+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
11 September 2021 | 09:55:43 WIB


Dosen Agroteknologi UBB Yakinkan Petani Menanam Porang dan Ajarkan Merubah Limbah Menjadi Kompos


Foto berita Dosen Agroteknologi UBB Yakinkan Petani Menanam Porang dan Ajarkan Merubah Limbah Menjadi Kompos

Merawang, UBB Petani di Desa Balinijuk, Kabupaten Bangka merasa beruntung bisa menghadiri undangan Dosen Agroteknologi Universitas Bangka Belitung (UBB) pada Jumat pagi (10/09/21), di lahan Kebun Percobaan UBB. Sebab, pada pertemuan tersebut mereka diberi pengetahuan yang komprehensif tentang tiga hal.





Pertama, memungkinkannya bertani, beternak, serta budidaya perikanan secara bersamaan dalam satu wilayah atau lahan, dengan implikasi yang sangat menguntungkan. Kedua, diberikan pengetahuan tentang penanaman komoditas yang sedang viral, yakni Porang, lalu seperti apa saja kegunaannya serta bagaiman menjanjikannya Porang sebagai sebagai sebuah komoditas baru. Ketiga, diajarkan secara langsung dan mendetail bagaimana mengelola limbah menjadi kompos dengan metode yang cenderung sederhana.





Pengetahuan tentang bagaimana efektif dan menguntungkannya jika menggarap pertanian, peternakan dan melakukan budidaya ikan secara bersamaan dan terpadu dalam satu lahan, disampaikan oleh Dr. Ratna Santi, S.P., M.Si..





Di Mendo Barat kami sudah mengembangkan peternakan, pertanian dan perikanan di satu lokasi. Di sana kami membudidaya ikan lele, beternak itik di lahan tanaman padi . Dalam prosesnya, limbah yang dihasilkan itik di lokasi itu langsung kami jadikan penyubur padi. Sementara kolam lele, serta merta telah menjadi habitat dan tempat bermain itik. Lelenya sendiri bisa dijadikan pakan, dan airnya yang banyak mengadung unsur hara, bisa disiramkan kepada tanaman untuk menyuburkannya, ucap Dr. Ratna Sari, M.Si.





Dari siklus tersebut, menurut Dosen Agroteknologi ini, usaha yang telah mereka bangun secara terpadu tidak akan menghasilkan yang namanya limbah yang terbuang.





Porang sebagai Komoditas yang Menjanjikan





Dosen senior Jurusan Agroteknologi UBB, Dr. Ismed Inonu, S.P., M.Si. secara terang dan detail memberikan informasi tentang penanaman Porang dan bagaimana menjanjikannya tanaman umbian ini sebagai komoditas pertanian baru.





Menurut Dr. Ismed Inonu, Porang adalah tanaman umbi-umbian yang menghasilkan tepung glukoma 6 yang paling tinggi dibandingkan umbi-umbian yang lain.





Tepung ini biasanya diproses menjadi makanan untuk orang-orang yang ingin diet. Kalau di Jepang sudah banyak diproduksi menjadi nasi buatan dan Mie, ucap Ismed Inonu.





Tidak hanya itu, menurut Beliau, Porang bisa diproses menjadi sebuah produk lem, karena tepung Porang ini sangat lengket. Juga, porang ramai dimanfaatkan oleh industri kertas untuk melengketkan antar kertas, mengingat bahan dari tepung Porang ini bisa lengket kuat. Porang juga sering dipakai untuk pembungkus kapsul yang selama ini kita konsumsi.





Dengan banyaknya kegunaan tepung Porang, negara-negara maju khususnya yang beriklim non-tropis butuh banyak impor Porang, sehingga bisa dikatakan porang adalah komoditi baru yang sangat menjanjikan. Alasan lain yang menjanjikan, karena tanaman ini tumbuh dan proses merawatnya tidak susah di negeri kita yang beriklim tropis. Inverstasinya juga murah, tambah Ismed Inonu.





Berdasarkan pengalaman koordinator penanaman Porang di Bangka, Pak Mustofa, yang membina sekitar 100 petani Porang, Dia berhasil menghimpun informasi bahwa untuk modal satu hektar, kita cukup mengeluarkan modal senilai 4 juta. Dari modal ini, menurut keterangan Pak Mustofa, petani bisa menghasilkan uang senilai 40 juta, pungkasnya.





Mendengar pemaparan dari Dr. Ratna Santi dan Dr. Ismed Inonu tersebut, para petani Balunijuk antusias untuk segera merealisasi dan/atau mengaplikasikan sesegera mungkin apa yang didiseminasikan oleh dua dosen Agroteknologi tersebut.





Paling tidak, ada 5 petani Balunijuk yang berkesempatan berbicara dan menyampaikan respon yang positif pada sesi tanya jawab yang diluangkan panitia kegiatan.





Pada sesi akhir kegiatan pengabdian dengan tajuk Pemanfaatan Produk Biologi Pertanian Menuju Pertanian Berkelanjutan ini, diisi dengan praktik langsung membuat kompos dari berbagai limbah, di antaranya limbah buah-buahan, kotoran sapi, air kelapa tua, perut ayam dan beberapa limbah rumah tangga lainnya.





Praktik pembuatan kompos tersebut dimotori langsung oleh Deni Pratama, S.P., M.Si (Dosen Agroteknologi UBB) di hadapan para peserta kegiatan, yakni sekitar 20 Petani Desa Balunijuk. Juga turut disaksikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi, Dr. Tri Lestari, M.Si, serta ketua Jurusan Agroteknologi, yakni Dr. Eries Dyah Mustikarini, S.P., M.Si.. (Hz/humas)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi