+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
01 Agustus 2008 | 02:29:41 WIB


10 Proses Pengolahan Tubuh Manusia Setelah Mati


Ditulis Oleh : Admin

Semua mahluk hidup pasti meninggal. Manusia punya beberapa cara untuk menghadapi kematian. Dikubur adalah hal paling biasa. Namun ada sejumlah cara dilakukan terhadap tubuh manusia setelah mereka meninggal. Mulai dari dibekukan, dibakar, digantung di pohon, sampai dibiarkan dimakan binatang liar. Berikut 10 cara manusia memperlakukan tubuhnya setelah mereka meninggal yang pernah ada di muka bumi.

1. Di Mumi kan

Mumi di zaman Mesir purba bisa jadi adalah jenis mayat paling popular. Proses ini melibatkan pengosongan seluruh organ tubuh termasuk otak yang konon ditarik dari lubang hidung (wow!). Setelah isi tubuh mayat kosong, lantas diisi dengan materi kering seperti pasir dan dibungkus dengan kain linen. Orang Mesir percaya bahwa dengan dibuat mumi maka jiwa si meninggal akan mengalami perjalanan sesuah kematian.

2. Krionik

Kabar bahwa tubuh Walt Disney dibekukan memang masih jadi legenda urban. Tapi ilmu krionik memang sungguhan ada. Ini adalah proses pembekuan mayat. Setelah dikeringkan, tubuh si mati disimpan dalam nitrogen cair untuk mencegah kerusakan. Kelamaan tubuh ini membeku persis es.

3. Kremasi

Orang Bali masih terus melakukan proses pembakaran mayat ini. Perbedaan dengan kebanyakan kremasi di belahan dunia lain, di Bali dilakukan lengkap dengan seremoni karnaval yang meriahm bahkan menjadi objek pariwisata.

4. Plastinasi

Proses ini bisa dilihat hasilnya jika kita berkunjung ke sejumlah museum. Adalah ilmuwan Jerman Gunther von Hagens yang mengembangkannya. Plastinasi adalah memotong tubuh si meninggal menjadi beberapa bagian, membalsemnya dengan cairan pengeras dan meletakkan tubuh menjadi beberapa posisi.

5. Pemakaman di gua

Ini merupakan proses penyimpanan mayat yang sudah dikenal sejak masa Neandhertal, sekitar 100.000 tahun silam. Banyak mayat dijumpai di gua-gua sepanjang Eropa dan Timur Tengah. Menurut kepercayaan, gua yang gelap dan misterius merupakan tempat yang baik agar jiwa si mati bisa melakukan perjalanan ke dunia lain. Di Indonesia, kita bisa menjumpainya di Toraja.

6. Dilumuri lumpur

Di abad pertengahan, para petualang yang meninggal di Eropa Utara akan disemayamkan dengan cara dilumuri lumpur. Lumpur ini mengandung bahan kimia yang ternyata mampu melindungi tubuh si meninggal sehingga bertahan lama dari kebusukan. Ini sangat menguntungkan para pakar arkeologi sehingga sekian ribu tahun kemudian mereka menemukannya masih dalam kondisi cukup baik untuk diteliti.

7. Diterbangkan

Menurut orang Tibet, jiwa ornag mati akan terbang. Maka mereka mencoba menguburkan mayar di celah pegunungan yang tinggi dan dibiarkan dimakan burung pemakan bangkai. Bahkan ada yang melumuri mayat dengan gandung dan susu agar makin lezat dan mayat itu langsung tandas dimakan burung.

8.Dikapalkan

Orang Viking terkenal sebagai bangsa pelaut. Mereka sedemikian memuja laut sehingga saat meninggal tubuh orang Viking di masa abad pertengahan akan “dikapalkan”. Jika berasal dari kalangan berada, si meninggal akan “dikapalkan” dalam kapal mewah lengkap dengan makanan, perhiasan, senjata dan bahkan hewan piaraan dan budak. Kapal ini akan ditenggelamkan.

9. Makam di pohon

Sejumlah suku asli di banyak bagian dunia meyakini bahwa jiwa orang mati akan menuju ke atas, bukan ke bawah. Maka jangan heran jika mereka menaruh tubuhnya di tempat tinggi seperti pohon. Pribumi di Australia, Siberia, dan British Columbia memakamkan orang meninggal di pohon. Sebelumnya mayat akan dibungkus dengan kain lalu mengereknya ke ranting pohon teratas.

10. Menara kebisuan

Penganut Zoroaster percaya bahwa tubuh manusia itu penuh kekotoran dan tidak layak bersatu dengan tanah. Maka mereka tidak mau mengubur atau membakar tubuh orang yang meninggal. Mereka menganut seremoni "menara kesunyian", dimana si meninggal akan diletakkan di dataran tinggi gunung dan dibiarkan musnah sendiri dimakan hewan liar atau mikroba. Ketika sisa tubuh sudah kering, akan dilumuri dengan kapur.

Diterjemahkan secara bebas dari LiveScience.com

Written By : Merry Magdalena di NetSains.com

UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota