UPT Bahasa Gelar Speech Contest UBB 2019, Angkat Isu Bullying

Penulis: Editor | Ditulis pada 25 September 2019 12:51 WIB | Diupdate pada 25 September 2019 12:53 WIB


MERAWANG, UBB - Sebanyak 91 peserta ikut meramaikan Speech Contest Universitas Bangka Belitung (UBB), yang digelar oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa UBB bertempat  di ruang rapat besar gedung Babel IV kampus Terpadu UBB Balunijuk, Selasa (24/09/2019) pagi.

Speech Contest merupakan ajang yang setiap tahun rutin digelar oleh UPT Bahasa UBB.  Selama tiga hari kedepan dimulai dari tanggal 24 - 26 September, para peserta Speech Contest akan berlomba untuk menjadi yang terbaik.

Tahun ini peserta yang mengikuti perlombaan semakin meningkat, dengan mengangkat tema yang tengah marak di masyarakat baik media massa maupun media sosial, terutama dikalangan remaja.

Seperti tahun sebelumnya, peserta berasal dari siswa SLTA sederajat dan Mahasiswa dari Perguruan Tinggi seluruh pulau Bangka, yang masing-masing mewakili Almamater dan Sekolah mereka.

Pembukaan Speech Contest dihadiri Wakil Rektor I UBB Nizwan Zukhri,  Kepala BAKK Hesty, Kepala LPPM Furnita Agustina, Kepala UPT Perpustakaan Budi Apriansyah, dan perwakilan dosen disetiap Fakultas, serta  guru-guru pendamping peserta.

Sesi Foto Warek I UBB bersama para Juri, Panitia dan pendamping peserta Speech Contest UBB 2019, berfoto bersama usai ceremonial pembukaan Speech Contest di ruang rapat besar gedung Babel IV kampus Terpadu UBB Balunijuk, Selasa (24/09) pagi.

Ajang ini terbagi menjadi dua babak yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan untuk tingkat SMTA sederajat dilaksanakan hari Selasa, sedangkan untuk tingkat Perguruan Tinggi dilaksanakan hari Rabu.

Dari seluruh peserta akan diambil 5 nama terbaik dari masing-masing tingkat yang akan kembali berlomba di putaran final pada hari kamis nanti.

Kepala UPT Bahasa UBB Riwan Kusmiadi menjelaskan kegiatan Speech Contest untuk jumlah peserta yang berpartisipasi dari tahun ke tahun semakin bertambah. Sesuai dengan visinya UPT Bahasa yang salah satunya pelayanan civitas akademika UBB maupun masyarakat, Riwan menyampaikan UPT Bahasa terlibat bukan sekedar program-program yang sudah ada, tetapi juga untuk memotivasi siswa dan mahasiswa untuk mencintai bahasa, dan tidak hanya bahasa ingris saja, namun bahasa lain seperti bahasa arab dan bahasa mandarin.

“Kita mencoba anak-anak itu mulai mencintai bahasa, ketika mereka sudah bisa merasa tampil dimuka umum dengan bahasa yang dikuasainya, sudah menunjukkan bahwa mereka bisa, minimal sudah menangkan diri sendirilah, sehingga dia mulai ada percaya diri,” ungkap Riwan Kusmiadi.

Riwan menambahkan, terkait tema yg diangkat pada perlombaan berkenaan tentang "bullying", disingkronkan dengan isi-isu kekinian yang terjadi di tengah-tengah mereka. Dengan harapan peserta lebih menguasai materi perlombaan, sekaligus mereka untuk berfikir dan memberikan solusi atas masalah tersebut.

"Tema diangkat berkenaan isu-isu yang kekini yang berkembang ditengah-tengah siswa dan mahasiswa, insyaallah mereka akan lebih semangat menyampaikan pendapat dan inspirasinya melalui pidato ini. Harapannya ada semangat dan sekaligus juga mereka untuk berfikir dan memberikan solusinya seperti apa sih," tambahnya.

Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Ada banyak jenis bullying. Bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul, mendorong, dan sebagainya, dan dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak, dan menggunakan kata-kata kasar.

Wakil Rektor I UBB Nizwan Zukhri dalam sambutannya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh UPT Bahasa, apa lagi menurutnya ini adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya. Selain sosialisasi tentang keberadaan UPT Bahasa UBB dikalangan Siswa dan Masyarakat, juga mencari bibit-bibit berprestasi dibidang speech dikalangan siswa maupun mahasiswa, untuk bersaing ditingkat yang lebih tinggi lagi.

Lebih lanjut Nizwan menyampaikan telah ada 16 Provinsi di Indonesia yang siswa lulusan SLTA memilih tujuannya ke UBB, dan UBB juga sangat mendukung serta memfasilitasi kreatifitas para mahasiswanya, bahkan telah banyak prestasi yang ditoreh mahasiswa UBB baik ditingkat regional maupun nasional.

"Adek-adek sekarang ini banyak sekali peluang-peluang untuk berprestasi setelah tamat SLTA, berarti tidak harus keluar daerah, UBB juga bisa memfasilitasi kreatifitas adek-adek sekalian," tutur Nizwan.

Saat dibabak penyisihan, seluruh peserta mempertunjukan kebolehannya dalam berpidato dan mengolah kata dalam bahasa inggris, serta mampu penguasaan materi yang sudah ditentukan.

Salah satu peserta Natalia dari SMK Yapenkos Belinyu yang mengirimkan 3 siswa perwakilan dari sekolahnya, tampil percaya diri dihadapan peserta yang lain, dan seolah -olah telah terbiasa dengan mic ditangan serta dengan ekpresi yang lues, Ia sangat lancar menyampaikan isi pidatonya, walaupun menurutnya diawal perlombaan ada sedikit nervous.

"Pas maju itu mungkin agak sedikit nervous, tapi pas sudah lama-lama itu sudah enjoy aja gitu, apalagi pas lihat lampu kuningnya itu sudah merasa lega," ucap Natalia.

Dalam materi pidatonya, Natalia mengangkat tema stop bullying dan besar dampak bahayanya, karna menyangkut kehidupan orang lain dan mengajak untuk mencegahnya bersama-sama.

Natalia berharap setelah perlombaan ini, salah satu dari siswa perwakilan SMK Yapenkos Belinyu ada yang masuk final, kalau bisa ketiganya mendapat juara, sehingga bisa mengangkat nama sekolah.

Bertindak sebagai juri pada Speech Contest UBB 2019 yaitu Firdaus, S.S., M.Pd.B.I., dari UBB, Herland Franley Manalu, M.Hum., dari IAIN SAS, dan Shanty Dwi Krishnaningsih, M.Hum., dari Polman Babel.

Kegiatan tersebut selain diharapkan dapat meningkatkan jumlah peserta dengan materi perlombaan yang lebih lebih berkualitas dan bervariatif, dan direncanakan kedepan UPT Bahasa UBB akan merencanakan peserta tidak hanya untuk wilayah Pulau Bangka saja, namun akan meluas ke wilayah Pulau Belitung serta wilayah regional Sumatera. (Ags/Humas)


Topik

Speech_Contest Wakil_Rektor_I_UBB UPT_Pusat_Bahasa
. ayar