Belinyu, UBB Dr. Ibrahim, M.Si. (Rektor Universitas Bangka Belitung) yang didampingi langsung oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu UBB, Jumnahdi serta Ketua Jurusan Ilmu Kelautan, Eva Utami, S.Si., M.Si. bertandang langsung ke Kelurahan Air Jukung, Belinyu, dalam rangka menghadiri acara penutupan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (Kamis, 25/11/21). 

Saat bertandang, Dr. Ibrahim, M.Si. dan rombongan ikut menanam bibit mangrove, mengunjungi tempat pembibitan tanaman obat hasil kerja mahasiswa, serta melihat secara langsung tambak udang dan kepiting yang dibangun mahasiswa dan warga.

Kehadiran Dr. Ibrahim di Air Jukung tersebut juga disambut oleh Pak Lurah Susilo. Pada kesempatan bertemu dengan Rektor UBB, Susilo berpesan agar pihak UBB tetap terus mendampingi mereka dalam meneruskan program yang sudah diinisiasi oleh para mahasiswa.

Dr. Ibrahim sendiri menyampaikan bahwa UBB dan Belinyu sebetulnya memiliki kedekatan emosional. Setidaknya didasarkan pada dua hal.

Kami punya kedekatan emosional dengan Belinyu. Yang pertama, karena Rektor pertama sekaligus pendiri UBB itu berasal dari Belinyu, yakni Prof. Bustami Rahman, M.Sc. Dan yang kedua, sejak 2007 lalu, kami sivitas akademika UBB sudah sering mendampingi masyarakat Belinyu dan Riau Silip untuk merealisasikan cita-cita warga mewujudkan Kabupaten sendiri, yakni Bangka Utara, ucap Ibrahim.

Selain itu, Rektor UBB ini juga mengungkapkan, Air Jukung dan Belinyu selalu jadi pilihan Dosen UBB untuk mengabdi, salah satunya karena menganggap bahwa warga di Air Jukung sangat membantu dan mendukung setiap kegiatan KKN yang diselenggarakan UBB di sini

Eva Utami selaku fasilitator dan pendamping KKN Mahasiswa di Air Jukung, pada sambutannya mengatakan, bahwa Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang berhasil diraih oleh Jurusan Ilmu Kelautan (dimana salah satu kegiatannya adalah pelaksanaan KNN ini) tidak terlepas dari peran warga, seperti Pak Karim dan Pak Tatang. 

Saat pihak penyeleksi dari Kemendikbud Ristek mereview proposal kami, Pak Tatang dan Pak Kalim ikut diwawancara. Dan pada akhirnya kami dinyatakan lolos sebagai penerima hibah. Saya kira keberhasilan ini juga merupakan buah dari wawancara Pak Kalim dan Pak Tatang, ungkap Ibu Eva Utami. 

(hz/humas)