Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
06 Januari 2022 | 06:40:40 WIB
Fakultas Hukum UBB Gelar Kuliah Umum Bersama Hakim Konstitusi Republik Indonesia
Merawang, UBB Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung (UBB) kembali menghadirkan sosok Profesor bidang Hukum yang sepak terjangnya sudah sangat dikenal secara nasional. Beliau adalah Prof. Dr. Enny Nurbaningsih, S.H., M.Hum., Hakim Konstitusi Republik Indonesia, sekaligus merupakan Guru Besar di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Prof. Enny Nurbaningsih diundang untuk memberikan kuliah umum dengan tema Membangun Hukum Berkarakter Pancasila, sekaligus menyerahkan secara resmi Smartboard Minicourt Room untuk Persidangan Jarak Jauh kepada Fakultas Hukum UBB (Jumat, 05/11/21).
Kuliah umum yang berlangsung secara hybrid ini dibuka langsung oleh Rektor UBB, Dr. Ibrahim., M.Si di Ruang Vicon, Gedung Fakultas Hukum UBB.
Dalam sambutannya, Dr. Ibrahim, M.Si. mula-mula berbicara tentang bagaimana Provinsi Bangka Belitung berbangga karena Prof. Enny Nuraningsih yang notabenenya berasal dari Kota Pangkalpinang, dan alumnus SMA N I Pangkalpinang bisa berkarir di kancah Nasional sebagai salah satu Hakim di Mahkamah Konstitusi, sekaligus menjadi Guru Besar di salah satu kampus ternama Indonesia, yakni UGM.
Bangka Belitung berbangga pernah punya siswa seperti Prof. Enny yang sekarang ini berkarir di tingkat nasional menjadi seoarang Begawan hukum, dan juga menjadi Guru Besar di Universitas Gadjah Mada. Oleh karenanya, kesempatan hari ini menjadi berharga karena kita semua bisa berguru secara langsung dengan Prof Enny, ucap Ibrahim.
(Dr. Ibrahim, M.Si. ketika memberikan sambutan di kuliah umum Membangun Hukum Berkarakter Pancasila dan Peresmian Pemanfaatan Smartboard Minicourt Room Persidangan Jarak Jauh, Jumat 05 November 2021)
Selan itu, Dr. Ibrahim, M.Si. mengungkapkan bahwa, topik diskusi yang dilangsungkan di Fakultas Hukum tersebut tidak pernah usang, karena keseharian kita tak pernah lepas dari bagaimana kemudian kita mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Kalau Yudilatif menulis Pancasila sebagai konsep negara paripurna. Namun saya kira konsep Pancasila itu tidak pernah paripurna karena dia adalah sesuatu yang sifatnya becoming. Dengan kata lain sifatnya selalu diwujudkan, pungkas Ibrahim.
Prof. Enny Nurbaningsih sendiri memulai kuliah umum ini dengan menceritakan sejarah lahirnya Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, sebelum berbicara bagaimana pentingnya membangun hukum berkemajuan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, Beliau juga memaparkan bagaimana banyak Rancangan Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah di Indonesia yang tidak kompatibel dengan RPJP Pusat. Juga, bagaimana sampai saat ini kita masih memiliki sekitar 400 produk hukum Kolonial. Padahal menurut Beliau hukum-hukum Kolonial tersebut di Negara Belanda sendiri sudah ditinggalkan.
Persoalan-persoalan inilah yang kemudian ditanyakan lebih jauh dalam sesi diskusi oleh Darwance (Dosen Fakultas Hukum UBB), Bagaspati (Mahasiswa Ilmu Politik UBB), dan Syaiful Anwar (Dosen Fakultas Hukum UBB). Diskusi ini pun berlangsung dengan lancar dan menarik dipandu oleh moderator Bunga Permatasari, S.H., M.H. (Dosen Fakultas Hukum).
Kuliah umum ini turut dibersamai oleh Wakil Rektor I dan Wakil Rektor III UBB, Dr. Nizwan Zukhri, M.M. dan Dr. Sri Rahayu, M.H., Dekan Fakultas Hukum, Dr. Dwi Haryadi, M.H., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBB, Dr. Diana Anggraeni, M.Hum., serta para dosen dan mahasiswa dari Fakultas Hukum, baik secara luring maupun daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
(Penyerahan Smartboard Minicourt Room Persidangan Jarak Jauh oleh Prof. Enny Nurbaningsih kepada Rektor UBB, Dr. Ibrahim, M.Si. yang didampingi oleh para Wakil Rektor dan Dekan Fakultas Hukum)
(hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi