+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
22 April 2009 | 16:29:31 WIB


Menstruasi dan Kekerasan : Pengalaman Universal Kaum Perempuan (Wanita) Dunia


Ditulis Oleh : Admin

Universalitas Pengalaman Perempuan

Mungkin hanya ada dua pengalaman yang benar-benar dialami secara universal oleh perempuan di seluruh dunia. Menstruasi yang merupakan suatu hal kodrati bagi perempuan sebagai tanda mulai matangnya organ-organ seksualnya dan pengalaman kekerasan atau setidaknya ketakutan mengalami kekerasan. Tampaknya setiap perempuan di dunia ini sedikitnya pernah sekali dua kali mengalaminya baik kekerasan psikologis, fisik, seksual dan atau ekonomi atau sedikitnya ketakutan akan mengalaminya Dan bukankah freedom from fear juga merupakan hak asasi setiap manusia?

Termin kekerasan terhadap perempuan memang dibuat karena tindak kekerasan terhadap perempuan mempunyai karakteristik yang khusus dan berbeda dengan tindak kekerasan secara umum. Kekerasan cenderung terjadi karena terdapat suatu struktur yang tidak seimbang, di mana ada kelompok yang mendominasi dan ada kelompok yang didominasi. Struktur yang tidak seimbang ini sangat rentan akan tindakan penindasan dari yang kuat terhadap yang lemah.

Penindasan seringkali terjadi karena ketimpangan relasi kelas, misalnya dari pihak pemilik modal terhadap buruh, nyonya rumah terhadap pembantu rumah tangga, ibu terhadap anak, kakak terhadap adik, guru terhadap murid, militer terhadap sipil dan sebagainya. Namun kekerasan terhadap perempuan melintasi semua batas-batas kelas tersebut. Faktanya kita kerap menemukan anak laki-laki yang memukul kakak perempuan atau ibunya, pekerja laki-laki yang memperkosa majikan perempuannya. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa kekerasan yang terjadi terhadap perempuan tidaklah terjadi karena kesenjangan kelas sosial atau ekonomi. Kekerasan terhadap perempuan terjadi semata untuk satu alasan, karena ia kebetulan tercipta sebagai perempuan.

Kekerasan terhadap perempuan bisa dibedakan menjadi empat macam. Kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual dan kekerasan ekonomi. Kekerasan fisik dalam bentuk pemukulan atau penganiayaan secara fisik. Sementara kekerasan psikologis adalah segala bentuk penghinaan, kata-kata yang merendahkan, ancaman, larangan beraktivitas, cemburu berlebihan, pengaturan cara berpakaian dan segala sesuatu yang menghambat perkembangan dan kebebasan pribadi perempuan. Sedangkan bentuk-bentuk Kekerasan seksual diantaranya adalah pemaksaan melakukan persetubuhan yang tidak dikehendaki yang bisa mengakibatkan kehamilan yang juga tak dikehendaki, pemaksaan gaya atau posisi-posisi berhubungan seks yang tak kita sukai, pemaksaan menggunakan alat-alat kontrasepsi dan lain-lain. Kekerasan ekonomi seperti eksploitasi tenaga kerja perempuan, pemerasan penghasilan yang diperoleh perempuan atau upah buruh yang tidak mengindahkan kepentingan perempuan dan lain sebagainya.

Pada kenyataannya antara satu bentuk kekerasan dan bentuk yang lain dapat menimbulkan efek yang saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, pemukulan secara fisik pasti berakibat buruk terhadap kondisi psikologis si perempuan. Demikian juga sebaliknya, tekanan-tekanan secara psikologis dapat berpengaruh secara langsung terhadap kesehatan fisik perempuan berupa gangguan-gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, sesak napas dan sebagainya.

Pengalaman kekerasan dialami oleh perempuan di seluruh dunia dari usia 0 tahun hingga seumur hidup. Kita mengetahui sampai saat ini keluarga di Cina kerap membuang bayinya yang baru lahir ke tong sampah setelah mengetahui bahwa jenis kelamin bayinya adalah perempuan. Bayangkan, bayi yang baru lahir! Dan ia tidak punya dosa apapun kecuali tercipta menjadi perempuan. Perkosaan yang menginjak-injak harga diri dan martabat perempuan terjadi mungkin setiap menit di setiap sudut di seluruh dunia ini. Kekerasan terhadap istri atau pacar dengan dalih cemburu dan atas nama cinta yang seringkali diakhiri dengan pembunuhan. Pemanfaatan dan eksploitasi perasaan cinta kaum perempuan. Pornografi yang sangat mengobjekkan perempuan yang memang dibuat dan diperuntukkan untuk kepentingan laki-laki Sekian banyak kekerasan yang melanda kaum perempuan setiap saat yang membuat kita tak bisa berhenti bertanya, duh Gusti, dunia macam apakah yang kita tempati ini?

Budaya patriarki yang sudah berabad-abad lamanya mengakar pada masyarakat dunia ini sudah terserap dalam hampir seluruh ruang kehidupan umat manusia (kalau tidak ingin menyebut semua). Hukum, adat, norma sosial, ilmu pengetahuan, filsafat, sistem pemerintahan, bahkan agama sekalipun. Nilai-nilai dari budaya patriarki yang mendominasi ini sudah dimapankan menjadi sistem yang mendunia dan bisa jadi merupakan ideologi yang paling banyak pengikutnya.

Marx mendefinisikan ideologi sebagai kesadaran palsu. Sebuah sistem kepercayaan yang dibuat dan bisa dilawankan dengan pengetahuan ilmiah. Ideologi dalam pengertian ini adalah seperangkat kategori yang dibuat di mana kelompok yang berkuasa atau dominan menggunakannya untuk mendominasi kelompok lain yang tidak dominan. Karena kelompok yang dominan mengontrol kelompok lain dengan menggunakan perangkat ideologi yang disebarkan ke dalam masyarakat. Hal ini membuat kelompok yang didominasi melihat hubungan itu tampak natural dan diterima sebagai kebenaran.

Melihat kondisi real masyarakat kita jelaslah bahwa laki-laki adalah kelompok dominan yang mengontrol kelompok lainnya, kaum perempuan. Dominasi laki-laki terhadap perempuan sudah terbentuk secara sedemikian sistematisnya dan sudah berurat berakar dalam kehidupan kita. Hal ini jelas terlihat karena sejauh ini laki-lakilah yang menentukan semua standar dalam kehidupan kita. Standar baik dan buruk, benar dan salah, ilmiah-tidak ilmiah, rasional atau irasional, cantik- tidak cantik. Semua hal yang sesungguhnya masih sangat terbuka untuk diperdebatkan.

Maka mulai sekarang, cobalah mempertanyakan semua nilai-nilai yang selama ini kerap kita yakini sebagai suatu kebenaran, suatu yang dianggap 'sudah dari sananya'

Jangan-jangan itu semua memang hanya kesadaran palsu..


Tag Keyword : Perempuan Wanita Hari Ibu Kartini menulis Penulis Tulisan Artikel






Source : https://bukuterbuka.multiply.com




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota