Humas UBB / Agus
Workshop Biologi - Para peserta sangat antusias menerima setiap materi dan praktek yang diterima dari fasilitator, bertempat di laboraturium Biologi FPPB UBB.
MERAWANG, UBB – Jurusan Biologi makin mantapkan diri untuk mendukung terwujudnya menuju Akreditasi A. Kali ini tidak tanggung-tanggung 4 (empat) workshop yang bertemakan “Kesadaran Masyarakat terhadap Lingkungan” dilakukan serentak pada Sabtu (17/11), bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi (FPPB), Kampus Terpadu UBB, Balunijuk.
Sebagai fasilitator workshop berasal dari Dosen Tetap Jurusan Biologi, yakni Robika, S.Si., M.Si, Eka Sari, S.Si., M.Si., Anggraeni, S.Si., M.Si., serta Nur Annis Hidayati, M.Sc., yang merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi terhadap pengabdian kepada masyarakat, untuk mentransferkan ilmu pengetahuan dan hasil-hasil penelitian mereka,
Kegiatan workshop yang diselenggarakan selama satu hari ini banyak digemari oleh beberapa kalangan. Peserta yang terdiri atas guru, siswa, dan masyarakat umum dari beberapa sekolah dan komunitas, seperti: home school, SDIT Albina, SMP N 4 Pangkalpinang, SMP N 5 Pangkalpinang, SMP N 9 Pangkalpinang, SMP N 3 Pemali, MTS Annajah Payabenua, SMA Santo Yosef, SMA Muhammadiyah Pangkalpinang, SMAN 1 Pangkalpinang, SMA Setia Budi, SMA N 1 Sungailiat, SMA N 1 Merawang, dan Komunitas Belajar Hope Education.
Dalam kegiatan tersebut peserta dikenalkan dan diajarkan teknik pembuatan preparat awetan tumbuhan (mikroteknik), teknik pembuatan koleksi tumbuhan (herbarium), teknik kultur jaringan tanaman, serta teknik pembuatan awetan kering hewan (taksidermi), yang tentunya akan menambah wawasan para peserta.
Salah satu guru SMA 1 Merawang, Endang Puspa Sari, sangat senang mengikuti kegiatan workshop, dan Ia mengaku mendapat pengalaman baru dari kegiatan tersebut. “Saya mendapatkan teknik baru dalam menyayat daun sampai benar-benar tipis,” ungkapnya.
Banyak sekali keterampilan yang ditransfer oleh fasilitator kepada peserta workshop. Mikroteknik (teknik pembuatan awetan permanen tumbuhan) menerangkan keterampilan tentang: preparasi sampel, teknik pewarnaan, pembuatan preparat semi permanen, dan pembuatan preparat permanen.
Pada teknik pembuatan herbarium dipaparkan tentang: koleksi spesimen tumbuhan; pengepakan dan pengeringan spesimen; dan penataan spesimen tumbuhan (mounting). Dian Rossana Anggraini (Guru SMA Setia Budi Sungailiat), sangat berkeinginan sekali untuk mencobanya di rumah dan mengaplikasikan kepada siswa-siswanya dengan teknik dan metode yang telah didapatkannya. “Saya akan menerapkan metode whloe mount untuk membuat preparat anatomi anggrek”, tutur Dian.
Tidak hanya itu, pada teknik kultur jaringan tanaman dipelajari juga pemilihan eksplan, sterilisasi eksplan, inisiasi dan multiplikasi dan aklimatisasi. Taksidermi (teknik pembuatan preparat awetan hewan), mempelajari, tentang: persiapan spesimen dan pewarnaan spesimen, preparasi spesimen dan pemotongan, pembuatan awetan kering (balg), dan pembuatan awetan sediaan (opset) untuk display.
Para peserta sangat antusias mengikuti serangkaian kegiatan di laboratorium Biologi FPPB, tidak hanya guru atau siswa, bahkan orang yang mendampingi anaknya merasa senang dan bahkan meminta dapat diundang kembali dikegiatan serupa atau kegiatan lainnya.
“Kami mohon diinfokan lagi ya untuk kegiatan workshop Biologi selanjutnya, karena kegiatan seperti ini membantu sekali dalam proses belajar anak kami yang di home school,” kata Maya (orang tua siswa dari home school)
Output kegiatan yang diharapkan bagi peserta berupa peningkatan kompetensi, khususya bagi guru-guru dan masyarakat pada umumnya, dalam pengelolaan plasma nutfah, peningkatan keterampilan penggunaan alat-alat, dan peningkatan kepedulian terhadap lingkungan. Kompetensi dan keterampilan yang didapat diharapkan akan diaplikasikan kepada siswa-siswa sekolah. (Bio & Humas UBB)