+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
25 April 2008 | 02:34:30 WIB


Kontribusi Besar Komoditas Lada


Ditulis Oleh : admin

Lada (piper nigrum linn atau pepper) yang oleh ibu rumah tangga sering disebut "merica", merupakan salah satu komoditas unggulan bagi Indonesia. Secara ekonomi lada merupakan sumber pendapatan petani dan devisa negara non migas. Secara sosial merupakan komoditas tradisional yang telah dibudidayakan sejak lama dan aktivitas usahanya menjadi penyedia lapangan kerja yang cukup luas terutama di daerah sentra produksi. Manfaat lada dalam rumah tangga sebagai bumbu penyedap rasa yang mengandung senyawa alkolid piperin,  berasa pedas. Sedang manfaat untuk kesehatan, lada  dapat melonggarkan saluran pernapasan dan melancarkan aliran darah di sekitar kepala. Oleh karena itu masakan yang berbumbu pedas merica cocok untuk penderita influenza, kepala pusing, perut kembung dan mual akibat masuk angin.

Masakan yang menggunakan merica dan cocok untuk kesehatan seperti saus steak, sup dan sebagainya. Menurut jenisnya lada ada dua  macam yaitu lada putih dan lada hitam. Lada putih adalah buah lada yang dipetik saat buah lada itu sudah matang. Lantas dikupas  kulitnya dengan cara merendamnya dalam air mengalir selama dua minggu, kemudian dijemur selama tiga hari.  Sedang lada hitam ialah buah lada yang saat dipetik sudah matang tapi kulitnya masih hijau, dan langsung di jemur selama tiga hari tanpa direndam terlebih dahulu.

Manfaat dan pengolahannya

kontribusi Lada - Peper ContributionSelama ini lada digunakan masih sebatas untuk industri makanan khususnya untuk pengawet daging, bumbu penyedap masakan, dan campuran obat-obatan. Namun ada juga digunakan untuk industri farmasi sebagai salah satu bahan wewangian. Selain itu juga lada dapat diolah menjadi lada bubuk (black pepper), lada putih (white pepper), saus lada hitam (black pepper sauce), lada hijau kering (dehydrated green pepper), lada hijau kering yang dibekukan (freeze dried green pepper), lada beku (frozen pepper), sambal (green pepper sambal),  sause lada hijau (green pepper sauce), lada putih tanah (ground white pepper), lada hitam tanah (ground black pepper), lada yang digunakan untuk kesehatan (pepper in medicinal use), tahu lada (pepper beancurd), kue kering lada (pepper cookies), lada dalam botol (pepper in brine–cane, bottle, bulk), mayonnaise lada (pepper mayonnaise), minyak lada (pepper oil), oleoresin lada (pepper oleoresin), parfum lada (pepper perfume), wewangian lada (pepper potpourri), lada manis (pepper sweet), teh lada (pepper tea), youghurt lada (pepper youghurt), lada hijau yang diawetkan (preserved green pepper). Sementara produk yang dikembangkan dari lada dibagi dalam tiga kelompok yakni lada hitam, lada putih dan lada hijau. Pada umumnya lada hitam dan lada putih digunakan untuk keperluan dapur, bumbu masak, parfum dan obat-obatan. Negara maju mengimpor lada hitam kebanyakan dijadikan bubuk.

Amerika Serikat adalah pasar potensial untuk lada hitam dan produk lada hitam. Pengolahan lada hitam secara tradisional,  yakni buah lada dipanen dan dipisahkan dari tangkainya dengan cara diinjak-injak sebelum dijemur atau dikeringkan. Untuk meningkatkan efisiensi pengolahan, telah direkayasa  alat perontok lada baik yang digerakkan dengan pedal berkapsitas 120 kg per jam. Berbeda dengan proses pengolahan lada putih. Biji lada yang sudah matang lantas direndam dalam air mengalir selama tujuh sampai sembilan hari untuk melunakkan kulitnya. Lantas kulit tersebut digosok dan dicuci lalu dikeringkan. Lada putih sering digunakan untuk makanan ringan, kuah dan sup. Eropa Barat adalah pasar potensial untuk lada putih.

