Ash/Humas
MERAWANG, UBB - Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi (FPPB) Universitas Bangka Belitung (UBB), menggelar Seminar Nasional bertajuk “Peran Pemuda dalam Ketahanan Pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”, yang dihelat di ruang Aula Rektorat Kampus Terpadu UBB, Rabu (23/10) pagi.
Seminar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pangan dan sekaligus bagian dalam rangkaian kegiatan Pekan Bahari yang merupakan salah satu program unggulan Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper).
Turut hadir dalam kegiatan Rektor UBB, Dr. Ir. Muh. Yusuf, M.Si., yang juga sebagai pembicara utama, Dekan FPPB, Dr. Tri Lestari, SP. M.Si., Dosen dan Mahasiswa FPPB, serta narasumber dari Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Babel.
Menurut Muh Yusuf, budidaya ikan dan hasil perikanan lain dengan pengembangan teknologi keramba jaring apung yang berkelanjutan dapat menjadi solusi bagi ketahanan pangan di Bangka Belitung.
“Potensi perikanan dan kelautan khususnya di Kepulauan Bangka Belitung dapat dioptimalkan untuk memenuhi ketahanan pangan, salah satunya dengan memaksimalkan potensi pembangunan Keramba Jaring Apung sebagai upaya peningkatan produksi perikanan sehingga mendukung ketahanan pangan di daerah ini,” paparnya.
Tidak hanya itu, hadir pula pembicara dari Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ongki Pinsesra, S.P., M.Si., menerangkan pola konsumsi pangan penduduk berdasarkan data survey sosial ekonomi nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2018, jenis pangan ikan menduduki peringkat kedua setelah beras dengan total 40.1 kilogram pertahun.
Senada dengan hal tersebut pembicara ketiga dalam panel seminar disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Dr. Tri Lestari, SP. M.Si. dalam paparannya beliau menjelaskan mengenai peran pemuda yang diinginkan dalam ketahanan pangan terdiri dari sikap profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha.
Seminar nasional yang dihadiri 110 peserta ini harapannya dapat memberikan gambaran dan penjelasan kondisi pangan dunia dan dapat tergerak untuk bertindak demi kesejahteraan masyarakat khususnya Bangka Belitung. (red.Ash/Humas)