Lima Profesor Dari 4 Negara Bedah Energi Hijau dan Lingkungan

Penulis: Editor | Ditulis pada 29 Agustus 2019 17:32 WIB | Diupdate pada 29 Agustus 2019 17:32 WIB


GELAR ICoGEE – Dekan Fakultas Teknik UBB, Wahri Sunanda ST M.Eng (tengah) didampingi Ketua Panitia International Conference on Green Energy and Environment (ICoGEE), R Priyoko Prayitnoadi M.Eng Ph.D (kiri), dan Suherman Aldila ST MT (kanan)  sedang membahas kesiapan panitia mengelar  ICoGEE dan SNPPM di Gedung Pertemuan Jurusan Teknik Elektro, Kamis (20/08/2019) pagi.

MERAWANG, UBB --  Lima profesor  asal Taiwan, Thailand, Malaysia dan Indonesia,  akan tampil  membedah isu-isu global terkini pada International Conference on Green Energy and Environment (ICoGEE) yang akan berlangsung 3-4 September 2019 di Sahid Bangka Hotel.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung (UBB), Wahri Sunanda ST M.Eng, didampingi Ketua Pelaksana ICoGEE, R Priyoko Prayitnohadi PhD, Kamis (29/08/2019) pagi, mengemukakan lima profesor tersebut sudah menyatakan kesediaan datang ke  Pulau Bangka sebagai pembicara utama (keynote speaker) ICoGEE.

 Mereka adalah Prof Wen Chien Lee (National Chung Cheng University, Taiwan), Prof Orawan Siriratpiriya (Chulalongkorn University, Thailand), Prof Hadi Nur (Universiti Teknologi Malaysia), Prof Brian Yuliarto (ITB) dan Prof Misri Gozan (Universitas Indonesia).

“Sebenarnya sudah dijadwalkan akan hadir  enam orang  profesor.  Namun beberapa hari lalu kami mendapat konfirmasi bahwa Profesor Bernard Amadei dari University of Colorado Boulder, Amerika Serikat,  berhalangan hadir,” ujar  Wahri Sunanda.

ICoGEE berlangsung dua hari, digelar bersamaan dengan Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SNPPM) ke tiga. Pertemuan ilmiah ini  digelar oleh Fakultas Teknik UBB dan bakal dihadiri ratusan peneliti, akademisi dan pihak-pihak terkait.

“Sejauh ini panitia pelaksana sudah menerima puluhan artikel ilmiah yang siap untuk dipresentasikan, baik pada ICoGEE maupun SNPPM,” tukas Wahri Sunanda.

Dikemukakan, Prof Wen Chien Lee akan mengupas penelitiannya yang berjudul “Production of Biothanol and Bio-based Chemical from Lignocellulosic Biomass”. Kemudian Prof Orawan Siriratpiriya membedah  penelitiannya  yang berjudul “Enviromental Sustainability and Zero Waste for Green Energy though Enviromental Science Approach”.

Sementara  Prof Hadi Nur, seorang akademisi Indonesia yang kini menjadi pengajar  di Universiti Teknologi Malaysia, akan mengupas hasil penelitiannya yang berjudul “Structure-photocatalytic and Catalytic Activities Relationship of Some Solid  Material. 

Selanjutnya Prof Misri Gozan, dosen Universitas Indonesia,  akan tampil membahas  hasil penelitiannya yang berjudul  “Prelimenary Plant Design of Biofuel from Alga in Balikpapan, South Kalimantan”.

“65 artikel ilmiah yang akan dibentangkan pada  ICoGEE, sudah di ‘review’ (diperiksa) oleh pemeriksa atau ‘reviewer’ yang berkompetensi  pada   disiplin ilmu  masing-masing.  Bukan  itu saja, pembicara dan peserta pun berasal dari berbagai negara. Maka sesuai dengan ketentuan Kemenristek Dikti, ICoGEE layak sebagai konferensi internasional,” ulas Wahri.

Menurut Wahri, ICoGEE merupakan pertemuan ilmiah berskala internasional  pertama  yang digelar Fakultas Teknik (FT) UBB.  Beda dengan SNPPM,  sudah kali ketiga digelar FT UBB.

Kedua even ilmiah itu selain wahana bagi peneliti, dosen dan ilmuan untuk mempresentasikan hasil penelitian dan pengabdiannya, juga bagian dari program utama FT UBB untuk mempublikasikan hasil penelitian para dosennya ke dalam jurnal internasional  yang terindeks Scopus.

“Artikel ilmiah pada ICoGEE akan kita usulkan  masuk  ke jurnal internasional yang sudah terindeks Scopus,” ujar Wahri.

Energi Hijau  

Sementara itu  Ketua Panitia ICoGEE R Priyoko Prayitnohadi M.Eng PhD didampingi  Rika Favorial Gusa M.Eng (Sekretaris Panitia ICoGEE) menjelaskan tem “Teknologi dan Inovasi untuk Keberlanjutan Energi dan Lingkungan” merupakan tema dari ICoGEE.

Dikemukakan, keberlanjutan energi dan lingkungan itu sejalan dengan pengembangan inovasi teknologi.  Dalam hal mana pengembangan teknologi  merupakan salah satu pendekatan untuk menyelesaikan masalah energi dan lingkungan.  Seperti efisiensi energi,  energi material baru, penilaian risiko lingkungan dan peningkatan eko teknologi.

“Untuk mencapai solusi inovatif dalam menanangani masalah energi dan lingkungan, peran banyak pihak seperti pemerintah, praktisi, industri, dan akademisi diperlukan.  Oleh karena itu, selain forum diskusi, ICoGEE bertujuan untuk membangun koneksi di antara keempat pihak dalam konferensi ini,” ujar Priyoko.

Rika menambahkan tema ‘Tenologi dan Inovasi untuk Keberlanjutan Energi dan Lingkungan’ pun berasal dari CDSR (Center for Development of Sustainable Region).   CDSR (Pusat Pengembangan Kawasan Berkelanjutan), dipimpin oleh UGM bersama tujuh afiliasi universitas lainnya, yaitu Universitas Colorado Boulder (UCB), UI, ITB, IPB, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Bangka Belitung dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG).

“Konferensi ini dirancang dengan lima topik yang dibagi dalam beberapa sub topik.  Lima topik itu adalah energi hijau dan aplikasi, lingkungann hijau, ilmu dam teknologi lingkungan, energy dan kelestarian lingkungan dan antar-disiplin,” tukas Rika.

Menurut Priyoko lima profesor yang tampil sebagai pembicara utama akan dipandu oleh Dr Eddy Nurcahya dalam satu panel yang digelar pada hari pertama (3 September).   Sementara puluhan pemakalah  -- baik ICoGEE maupun SNPPM-- akan membentangkan kertas kerjanya (makalah) dalam empat kelas yang sudah disiapkan delapan moderator dan tenaga teknisnya.

“Peran moderator selain memandu proses presentasi, juga ia berperan untuk memilih pembicara terbaik pada setiap kelas.  Sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang terpilih sebagai pembicara terbaik, kami – panitia – sudah menyiapkan hadiah yang tak kalah menariknya,” ujar Priyoko. (Eddy Jajang J Atmaja & Agus S)


Topik

Wahri_Sunanda,_ST,._M.Eng Fakultas_Teknik_UBB
. ayar