+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
29 Juli 2011 | 09:46:29 WIB


NYANYIAN UDIN : KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI !!!


Ditulis Oleh : Dwi Haryadi

Korupsi, katanya musuh bersama dinegeri ini. Korupsi, katanya memiliki daya rusak yang luar biasa untuk generasi saat ini dan yang akan datang. Korupsi juga, katanya masuk kategori extraordinary crime (kejahatan luar biasa), sehingga perlu ditangani secara luar biasa pula. Berbagai upaya pun dilakukan dengan membuat banyak regulasi pemberantasan korupsi dan KPK pun dibentuk untuk melakukan tindakan preventif dan represif guna menangkap koruptor yang sudah merampok negeri ini. Slogan anti korupsi pun didengung-dengungkan, katakan tidak pada korupsi. Tidak ada yang salah dengan slogan ini. Namun slogan ini justru banyak dijiwai oleh pejabat dan pemimpin kita yang korup, dengan beramai-ramai mengatakan, saya tidak korupsi. Memang tidak ada maling yang mengaku maling, apalagi koruptor berdasi yang punya uang dan kekuasaan. Mereka akan mencari kambing hitam, membeli saksi dan merekayasa alat bukti, lupa ingatan atau yang sedang trend sekarang kabur ke luar negeri.

Nyanyian Udin


Nyayian ini bukanlah lagu yang dinyanyikan oleh Udin sedunia. Tetapi Udin yang satu ini merupakan mantan bendahara umum dari partai yang saat ini sedang berkuasa dan kini berstatus tersangka KPK serta sedang diburu oleh Polri dan Interpol di seluruh dunia. Berawal dari kasus wisma atlit Sea Games Palembang, Udin mulai dikenal, sampai akhirnya berobat ke Singapura dan sekarang bernyayi tentang permainan kotor berbagai rekan sejawatnya. Di TV swasta, melalui via telpon secara live udin begitu gamblang dan terbuka menyampaikan siapa dan bagaimana praktek korup anggaran yang dibagi-bagi untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Bahkan terakhir KPK pun menjadi nyayian Udin, yang jika benar akan sangat melukai kepercayaan dan harapan besar masyarakat terhadap KPK.

Pernyataan Udin melalui media ini memiliki nilai kebenaran atau kebohongan. Setiap pernyataan Udin selalu dibantah oleh pihak yang dituduhkan Udin. Siapa yang bohong dan jujur, siapa yang berhalusinasi disini ? Semua tuduhan Udin dari negeri antah barantah tersebut masih harus di uji kebenarannya melalui fakta hukum di pengadilan. Nyayian udin ini hanya akan jadi tong kosong nyaring bunyinya, jika tuduhan-tuduhannya itu hanya katanya, katanya, katanya Udin dan bukan fakta hukum yang akan diuji oleh Dewi Keadilan.

Whistle Blower Setengah Hati


Udin saat ini menjadi sosok yang ditunggu-tunggu kehadirannya di Indonesia untuk membuktikan semua tuduhannya, termasuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dituduhkan padanya. Banyak pertanyaan dan pendapat yang muncul dari ketidakhadirannya di tanah air dan kesan berobat pun berubah seketika menjadi kabur dan akhirnya menjadi buron. Apakah Udin takut akan bernasib sama dengan Gayus dan Susno, apakah betul KPK sudah terkontaminasi kekuasaan seperti yang diungkapkan atau memang Udin hanya berani bernyayi dan mengarang saja di ujung telpon ?

Kepastian peringanan hukuman dan jaminan perlindungan terhadap Whistle Blower yang setengah hati dan masih dapat diintervensi oleh kepentingan politik dan kekuasaan menjadikan adanya Whistle Blower hanyalah lips service saja dalam pemberantasan korupsi. Disinilah dibutuhkan ketegasan dan keberanian LPSK. Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang dilakukan oleh komunitas korup. Korupsi tidak dilakukan sendiri. Antar komunitas korup akan saling melindungi. Tidak hanya untuk mengamankan rekan sekorupnya, tetapi juga dirinya sendiri. Ketika ada Whistle Blower, seharusnya menjadi penunjuk arah agar semua terungkap dan tidak ada lagi tebang pilih dalam penegakan hukum.

Clearkan KPK


KPK disatu sisi sering menunjukkan taringnya yang luar biasa dalam pemberantasan korupsi. Namun disisi lain, terutama saat ini KPK menunjukkan kesan yang lamban. Mungkin KPK memang harus berhati-hati dan tidak gegabah dalam bertindak. Namun sikap hati-hati bukan berarti lamban, tetapi kehati-hatian bermakna ketelitian, ketepatan dan kecepatan dalam bertindak. Masih bebasnya Udin dan banyak koruptor diluar negeri menuntut KPK tidak hanya punya taring didalam negeri tetapi juga diluar negeri. Berbagai kebijakan strategis, sinergisitas antar penegak hukum, harmonisasi regulasi, kerjasama regional dan internasional harus segera ditempuh, agar koruptor tidak seenaknya kabur keluar negeri dan kemudian hilang tanpa jejak.

Tudingan Udin terhadap KPK harus di clearkan. KPK harus bersih dari para koruptor atau jaringan koruptor jika kita tidak ingin KPK menjadi Komisi Pelindung Koruptor. KPK dilahirkan dari sikap pesimistis terhadap aparat penegak hukum dalam pemberantasan korupsi, sehingga harapan yang besar diberikan kepada KPK. Oleh karena itu, KPK harus berani, bersih dan komit, serta jauh dari kepentingan yang akan mengganggu upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Semoga

0PINI BANGKAPOS EDISI 25 JULI 2011






Written By : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB





UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota