+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
25 September 2021 | 21:08:18 WIB


Seminar Pancasila Bersama BPIP di UBB, Rektor: Manusia Pancasilais adalah yang Agamis, Humanis, Integratif, Demokratis dan Adil


Foto berita Seminar Pancasila Bersama BPIP di UBB, Rektor:  Manusia Pancasilais adalah yang Agamis, Humanis, Integratif, Demokratis dan Adil

Merawang, UBB Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) adakan seminar di kampus Universitas Bangka Belitung (UBB) dengan tajuk Internalisasi dan Institusionalisasi Indikator Nilai-nilai Pancasila dalam Pembentukan Regulasi dan Kebijakan (Jumat, 24/09/21 di Gedung Rektorat, Balai Besar Peradaban).





Seminar dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr. Drs. Naziarto S.H., M.H.





Pada sambutan pembukaan seminar, Naziarto mengungkapkan bahwa kehadiran pihak BPIP di Provinsi Bangka Belitung dalam hal pertemuan seperti ini penting sekali untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang internalisasi nilai-nilai Pancasila dan bagaimana problem-problem yang signifikan mempengaruhi hilangnya pesona Pancasila bagi sebagain kalangan masyarakat kita.





Dengan Kehadiran BPIP sekarang, kelihatannya nilai-nilai Pancasila yang harus ditanamkan kepada setiap individu warga harus betul-betul terealisasi dengan benar dan baik, di kehidupan mereka sehari-hari. Karena selama ini masih cukup banyak warga dalam implementasinya hanya sebatas pengakuan saja yang pancasilais, tapi tindakannya justru bertentangan. Oleh karena itu kami sangat menyambut baik kehadiran BPIP di Provinsi Bangka Belitung dalam hal pertemuan seperti ini, penting untuk menambah wawasan kita semua, ungkap Naziarto.





Dari pihak BPIP sendiri, pada seminar ini hadir Dr. Kemas Akhmad Tajuddin, S.H., M.H. (Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP), yang juga bertindak sebagai salah satu narasumber, di samping Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si., dan Dekan Fakultas Hukum UBB Dr. Dwi Haryadi, S.H., M.H. yang dipercayakan juga sebagai narasumber seminar.





Dr. Ibrahim, M.Si. mengawali presentasinya dengan mengungkapkan akar dari munculnya ide De-Kontruksi Pancasila.





Di era reformasi dulu muncul istilah dekontruksi Pancasila, yakni upaya untuk menganggap bahwa Pancasila itu tidak penting. Proses dekontruksi ini muncul karena ada beberapa fenomena, pertama sakralisasi Pancasila (Pancasila Sakti) di era orde baru. Pancasila dijadikan instrument politik, sehingga siapapun yang bertentangan dengan pemerintah saat itu dianggap menentang Pancasila dan subversive. Ini berbahaya, ungkap Ibrahim





Selanjutnya, selain adanya fenomena sakralisasi Pancasila yang membuat muncul ide dekonstruksi Pancasila, Beliau juga memparkan fenomena lainnya, yakni adanya monopoli tafsir Pancasila oleh pemerintah ketika itu, adanya kegagalan membangun model pemerintahan yang berbasis Pancasila, dan adanya fenomena disrupsi-kawin silang antar berbagai ideologi besar.





Poin penting lainnya yang disampaikan Rektor UBB ini adalah karakteristik yang harusnya hadir pada diri warga ketika ingin menjadi manusia pancasilais. Karakteristik tersebut adalah agamis (agama sebagai sumber kedamaian), Humanis (Peka dan toleran), Inegratif (satu sejak dalam pikiran), Demokratis (mengahargai pilihan), dan Adil (sebagai tujuan).





Setelah berbicara problem-problem tersebut, barulah Dr. Ibrahim, M.Si menyampaikan buah pikirannya yang bersifat rekomendatif terkait dengan Institusionalisasi Pancasila dalam Pembentukan Kebijakan dan Regulasi Daerah.





Hadir di seminar ini beberapa tokoh penting Bangka Belitung dan perwakilan Lembaga-lambaga terkait, yakni dari Kementerian Agama Bangka Belitung, Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bangka Belitung, Pak Alvian (Budayawan Bangka Belitung), anggota LAM (Lembaga Adat Melayu) Bangka Belitung, dan para Civitas Akademica UBB. (hz/humas)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi