+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
11 Februari 2010 | 18:06:54 WIB


Isolasi Cendawan Tanah Padang Vegetation dusun Pejem Kecamatan Belinyu


Ditulis Oleh : Admin

Dusun Pejem terdapat di desa Gunung Pelawan, Kecamatan Belinyu, Pulau Bangka. Dusun Pejem merupakan salah satu dusun yang memiliki kelebihan khusus yakni terdapat Hutan Padang dan Kerangas. Penelitian mengenai keberadaan cendawan tanah di padang tersebut belum pernah dilakukan padahal cendawan memiliki peranan yang penting dalam proses dekomposisi dalam tanah.

Penulisan ini merupakan hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan Januari lalu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah koloni cendawan tanah yang terdapat di padang vegetasi dusun Pejem desa Bintet kecamatan Belinyu.

Pengambilan sampel tanah dilaksanakan di padang vegetasi pada 9 Januari lalu. Metode pengambilan sample dengan melokalisir jarak pengambilan pada 2 transek berbeda, jarak tiap transek 50 m. Survey lapangan dan pengambilan sampel akhirnya diketahui sebanyak delapan titik.

Sampel diambil sebanyak 50 gram pada kedalaman 10 cm. Adapun inokulasi bakteri menggunakan media PDA, Penghitungan jumlah bakteri dengan metode secara langsung.

Dari hasil pengambilan sample tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut (lihat tabel).





Sejumlah cendawan yang berhasil diidentifikasi dari kawasan padang vegetasi dusun Pejem adalah sebagai berikut :

Yang pertama adalah Trichoderma. Koloni dari kapang Trichoderma berwarna putih, kuning, hijau muda, dan hijau tua (Alexopoulus and Mims, 1979). Mudah dikenal karena pertumbuhannya yang cepat. Mula-mula koloni berwarna hialin, kemudian tampak seperti adanya bintik-bintik kecil atau bantalan bantalan yang sering menjadi hijau karena konidium yang telah terbentuk (Sutedjo, 1991).

Selanjutnya Aspergilus. Ciri morfologi koloni: koloni berwarna hijau kebiruan dengan area kuning sulfur pada permukaannya; miselium berbentuk benang halus.

Mucor, dengan ciri morfologi koloni: hifa seperti benang putih; bagian tertentu tampak sporangium dan sporangiofor berupa titik-titik hitam seperti jarum pentul. Koloni yang lebih tua menjadi berwarna abu-abu sampai kecoklatan karena adanya perkembangan spora.

Keempat cendawan Penicillium. Dengan ciri morfologi Hifa bersepta, miselium bercabang, biasanya berwarna. Konidsi waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiru-biruan atau kecoklatan. Biakan dewasa biasanya hijau atau biru kehijauan (Hendra, 2008).

Terakhir adalah Fusarium. Mudah dikenali karena pertumbuhannya yang cepat, koloni berwarna pucat atau berwarna cerah (tergantung pada spesiesnya) dan terkadang memiliki . warna tallus bervariasi mulai dari keputih-putihan hingga kuning, kecoklatan, merah muda, kemerahan, atau lilac.

Sebagai kesimpulan, dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa ada 5 genus cendawan tanah yang ditemukan, yaitu Trichoderma, Aspergillus, Mucor, Penicillium dan Fusarium yang diketemukan di kawasan padang Vegetasi desa Pejem kecamatan Belinyu. ***





Contoh Cendawan dalam Wadah



Contoh Cendawan dalam Wadah


Written By : Cahya Febriyanti,Giani Giovanni dan Sudariyah
Mahasiswa program studi Biologi FPPB Universitas Bangka Belitung




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota