FISIP UBB, ICoAC 2020: Hadirkan Narasumber Luar Negeri Bahas Masalah dan Solusi Ekonomi di Asia serta Islam Nusantara dan Masa Depan

Penulis: Editor | Ditulis pada 15 Juli 2020 10:21 WIB | Diupdate pada 15 Juli 2020 10:21 WIB


MERAWANG, UBB - Pertemuan ke-9 International Class on Asian Community 2020 diselenggarakan melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, pada tanggal 9 Juli 2020, pukul 13.00 WIB. Peserta yang mendaftar sebanyak 255 orang, yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, diantaranya peserta dari Palestina, Tunisia, Maroko, India, Mesir, dan Gambia. Panita penyelenggara menyelenggarakan kelas internasional secara online atau daring dalam bentuk webinar, serta terbuka untuk umum. Tidak dibatasi hanya kepada peserta internal ICOAC 2020 saja.

Pertemuan ke-9 dari 17 pertemuan pada International Class on Asian Community membahas tentang masalah dan solusi ekonomi di Asia dan Islam nusantara dan masa depannya. Prof. Tekguc Hasan (Associate Professor dalam bidang Ilmu Ekonomi, Kadir Has University, Turki) dan Prof. Okamoto Masaaki (Professor dalam bidang Politik dan Kajian Wilayah Asia Tenggara, Kyoto University, Jepang) sebagai Narasumber, dengan Asrul Munazar, M.A. menjadi moderator dalam pertemuan tersebut. Acara dibuka oleh sambutan dari Dr. Diana Anggraeni, M.Hum sebagai Welcome Speech.

Masalah dan Solusi Ekonomi di Asia

Masalah Perekonomian yang terjadi di Asia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor pendidikan, perilaku masyarakat, ideologi dan pernikahan. “Jika dikaitkan dengan keadaan masyarakat, terlebih pada masalah pernikahan, kelahiran, dan pendidikan  tentu akan menjadi masalah dalam penataan sistem ekonomi dalam sebuah negara, sehingga dapat memberikan pengaruh pada perekonomian. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan yang tepat dari pemerintah untuk menangani masalah tersebut, terlebih yang berhubungan langsung dengan masalah sosial dan pendidikan” ujar Prof. Tekguc Hassan.

Islam Nusantara dan Masa Depannya

Prof. Okamoto Masaaki memaparkan bahwa Islam Nusantara yang merupakan Islam bernuansa kearifan lokal yang dapat menjadi identitas, atau ciri khas Islam di Indonesia. Islam nusantara bukanlah agama baru ataupun sekte baru. Islam Nusantara juga tidak berusaha merubah ajaran Islam hanya saja, Islam Nusantara hadir sebagai pembentuk ciri khas budaya Indonesia. Dalam hal ini, Islam Nusantara merupakan Islam seperti apa adanya yang tidak melupakan nilai-nilai budaya dimana pemeluk agama tersebut berada.

Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini menarik perhatian dan antusias dari para peserta. Sesi tanya jawab menggunakan fitur chat ditujukan kepada panitia untuk Pertanyaan yang relevan dan sesuai disampaikan moderator untuk dibahas oleh Narasumber.

Kegiatan International Class on Asian Community 2020 akan tetap diselenggarakan dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten membahas persoalan pada masayarakat Asia. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah untuk menjembatani perbedaan identitas dan membangun kemitraan melalui pendidikan pada masyarakat Asia. (red.FISIP/Humas)


Topik

FISIP_UBB
. ayar