Tetap Optimis, Meski Tarsius GV-1 Alami Kecelakaan

Penulis: Editor | Ditulis pada 30 November 2018 07:18 WIB | Diupdate pada 30 November 2018 07:18 WIB


PERBAIKAN --- Tim teknis mobil prototipe listrik dan bensin sedang memperbaiki Tarsius GV-1 dan Tarsius EV-1 di 'paddoc'UBB di Kampus UNP Padang, Kamis (29/11/2018).

PADANG, UBB -- Tim UBB bersedih. Pada hari ketiga Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018, mobil prototipe bensin Tarsius GV-1 mengalami kecelakaan menabrak trotoar, dan mobil prototipe listrik Tarsius EV-1 tidak boleh turun ke lintasan (track).

Tarsius GV-1 dikemudikan Aris Dwi Prihadi tak mampu mengatasi tikungan tajam keempat di depan Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) pada putaran kedua.

Peristiwa naas ini terjadi pada pukul 07.30, tatkala Tarsius GV-1 'melakoni' balapan (race) pertama dari tiga 'race' yang disyaratkan.

Menanggapi kecelakaan yang dialami Tarsius GV-1, Aufar, manajer GV-1 ,  mengemukakan bahwa sesuai regulasi KMHE 2018, Tarsius GV-1 tidak boleh melanjutkan  'race' tersebut.

"Kecelakaan itu tidak membuat Tarsius GV-1 tusak parah. Hanya bagian bodi lecet, dan sudah kami perbaiki di 'paddoc' UBB," tukas Aufar, Kamis (28/11/2018) siang.

Dikatakannya,  sebelum mobil prototipe dan urban turun ke lintasan, panitia KMHE menggelar pertemuan teknik di lantai 4 Rektorat UNP pukul 06.30 wib.

Dalam 'technical meeting'  yang dihadiri seluruh manajer dan dosen pembimbing, ditetapkan hari ketiga KMHE setiap mobil diberi tiga kali turun ke lintasan.

"Ini berarti jika satu putaran gagal, seperti mengalami kecelakaan, masih ada dua kali turun ke lintasan yang sama," terang Aufar.

Jadwal turun ke lintasan disepakati pukul 07.30, pukul 10.30 dan pukul 15.30 wib.  Di luar jadwal itu semua lintasan dipakai oleh mobil urban.

"Usai Tarsius GV-1 kecelakaan, mobil itu kami tarik dan langsung diperbaiki di 'paddoc'. Setelah kami periksa, mesin mobil tidak rusak," ujar Aufar.

Sesuai jadwal, Tarsius GV-1 kembali berlaga di delapan lintasan pada 'race' kedua, pukul 10.30.

Tarsius GV-1 melaksanakan tugasnya dengan baik. Semua tikungan maut dilalap habis.

Sesuai dengan kategorinya, Tarsius GV-1 bertarung dengan konsumsi bahan bakar bensin dan waktu tempuh.

"Capaian konsumsi bahan bakar Tarsius GV-1 adalah 67,8 mililiter, dengan waktu tempuh 20 menit delapan detik untuk jarak 7 km," ujar Aufar.

Sayangnya capaian Tarsius GV-1 untuk 'race' kedua ini bukan sesuatu prestasi. Pasalnya ada kelebihan delapan detik, sementara batas maksimal waktu untuk kategori mobil prototipe yaitu 20 menit.

Tim Tarsius GV-1 berharap banyak dari pencapaian mobil prototipe bensin ini di 'race' ketiga pukul 15.30 wib.  Akan tetapi semua kegiatan turun ke lintasan  sebelum waktu itu dihentikan.

Panitia dan juri KMHE menghentikan semua kegiatan turun ke lintasan, karena hujan lebat mengguyur Kota Padang.  Sejumlah tempat di lintasan tergenang air.

Hujan deras mulai mengguyur Kota Padang pada pukul 12.00 wib. Hujan disertai petir itu menyebabkan semua tim KMHE masuk dan membawa mobil ke dalam 'paddoc'.

Tak terkecuali tim UBB. Baik Tarsius EV-1 maupun Tarsius GV-1 masuk kandang dan diperbaiki.

"Khusus Tarsius GV-1, kami melakukan 'setting' ulang mesinnya," tukas Aufar didampingi Dosi dan Dian, tim pers KMHE UBB.

Kecelakaan terhadap mobil prototipe bukan hanya dialami  Tarsius GV-1.   Peristiwa serupa juga dialami mobil prototipe listrik UGM, mobil prototipe bensin UI dan mob prototipe bensin ITB.

Anehnya, kecelakaan terjadi di lokasi yang sama. Yaitu di sekitar lintasan Auditorium Universitas Negeri Padang, dan terjadi pada 'tace' pertama.

Aufar menilai kecelakaan itu terjadi di tempat yang sama karena lintasan itu sempit dan bertikungan tajam.

Nasib yang hampir serupa juga dialami Tarsius EV-1. Mobil prototipe listrik UBB ini ditolak tim juri untuk turun ke 'race' kedua setelah ditemukan kendala pada klakson.

Irwan, mekanik listrik Tarsius EV-1 ketika dikonfirmasi Kamis (29/11/2018) siang, menjelaskan meski klakson mobil itu sudah diperbaiki di 'paddoc' UBB, namun waktu turun lintasan sudah habis.

"Tim juri ketika melakukan pemeriksaan Tarsius EV-1 sebelum turun lintasan menemukan relai klakson rusak. Klakson terus bunyi. Tarsius EV-1 ditolak turun lintasan," ujar Irwan.

Otomatis pada 'race' kedua ini Tarsius EV-1 tak memperoleh nilai. Peristiwa ini terjadi pada pukul 10.30.

Dikemukakan, sesuai pertemuan teknik, tiap mobil prototipe melakukan tiga kali turun ke lintasan (race). Tiap lintasan sejauh delapan kilometer, dan tiap 'race' delapan kali putaran.

"Di race pertama Tarsius EV-1 menyelesaikan tugasnya dengan baik.  Capaiannya 17 menit dari batas maksimal 20 menit," terang Irwan.

Akibat turun hujan deras, semua tim berharap mendapatkan bunus satu race lagi pada hari keempat KMHE, Jumat (30/11/2018).  Sesuai ketentuan hari keempat itu tim juri sebelum ini memberikan dua kali race

Hingga Kamis petang belum dapat diketahui tim perguruan tinggi mana yang unggul. Itu semua tergantung pada akumulasi nilai hingga akhir KMHE.

Sementara itu Anggi, Koordinator Multi Media KMHE 2018, dihubungi terpisah mengemukakan KMHE ini diikuti 71 tim dari 43 perguruan tinggi se Indonesia. Tiga tim dari 74 tim sebelumnya mengundurkan diri (Eddy Jajang J Atmaja, melaporkan langsung dari lokasi KMHE di UNP Padang).


Topik

Mahasiswa Fakultas_Teknik_UBB Teknik_Mesin_UBB
. ayar