FISIP UBB, ICoAC 2020: Hadirkan Novelis Pemenang Sastra Khatulistiwa 2012 dan Peneliti Politik LIPI Bahas Knowledge Production dan Masyarakat Kelas Menengah Asia

Penulis: Editor | Ditulis pada 30 Juli 2020 19:13 WIB | Diupdate pada 30 Juli 2020 19:13 WIB


Rabu (29/7) - Pertemuan ke-14 International Class on Asian Community 2020 diselenggarakan melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, pada Rabu, 29 Juli 2020, pukul 13.30 WIB.

Panita penyelenggara menyelenggarakan kelas internasional secara online atau daring dalam bentuk webinar, serta terbuka untuk umum. Tidak dibatasi hanya kepada peserta internal ICOAC 2020 saja.

Pertemuan ke-14 dari 17 pertemuan pada International Class on Asian Community memiliki tema yaitu ”Constribution of Indonesian Culture on Social Interaction within Asian Region”.

Wasisto Raharjo Jati (Pusat Penelitian Politik LIPI) dengan research area Politik Kelas, Kelas Menengah, Ekonomi-Politik, dan Gerakan Politik dihadirkan sebagai Narasumber (Lecturer).

Narasumber berikutnya, Okky Madasari, seorang novelis, pemenang Kusala Sastra Kathulistiwa tahun 2012 untuk novel ketiganya, Maryam. Saat ini sedang menempuh studi S3 di National University of Singapore.

Michael Jeffri Sinabutar, M.A. (Dosen Sosiologi FISIP Universitas Bangka Belitung) sebagai moderator dalam pertemuan tersebut. Acara dibuka oleh sambutan dari Bob Morison Sigalingging, M.Hum. (Dosen Sastra Inggris FISIP Universitas Bangka Belitung) sebagai Welcome Speech.

Knowledge Production

Penyampaian materi diawali oleh Okki Madasari. Seluruh peserta diajak untuk menelisik pembahasan tentang knowledge production. Okki menjelaskan tentang akibat dari kolonialisme yang terjadi di Asia khususnya Asia Tenggara yang kemudian mengarah kepada colonial mentality yang masih berlanjut di Asia bila tidak ada discourse baru untuk menghentikannya. Okki menegaskan, kolonialisme yang terjadi dalam jangka waktu yang lama di negara-negara Asia telah menyebabkan adanya dominasi oleh penjajah dan pemikiran Barat, baik gagasan maupun budaya secara umum. Dominasi yang terjadi merambah ke berbagai aspek kehidupan seperti aspek politik, ekonomi, sosial-budaya, dan juga aspek pendidikan, yang masih terjadi sampai saat ini. Faktanya, banyak universitas ternama di Asia didirikan oleh negara-negara Barat yang kemudian menerapkan sistem dan kurikulum yang didesain oleh Barat, termasuk juga dengan memberikan teori-teori dan buku bacaan dari Barat.

Kebanyakan sejarah negara-negara Asia ditulis oleh ilmuan-ilmuan Barat. Dalam buku “The myth of the lazy native” oleh Syed Hussein Alatas, membuktikan bahwa sejarah diIndonesia dinarasikan melalui sudut pandang Barat.

Indonesia memiliki banyak landasan untuk knowledge production dengan menjadikan apa yang ada di Indonesia sebagai objek. Banyak sastrawan yang menghasilkan  karya sastra maupun gagasan tentang seperti apa manusia Indonesia yang bisa dijadikan landasan dari knowledge production.

“Pada akhirnya, sudah menjadi tugas bersama agar sumber yang ada di Indonesia bisa dijadikan landasan agar terciptanya knowledge production”, ujar Okky.

Masyarakat Kelas Menengah di Asia

Wasisto Raharjo Jati, pada sesi ini, membahas tentang masyarakat kelas menengah atau Middle Class di Asia. Menurut Wasisto, masyarakat kelas menengah di Asia bisa dikatakan relatif. Hal ini dikarenakan masyarakat kelas menengah antara negara-negara Asia berbeda satu dengan lainnya. Wasisto menjelaskan bahwa tren kelas menengah di Indonesia berubah-ubah yang mengarah tentang dekonstruksi apa itu kelas menengah.

Berdasarkan studi empirical yang dilakukan oleh Miao (2017), masyarakat kelas menengah di Asia lebih mengarah ke salaried class atau kelas berdasarkan gaji yang didapat masyarakat. Lebih lanjut, beberapa negara memperlakukan kelas menengah sebagai agen ekonomi untuk menegakkan kestabilan perekonomian negara. Namun demikian, masyarakat kelas menengah pada akhirnya hanyalah mitos karena saat ini masyarakat lebih memilih untuk hidup dalam kemewahan dan modernisasi.

Kemudian, sesi berikutnya adalah sesi tanya-jawab dimana peserta dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan yang sesuai dan relevan dengan tema yang disampaikan.

Kegiatan International Class on Asian Community 2020 akan tetap diselenggarakan dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten membahas persoalan pada masayarakat Asia. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah untuk menjembatani perbedaan identitas dan membangun kemitraan melalui pendidikan pada masyarakat Asia.

Untuk mengikuti kegiatan ini, dapat menghubungi Dr. Diana Anggraeni, M.Hum (Contact Person) melalui Whatsapp ke 0813-2285-0892 atau melalui email ke ubb.fisip@gmail.com.


Topik

FISIP_UBB
. ayar