Pelepasan 1005 Mahasiswa KKN UBB Tahun 2020

Penulis: Editor | Ditulis pada 17 Juli 2020 14:52 WIB | Diupdate pada 17 Juli 2020 14:53 WIB


Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tahun 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, KKN Angkatan XV ini sebagian besar dilaksanakan secara daring. Pelepasan secara simbolis dilaksanakan Rabu 15 Juli 2020 bertempat di Ruang Rapat Besar Gedung Rekrorat UBB. Mengusung tema “Berkreasi Dari Rumah Untuk Pencegahan dan Edukasi Covid-19”, pelepasan dilakukan langsung oleh Rektor UBB Dr. Ibrahim, M,Si. Sesuai jadwal, KKN akan dilaksanakan dari tanggal 15 Juli – 19 Agustus 2020.

Hadir pada acara pelepasan di antaranya adalah Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Dr. Sri Rahayu, S.H.,M.H., Ketua Senat Eva Prasetiyono, S.Pi., M.Si., Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) Yokotani, S.H., M.H., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Dr. Fournita Agustina, S.P., M.Si., Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama Hesty, S.Si., M.Pd., Bepala Biro Perencanaan, Keuangan, Kepegawaian dan Umum Sugeng Riyadi, Ak., Ketua Panitia Pelaksana KKN Angkatan XV UBB Tahun 2020 Darwance, S.H., M.H., serta para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang mewakili 7/ kabuptaen kota yang menjadi lokasi KKN sekaligus mewakili fakultas yang ada di UBB, yakni Dr. Ismed Inonu, M.Si., Dr. Derita Prapti Rahayu, S.H., M.H., Dr. Diana Anggrani, M.Hum., Erita Rosalina, S.E., M.Si., Gigih Ibnu Prayoga, S.P., M.P., beserta masing-masing 1 orang mahasiswa perseta KKN. Sementara itu, para dekan, kepala lembaga dan kepala UPT, DPL, dan mahasiswa lain bergabung melalui Zoom Meeting.

“Pelaksaan KKN tahun ini berbeda dengan pelaksaan KKN dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang dialami oleh hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, dan yang lebih khusus lagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Oleh karenanya, pelaksaan KKN yang sudah kita persiapkan jauh-jauh hari, di tengah jalan harus berubah karena pandemi ini. Perubahan itu bukan hanya terjadi pada teknis pelaksanaan, buku panduan dan lain sebagainya, tetapi juga anggaran. Hanya saja, kita semua tentu berharap perubahan ini tidak mengubah makna KKN yang sesungguhnya. Dengan kata lain, sivitas akademika terutama para mahasiswa, tetap bisa menerapkan ilmu yang didapatkan di ruang-ruang kelas dengan mengabdi ke masyarakat secara langsung,” kata Darwance, S.H., M.H., Ketua Panitia Pelaksana KKN UBB Tahun 2020 saat menyampaikan laporan di awal acara.

Ditambahkan olehnya, KKN Angkatan XV UBB Tahun 2020 terbagi dalam 2 skema, yakni 1 KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Dikti dan 65 KKN Tematik UBB. Peserta KKN tahun ini berjumlah 1005 mahasiswa, 405 laki-laki dan 600 perempuan. Adapun rincian per fakultas, yaki FE 272 mahasiswa, FT 252 mahasiswa, FPPB 245 mahasiswa, FISIP 132 mahasiswa, da FH 104 mahasiswa. Para peserta terbagi ke dalam 66 kelompok/ DPL, masing-masing kelompok/ DPL terdiri dari 15 mahasiswa, kecuali KKN PPM Dikti berjumlah 30 orang mahasiswa. Lokasi KKN tersebar di 63 lokasi di seluruh kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni Bangka 30 lokasi (28 KKN Tematik UBB, 1 KKN PPM Dikti), Pangkalpinang 13 lokasi, Bangka Tengah 9 lokasi, Bangka Barat 4 lokasi, Bangka Selatan 3 lokasi, Belitung 3 lokasi, dan Belitung 2 lokasi.

Sementara itu, Ketua LPPM Dr. Fournita Agustina, S.P., M.Si, mengatakan KKN tetap harus dilaksanakan di tengah pandemi agar kegiatan akademik mahasiswa tidak terhambat. Ada banyak mahasiswa yang tinggal beberapa langkah dalam rangka penyusunan skripsi, dan salah satu syarat untuk bisa ikut ujian dan menyelesaikan studi di bangku kuliah adalah mengikuti KKN. Selain itu, tujuan pelaksaan KKN ini adalah untuk melindungi masyarakat dan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN, baik mahasiswa, DPL, maupun masyarakat yang ada di lokasi KKN. Prinsipnya adalah menjaga agar mahasiswa dan masyarakat tetap sehat dan concern terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

“Ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Kami berharap perserta KKN yang berjumlah 1005 mahasiswa ini benar-benar melaksanakan KKN, pengabdian, supaya bisa mampu memberikan hal yang terbaik kepada masyarakat, belajar berempati dan peduli kepada masyarakat sekitar. Dalam hal ini mereka mampu memberdayakan masyarakat terutama dalam situasi pandemi Covid-19. Orang sukses itu adalah orang tidak melakukan hal yang berbeda, tetapi mereka melakukan hal-hal biasa dengan cara yang berbeda. Orang sukses itu tidak melakukan hal-hal yang istimewa, tetapi mereka bisa mampu melakukan hal-hal biasa dengan cara istimewa. Jadi kreativitas mahasiswa dituntut pada KKN ini, memberikan hal-hal terbaik untuk masyarakat kita, bahwa dengan kondisi seperti ini tidak mematahkan semangat mahasiswa untuk bisa berprestasi,” tutupnya seraya berharap mahasiswa perserta KKN mampu beradaptasi dan yang tidak kalah pentinga dalah menjada nama baik UBB.

Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si. dalam sambutanya menyampaikan bahwa optimalisasi pemanfaatan teknologi sebenarnya sudah menjadi kebutuhan dan sebenarnya sudah memulai untuk melaksanakan pembelajaran secara daring walaupun tidak fully online. Tetapi sejak awal sudah mengadopsi pembelajatan jarak jauh, tapi bukan pembelajaran jarak jauh yang dipermanenkan. Tetapi situasi pandemi Covid-19 ini ternyata mempercepat proses transformasi itu dan hari ini berhadapan dengan situasi shoch therapy bahwa pembelajaran online itu seperti apa.

“Pada akhirnya kita mengetahui mungkin di sana-sini teradapat kelemahan bagi kita untuk beradaptasi dengan teknologi. Tetapi di sisi lain kita mendapatkan banyak kemudah-kemudahan yang bisa dilakukan dengan penguatan teknologi. Kita sampaikan pada kesimpulan bahwa tidak semua dosen bisa digantikan dengan teknologi. Tetapi bahwa dimanfaatkan untuk kepentingan untuk memudahkan itu segera adalah kebutuhan mendesak dan ini adalah kebutuhan yang harus di jawab. Bahwa ke depan kita membayangkan pembelajatan daring ini sudah menjadi kebutuhan seiring dengan masifnya perkembangan teknologi,” kata Dr. Ibrahim, M.Si.

Rektor menambahkan, KKN ini adalah bagian dari proses pembelajaran karena dihitung kreditnya sebesar 3 SKS. Oleh karena itu ini adalah bagian dari utilitisasi teknologi. Ia mengatakan tidak perlu merasa kaget dengan pemanfaatan teknologi pada situasi dan adaptasi seperti ini. Pihaknya pun memahami banyak barangkali yang tidak puas, termasuk DPL maupun para mahasiswa. Tetapi efisiensi dan efektivitas itu akan berjalan seiring kebutuhan era kini.

“Cepat atau lambat kita akan bertransformasi menggunakan teknologi, dan KKN ini bukan hanya tantangan bagi kita untuk menunjukkan sensitivitas kita terhada perkembangan Covid-19, tetapi bentuk adaptasi model kita terhadap perkembangan teknologi,” tambahnya.

Oleh karena itu, bersamaan dengan tahun ini juga LPPM sudah merancang pelaksaan KKN merdeka pada tahun-tahun yang akan datang. KKN merdeka itu tentu saja adalah transformasi pembelajaran tatap muka menjadi online tentu tidak mengurangi kualitas. Oleh karena itu ia berharap kegiatan ini tidak melupakan standardisasi.

“Dari beberapa kegiatan yang kami ikuti kami melihat panitia sudah bekerja keras menyiapkan panduannya, lalu melakukan komunikasi yang intensif dengan para DPL yang tentu saja mulai hari ini kita tidak lagi melihat DPL seperti dulu, sekarang lebih banyak berubah sebagai fasilitator, bukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, sebagai inisiator tentu semua inisiatif, semua progress hanya dilaporkan dan kemudian dipandu tidak lagi secara mendikte kepada mahasiswa tapi itu berangka dari inisiatif. Pembelajaran melalui KKN ini adalah bagian dari kita untuk memahami komunitas kita di tengah masyarakat. Kuliah kerja nyata yang bertransformasi menjadi kuliah kerja maya ini, harapan kita tetap efektif sesuai dengan tujuan dan capaian pembelajaran kita. Kami menaruh harapan besar mahasiswa dapat menjaga nama baik institusi karena bagaimana pun mahasiswa di luar sana adalah delegasi bagi universitas. Mahasiswa juga dapat menunjukkan atau melakukan program real yang dapat dirasakan. Momentum ini kita jadikan sebagai cara kita untuk benar-benar mengabdi, karena KKN kata kuncinya harus pada pengabdian, bagi mahasiswa maupun bagi dosen,” tutupnya. (KKN UBB)


Topik

KKN_UBB
. ayar