+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
08 Mei 2009 | 18:09:34 WIB


WISATA KAMPUNG PERADONG KECAMATAN SIMPANG TERITIP BANGKA BARAT BABEL NAN ELOK


Ditulis Oleh : Admin

Dari wisata Pantai sampai wisata Sejarah


Wisata Pantai


Keelokkan Pantai Metibak

Pantai yang terletak di desa Peradong Kecamatan Simpang Teritip ini sangat cocok untuk wisata keluarga waktu liburan, karena ombaknya yang tak besar,dihiasi bnyaknya pohon-pohon kelapa dan pada bulan-bulan tertentu kita dapat menjala ikan dan mencari lukan serta kepah dengan perjalanan sedikit kearah pantai Mesirak yang juga terletak dikampung Peradong. Pada hari-hari tertentu banyak orang berkunjung untuk menjala ikan dan memancing, karena memang dipantai ini terdapat sungai yang disebut oleh masyarakat sungai Peradong.

Jarak tempuh perjalanan dari Kecamatan Simpang Teritip kesimpang pantai berkisar 10 Km dengan waktu perjalanan kurang lebih 20 menit, sedangkan dari simpang kepantai jarak tempuh hanya 7 Km kurang lebih 10 menit perjalanan.


Peninggalan Sejarah


Manuscript bertarikh 1353 H

Sebuah Naskah/Manuscript peninggalan sejarah yang belum diketahui oleh masyarakatpada umumnya dan khususnya masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung. Manuscript ini disurat (disalin) oleh Batin Rimbun (Haji Batin Sulaiman) dari kitab karangan Syaikh Nuruddin ar-Raniri bernama Asroru al-Insaan dan terselesaikan penyalinannya pada tanggal 4 Rabiul Awwal 1353 Hijriyah hari Sabtu pukul 12 siang. Untuk tempat penyelesaiannya tidak diketahui keberadaannya, karena tidak tertulis dalam manuscript tersebut .

Nama Batin Rimbun berubah menjadi Haji Batin Sulaiman setelah ia kembali dari menunaikan ibadah haji yang bermukim di Makkah selama kurang lebih 3 tahun. Manuscript ini disimpan dan dipelihara dirumah Atok Bok didusun Menggarau kampung Peradong Kecamatan Simpang Teritip Bangka Barat. Karena tidak ditemukan dokumen tentang kehidupan beliau (penyurat) tersebut, untuk masa kehidupannya hanya didapat dari wawancara dari takoh masyarakat setempat. Diperkirakan Penyurat tersebut lahir sekitar tahun 1850-an dan wafat sekitar tahun 1920-an.


Meriam Bersejarah



Peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa adanya perjuangan masyarakat kampong Peradong terhadap penjajah yang menjajah negeri serumpun sebalai. Meriam ini kata masyarakat tersebut berjumlah dua buah, namun yang satunya berada didalam sungai, belum diketahui sampai sekarang apakah meriam tersebut masih aktif atau tidak. Menurut masyarakat setempat, meriam tersebut pernah diangkat kedarat dan dibawa kekampung penduduk, namun akhirnya diletakkan kembali ketempat semula. Pasalnya, dukun kampong yang dikenal sebagai penjaga mengalami kejadian dan terkena penyakit aneh. Tak hanya dukun kampong tersebut, orang yang mengangkat meriam kekampung tersebut juga mengalami hal serupa.

Sayang keadaannya memprihatinkan, tidak dirawat dan terbengkalai. Semoga pemerintah Kabupaten Bangka Barat memperhatikan hal ini.



Tag Keyword : Sejarah Adat Budaya Culture Wisata Pantai Manuscript Meriam Melayu Bangka Belitung kampung Peradong BaBel






Written By : Suryan (Sekretaris Karang Taruna Peradong 2007-2012 dan Anggota HMI Babel)
Email : mia_aza@yahoo.com




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota