ikut tes secara online, dan setelah mendaftar sekaligus memilih  tanggal ujian dan tempat tes.

Sedangkan pelaksanaan ujian SBMPTN akan dilaksnaakan pada Maret- Mei 2019 dengan menggunakan sistem UTBK yang akan dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu selama 12 Minggu, atau kurang lebih 24 kali tes, serta setiap tes dilaksanakan 2 (dua) sesi (pagi dan siang).

Peserta diperbolehkan mengikuti tes maksimal 2 (dua) kali untuk penerimaan tahun 2019 dan disarankan tidak boleh lintas minat, dengan ketentuan UTBK kelompok Saintek 1 kali dan/atau kelompok Soshum 1 kali; atau kelompok Saintek 2 kali, atau Kelompok Soshum 2 kali.

“Karena masing-masing sudah tau dan bisa mempertimbangkan PTN yang paling cocok dimana yang akan dilamar dengan pilihan 2 program studi dan tidak ada lagi dengan istilah campuran. Artinya kalau masuk silahkan ke sainstek atau kesoshum, namun untuk yang jalur mandiri tidak ada perubahan dan tetap diserahkan kepada perguruan tinggi masing-masing, hanya saja tesnya boleh dilakukan 1 kali saja dan tidak boleh berulang-ulang,” terang Ismed yang didampingi oleh Humas UBB.

Tambanya, bagi siswa yang telah dinyatakan lolos SNMPTN 2019 akan tertolak untuk mendaftar SBMPTN 2019 karena sistem sudah terintegrasi

Ia menyebut bahwa tahapan seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2019 memang sudah harus dimulai, karena jadwal yang mengharuskan para calon mahasiswa untuk mendaftar itu hampir serentak dengan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sehingga istitusi LTMPT ini nanti akan dilaunching pada 4 Januari 2019, sedangkan untuk SNMPTN pada tanggal 4 Januari 2019 sudah mulai mengisia PDSS tersebut dan memilih pendaftaran dan program studi yang dituju sampai tanggal 4 Februari 2019.

Sementara itu, untuk SBMPTN  yang juga akan mengunakan UTBK, maka pada  tanggal 12 Januari - 27 Maret sudah dibuka  pendaftarannya, memilih jadwal dan lokasi dimana, karena tesnya akan dilaksanakan pada 30 Maret - 26 Mei 2019.

Pengumuman hasil tes akan bisa dilihat sekitar 10 hari kemudian sekaligus para calon mahasiswa sudah mendapatkan skor. Selanjutnya pada tanggal 10 - 24 Juni  2019, sudah harus mendaftarkan diri di PTN yang dituju, lalu setelah di seleksi tanggal 9 Juli 2019 itu sudah ada pengumuman hasilnya.

"Inilah gambaran-gambaran perubahan  signifikan yang  harusnya mulai sekarang para siswa sudah harus tau. Sebab dalam materi tesnya pun juga berubah total, karena kalau dulu materi tes TKPA, TKD SAINTEK, dan TKD SOSHUM, tetapi sekarang materi tesnya 2 yakni tes potensi skolastik (TPS) dan tes kompetensi akademik (TKA),” jelasnya.

Ismed menambahkan bahwa kebijakan untuk pelaksanaan proses seleksi  penerimaan calon mahasiswa baru tahun 2019 memang jelas sangat berbeda segi penyelenggaraan tes, pelaksanaannya, termasuk materi tesnya dan waktunya yang juga berbeda jauh.

Saat ini juga menjadi perhatian UBB untuk menyingkapi sekolah-sekolah dari daerah-daerah 3T (terluar, terpencil, dan terjauh) khususnya di wilayah kepulauan Bangka Belitung, agar para siswanya bisa mengikuti serangkaian tahapan seleksi penerimaan calon mahasiswa baru 2019 menjadi lebih tetap mudah, nyaman dan efisien.

UBB akan mensosialisasi aturan baru ini, khususnya ke sekolah-sekolah diwilayah Bangka Belitung terkait pengisian PDSS, SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri, serta Program Bidikmisi setelah dilaunchingnya SNMPTN pada 4 Januari 2019 mendatang. (Ags/Humas)


Topik

SBMPTN
. ayar