Humas UBB / Agus
Balunijuk (8/7) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (FISIP UBB) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Riset Penelitian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. FGD ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara FISIP UBB dengan One Asia Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang, yang bertujuan untuk berkontribusi pada pembentukan Komunitas Asia di masa depan.
FGD yang diselenggarakan di Gedung Babel I, Kampus Terpadu Universitas Bangka Belitung, Senin (8/7/2019, menghadirkan pembahas Drs. Ahmad Elvian dan Ali Usman, S.S. Keduanya merupakan Sejarahwan dan Budayawan Bangka dan tergabung dalam Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan FGD ini dihadiri oleh Dr. Ibrahim, M.Si. (Dekan FISIP UBB), Sujadmi, M.A. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP UBB), Dosen yang tergabung dalam riset penelitian, serta dosen dan tendik FISIP UBB.
Masyarakat Bangka Belitung merupakan masyarakat yang multikultural.
Data menunjukkan bahwa penduduk yang tinggal di Bangka Belitung terdiri dari berbagai suku bangsa di antaranya Melayu, Jawa, Tionghoa, Arab, Sunda, Batak, Madura dan Bugis. Oleh sebab itu, ada 3 tema riset penelitian yang dilakukan FISIP UBB bekerja sama dengan One Asia Foundation yaitu (1) Negosiasi Batas-Batas Identitas Budaya Suku Jerieng; (2) Transformasi Sosial Ekonomi Tionghoa Miskin di Bangka; (3) Kajian Tindak Tutur Masyarakat Peranakan Arab di Kota Muntok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan diawali dengan pembukaan FGD oleh Dekan FISIP UBB dan dilanjutkan dengan paparan hasil penelitian yang disampaikan oleh ketua peneliti secara bergantian. Pembahas pada FGD melakukan analisis terhadap paparan hasil penelitian yang disampaikan dan melakukan diskusi serta memberikan koreksi dan masukan yang membangun terhadap hasil penelitian.
Publikasi Ilmiah Hasil Riset Penelitian
Focus Group Discussion (FGD) ini dilaksanakan dengan tujuan agar hasil penelitian dapat dikumpul dan dianalisis serta dapat memberikan masukan dan arah pengembangan yang tepat sehingga menghasilkan output yang berkualitas dan bermanfaat.
"Riset penelitian ini kami anggarkan sebesar 15% dari total $ 34,000 dana kerja sama dengan One Asia Foundation. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan kami mendorong agar dapat dipublikasikan di prosiding/jurnal internasional dan atau jurnal terakreditasi." tutup Ibrahim.
Dalam kesempatan ini, kedua pembahas yang merupakan sejarahwan dan budayawan Bangka Belitung, mendorong sivitas akademika FISIP UBB meneliti dan mempublikasikan warisan sejarah dan budaya yang ada di Bangka Belitung.