Wali Kota Pangkalpinang Semangati Ratusan Mahasiswa UBB di International Class on Asian Community

Penulis: Editor | Ditulis pada 18 Maret 2019 15:31 WIB | Diupdate pada 18 Maret 2019 15:34 WIB


PANGKALPINANG, UBB - Fakultas Ilmu Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (FISIP UBB) bekerjasama dengan One Asia Foundation (OAF), kembali menggelar pertemuan ke-5 dari 16 pertemuan International Class on Asian Community, di Kantor Walikota, Gedung Tudung Saji Bangka Belitung,  Pangkalpinang (15/3) pagi.

Pada pertemuan ke-5 ini mengangkat tema "Political Culture in Asia" dengan narasumber Prof. Dr. Purwo Santoso (dosen sekaligus Direktur Pascasarjana S3 Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada) dan dimoderatori oleh Rini Arcdha Saputri, M.Si. (Dosen Ilmu Politik FISIP UBB).

Sebelum perkuliahan dimulai, Dr. Diana Anggraeni, M.Hum. (Ketua Jurusan Sastra Inggris FISIP UBB) menyampaikan Welcome Speech kepada narasumber dan seluruh peserta International Class on Asian Community. Beliau mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Prof. Dr. Purwo Santoso.

Pada sesi perkuliahan ini, dibuka secara resmi oleh Sujadmi, M.A selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP UBB. Ditengah berjalannya perkuliahan, hadir Wali Kota Pangkalpinang, Maulana Aklil, dengan sedikit memberikan kata sambutan.

"Untuk menjual daerah, harus ada iconnya, seperti Kota Pangkalpinang dengan icon Kota Beribu Senyuman, City of Thousand Smile", ungkapnya.

Kedatangan Wali Kota Pangkalpinang yang akrab disapa “Molen” ini disambut dengan sangat antusias oleh 150 mahasiswa Universitas Bangka Belitung yang merupakan peserta International Class on Asian Community. Terbukti disaat Molen memberikan sebuah pertanyaan, para peserta beradu tunjuk tangan.

Salah satu peserta International Conference on Asian Community yang mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan dari Wali Kota Pangkalpinang.

Prof. Dr. Purwo Santoso membawakan topik yang berjudul "Toward an Asian Community: Weaving Local Values Into a Transnational Identity". Beliau mengatakan "Kalau kita membicarakan politic culture, bagian terpenting bukan apa culturenya itu tapi bagaimana kita bisa ambil bagian mewarnai cara ASEAN untuk bisa mendapatkan pengakuan tentang khas gaya ASEAN-nya itu yang kemudian dirayakan dengan tagline ASEAN Way."

ASEAN Way itu sendiri adalah strategi budaya untuk bisa merebut pengakuan bahwa kita memang beda atau yang juga bisa disebut dengan transformasi. Prof. Dr. Purwo Santoso mengingatkan bahwa kita adalah bagian proses perubahan bagi One Asia dan untuk menampilkan identitas, kita harus berusaha memahami apa yang dilakukan oleh orang lain seperti rasa empati dalam intercultural understanding.

Perkuliahan ditutup dengan pemberian doorprize, kuis, dan kali ini diberikan post test kepada seluruh peserta mengenai materi yang telah disampaikan oleh narasumber. (FISIP & Humas)


Topik

Kampus_Terpadu_UBB
. ayar