Pengolahan lada putih secara tradisional dilakukan dengan cara merendam buah lada di selokan atau sungai 10-14 hari hari untuk melunakkan kulitnya. Lantas diinjak-injak untuk melepaskan kulitnya sambil dicuci. Untuk mengatasi masalah bau akibat terjadinya mikroba, telah direkayasa alat pengolah lada secara mekanis. Keunggulan yang diperoleh dari alat ini adalah waktu pengolahan lebih cepat, aroma lebih baik dan higienis. Buah lada yang akan dikupas terlebih dahulu dirontokkan dari tangkainya, kemudian dimasukkan ke alat pengupas.

Lada dan turunannya

Untuk lada hijau diproduksi dan dijual ke konsumen khusus, dan para pengguna  akhir. Proses pengolahan lada hijau dari biji lada mentah yang dikeringkan  secara buatan atau dipertahankan dalam bentuk basah dalam air asin, cuka atau cuka rasa jeruk. Lada hijau dengan rasa hijau segar digemari oleh orang-orang Eropa. Lada  hijau yang dikemas dalam kaleng, proses pembuatannya dengan pencucian lada kemudian dimasukkan ke dalam kaleng yang berisi klorid sodium solusi, dengan atau tanpa kadar keasaman yang ditambahkan. Kemudian dilakukan penyegelan kaleng tersebut.

Pasar potensial untuk lada hijau kalengan adalah Eropa, Amerika Serikat dan Australia, sedang Austria untuk bumbu dan hiasan masakan daging. Warna hijau dari biji lada juga dipengaruhi oleh kadar garam yang ada dalam cairan.

Cairan ini mengandung kadar garam pada tingkat minimum dengan kadar asam untuk membatasi pertumbuhan microbical. Negara produsen seperti Brazil dan India mengemasnya dalam jerigen dengan berat 20- 25 kg. Sementara, negara pengimpor melakukan pengemasan dalam botol-botol kecil. Lada hijau yang dikeringkan mempunyai warna hijau yang segar, lembut dan padat. Pengeringan yang baik pada temperature rendah. Lada hijau beku dibuat dengan cara mendinginkan pada pendingin yang terbuat dari kuningan. Produk ini diekspor ke Eropa. Saus lada hijau dibuat dari biji lada hijau terpilih kemudian dicampur dengan cuka, garam, gula dan ramuan lain. Saus ini rasanya pedas alami, juga dipakai untuk penambah rasa gurih pada makanan kering.

Lada parfum mengandung biji lada kering, dedaunan, tangkai dan tatal kayu dan diberi nama parfum lada Amila atau Sensasi. Dikembangkan oleh PMB Sarawak, Malaysia. Minyak lada diperoleh dengan proses penyulingan uap. Produknya jernih dan berupa hijau cair. Minyak lada banyak digunakan pada industri parfum dan industri bumbu masak. Kuah lada, lada hitam Serawak pada formula ini memberikan rasa pedas yang unik. Kuah ini dapat mempunyai rasa manis yang menimbulkan selera. Teh lada dikembangkan oleh MARDI, perusahaan di Malaysia. Yakni daun teh dan lada hitam yang diseduh dengan air mendidih, ditambah gula. Produk ini telah diproses baik sebagai mengandung cuka tinggi atau rendah. Sedang lada manis, terbuat dari ekstrak lada Sarawak. Banyak tersedia di Sarawak, Malaysia. Penggunaan lada pada obat/kedokteran, adalah untuk pencernaan karena merangsang enzim. Bubuk lada dicampur madu, gula dan ghee, bila diiminum beberapa kali sehari akan menghilangkan batuk. Bubuk lada, madu dan air liur kuda bila diletakkan pada mata akan menyembuhkan berbagai penyakit.

Produksi lada

Produksi lada dapat dilakukan oleh usaha kecil menengah (UKM), atau skala rumah tangga. Mesin penepung yang digunakan dalam proses produksi dapat menggunakan mesin berkapasitas 400 - 500 kg/jam bersumber tenaga elektro motor 1 HP 220 Volt. Lantas hasilnya dikemas dan dipasarkan langsung ke rumah tangga, restoran dan tempat lainnya. Tepung lada di Indonesia umumnya menggunakan biji lada hitam yang dari Lampung (black pepper Lampung). Lada hitam Lampung harganya relative murah sehingga cukup bersaing apabila ditepungkan. Proses penepungan (powder) biji lada putih dapat dilakukan untuk biji lada bermutu rendah hasil sortasi untuk ekspor. Hal ini untuk menjamin agar produk tepung lada dari lada putih dapat bersaing dengan produk tepung lada dari lada hitam. Boedi Sawitri


Source : https://ikm.depperin.go.id/


UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota