Warna Baru Pendidikan Karakter UBB Melalui Jejak Digital Generasi Melenial

Penulis: Editor | Ditulis pada 06 Oktober 2019 23:07 WIB | Diupdate pada 06 Oktober 2019 23:07 WIB


Rektor UBB Muh Yusuf, Tenaga Pendamping dan Panitia, foto bersama dengan Mahasiswa Baru UBB Tahun Akademik 2019/2020 dikegiatan Pendidikan Karakter, yang akan memberikan warna baru di era digital, bertempat di Gedung Graha Timah Pangkalpinang, pagi Sabtu 05/10/2019.

PANGKALPINANG, UBB - Pada era revolusi industri 4.0 ini, Perguruan Tinggi dituntut untuk memahami karakteristik peserta didik sesuai dengan zamannya atau yang sering kita dengar generasi milenial. Sebagai pola perubahan, Universitas Bangka Belitung (UBB) di era digital dan teknologi informasi, melaksanakan Pendikan Karakter (Pendikar) mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan ruh dan tujuannya yaitu Mental, Moral dan Intelektua (Memori), kepada Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2019/2020.

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Graha Timah Pangkalpinang pada Sabtu (5/10), diikuti sebanyak 1.167 mahasiswa baru, dengan melibatkan Dosen dan Tenaga Kependidikan sebanyak 60 orang sebagai tenaga pendamping, serta mengundang trainer profesional dari konsultan Gibasa Bandung.

Ketua Pelaksana Pendikar UBB, Hesty menyampaikan maksud dilaksanakan kegiatan ini untuk menanamkan karakter yang kuat bagi mahasiswa baru dalam menghadapi era revolusi 4.0, serta meletakkan dasar-dasar nilai UBB sebagai universitas riset kepada mahasiswa baru sebagai inisiator peradabab yang ber-memori (mental, moral dan intelektua).

“Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar, dan kami mengucapkan terimakasih khusus kepada para Dosen pendamping yang membatu pelaksanaan kegiatan ini, kepada tim Gibasa dan juga seluruh panitia yang telah mensukseskan acara ini,” tutur Hesti yang juga menjabat sebagai Kepala BAKK UBB.

Pola pendidikan karakter yang dilaksanakan UBB tiap tahunnya mengalami berbagai perubahan, dan kali ini UBB mencoba mengkemas nuansa yang lebih baru sesuai dengan tuntutan zaman, namun tidak mengurangi hakikat pendidikan karakter itu sendiri.

Dalam sambutannya, Rektor UBB Muh Yusuf menilai pentingnya pendidikan karakter bagi mahasiswa baru ini dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, yang serba digital untuk membentengi dari derasnya arus informasi.

Tambahnya, era digital membuat segala informasi, baik yang positif maupun negatif mudah diperoleh dan dapat mempengaruhi dan mengubah prilaku generasi apabila tidak dibentengi dengan mental dan moral yang kuat, serta intelektual yang mempuni.

“Dengan pendidikan karakter ini kita berharap adek-adek sekalian bisa mengarahkan dan membentuk kepribadian agar memiliki mental, moral yang baik, dan intelektual yang memadai untuk menghadapi revolusi industri 4.0,” ungkapnya.

Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkarakter terpuji, dan memiliki sikap mental yang kuat dan tangguh, pendidikan karakter yang diberikan selama mahasiswa menempuh pendidikan menjadi kunci utama.

Nilai karakter yang tertanam pada diri mahasiswa, akan luntur jika tidak mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi di era melenial ini, terlebih jika lingkungan sekitarnya kurang baik. Semuanya itu bisa dilakukan jika pembangunan karakter sejak dini bisa dilaksanakan.

Sejatinya pendidikan karakter merupakan dasar yang harus ditanamkan kepada peserta didik sejak dini. Sepintar apapun siswa tersebut, seinovoatif apapun siswa tersebut, akan tidak ada gunanya jika kepandaian yang dimilikinya tidak diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat luas dan tidak digunakan untuk kepentingan yang positif. 

Jika para generasi zaman now memiliki pegagan nilai dan norma kehidupan berbasis nilai-nilai agama, perubahan lingkungan seperti apa pun tidak akan menjadi halangan bagi kelangsungan hidup mereka.

Setelah Muh Yusuf membuka resmi pelatihan karakter bagi mahasiswa baru UBB, acara dilanjutkan dengan pengarahan oleh masing-masing Dekan disetiap Fakultas, serta dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang dimentori oleh konsultan Gibasa.

Dengan penyajian materi yang berkualitas oleh Konsultan Gibasa, dengan pola mengabungkan barisan peserta tampa membawa label Fakultas lagi, serta menanggalkan segala perbedaan dikalangan Maba UBB, baik keilmuannya, asal daerah, kebiasaan, suku, agama, dan lainnya, peserta diajak untuk bermain dan berinteraksi untuk membentuk suatu karakter yang diharapkan, sehingga toleransi dan kebhinekaan dapat tumbuh dan berlangsung dengan baik.

Tidak hanya itu, peserta yang telah dibagi kedalam 60 kelompok yang dipandu oleh pendamping masing-masing diberikan tugas untuk memberikan ide-ide kreatif yang hasilnya akan menjadi rekam jejak digital nantinya.

Salah satu tugas jejak digital mereka adalah membuat jingle UBB, flashmob dan iklan video UBB, sebagai generasi melenial yang memberi inspirasi dan warna baru di UBB kedepannya. Hasi-hasil vidio kelompok ini akan dinilai, dan bagi vidio yang bagus akan di upload kedalam hashtag youtube ubb dalam minggu ini.

Karena itulah, di era milenial yang serba online ini, pendidikan karakter yang dilaksanakan UBB agar bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi, serta mampu memperkuat fondasi generasi penurus bangsa kedepannya. (Ags/Humas)


Topik

Mahasiswa REKTOR_UBB
. ayar