+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
03 April 2012 | 10:39:29 WIB


Berharap Gubernur Baru Babel Pro Perikanan


Ditulis Oleh : Eva Prasetiyono

Perhelatan Pemilukada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung telah berakhir. Gubernur baru telah terpilih oleh vonis mahkamah konstitusi. Pada akhirnya gubernur incumbent yang terpilih dan menjadi tumpuan masyarakat untuk perubahan nasib lima tahun kedepan. Terlepas dari tingkat partisipan pemilih yang rendah dengan tingginya angka golput hingga diatas 40%, gubernur yang terpilih harus mampu membuktikan kelayakannya sebagai seorang pemimpin untuk semua kalangan termasuk yang golput dengan kinerja pemerintah yang baik dan berkualitas.

Salahsatu kewajiban utama bagi seorang gubernur adalah membuat program kerja pemerintah untuk memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakatnya. Pada dasarnya, program kerja yang dibuat pemerintah ada yang bersifat rutinan dalam bentuk pelayanan dan pemenuhan atas hak-hak masyarakat. Ada program kerja yang bersifat membangun fisik daerah dan adapula program kerja yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Diantara berbagai program kerja yang akan dilahirkan oleh gubernur baru, selayaknyalah ada program kerja unggulan yang menjadi titik tekan selama periode kepemimpinan gubernur baru tersebut. Salahsatu program kerja yang layak dijadikan unggulan adalah program kerja disektor perikanan khususnya perikanan budidaya (akuakultur).

Sektor perikanan pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu sektor perikanan tangkap dan sektor perikanan budidaya. Kegiatan perikanan tangkap sangat tergantung dari cuaca dan kondisi alam. Bila cuaca buruk, ikan laut menjadi sesuatu yang langka dan mahal untuk didapatkan. Disamping itu kemampuan melaut yang tidak miliki oleh setiap orang, menjadi suatu kendala dalam melakukan aktivitas penangkapan. Sedangkan perikanan budidaya tidak tergantung oleh cuaca dan dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu, mengembangkan sektor perikanan budidaya adalah hal yang positif bagi kemajuan sektor perikanan.

Indikator kemajuan sektor perikanan budidaya suatu daerah dapat dilihat dari tingginya hasil produksi ikan dari daerah tersebut, meningkatnya jumlah para pembudidaya ikan, berjalan lancarnya proses budidaya dan pemasaran hasil perikanan serta tingkat kesejahteraan pembudidaya ikan yang semakin meningkat.

Bangka Belitung sebagai sebuah provinsi kepulauan memiliki kekayaan perairan yang sangat luas baik secara kuantitas maupun kualitas. Laut yang mengelilingi Pulau Bangka dan Belitung serta air tawar yang berasal dari sungai dan kolong bekas galian timah adalah sumber utama untuk dapat dikelola menjadi program unggulan melalui sektor perikanan. Apalagi sektor pertambangan yang saat ini menjadi sektor unggulan bagi penambahan APBD pemerintah dan juga profesi unggulan bagi masyarakat, tidak akan bisa bertahan abadi dikarenakan timah adalah sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Tidak berlebihan rasanya jika pemerintahan yang akan dibangun oleh gubernur baru mulai serius menjadikan sektor perikanan budidaya sebagai sektor unggulan untuk membangun kesejahteraan masyarakat dalam menyongsong era pasca timah.

Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kondisi sektor perikanan budidaya baik budidaya ikan air tawar maupun budidaya ikan laut terus berjalan walaupun tidak begitu pesat. Masyarakat yang tertarik ke bidang perikanan semakin tinggi. Budidaya ikan khususnya ikan air tawar menjadi salahsatu kegiatan yang banyak dikembangkan oleh masyarakat, diantaranya : ikan lele, nila dan mas. Walaupun perikanan tawar terus menggeliat, namun berbagai permasalahan banyak dialami oleh para pembudidaya ikan. Masalah permodalan, mahalnya pakan, rendahnya hasil panen dan susahnya pemasaran hasil produksi adalah sedikit diantara permasalahan yang ada. Sedangkan disisi lain kegiatan budidaya ikan laut belum marak dilakukan oleh masyarakat karena tingkat kesulitan dan modal usaha yang cukup tinggi.

Beberapa jenis ikan laut diantaranya : Ikan kerapu, kakap, udang merupakan jenis ikan laut yang prospektif untuk dikembangkan dan memiliki harga jual yang tinggi. Kondisi saat ini, kebutuhan terhadap ikan laut masih bertumpu pada kegiatan penangkapan. Padahal budidaya ikan laut bisa menjadi solusi atas kelangkaan dan mahalnya harga ikan laut bila terjadi cuaca buruk yang menyebabkan nelayan tidak melaut.

Tidak pesatnya kemajuan sektor perikanan budidaya di Bangka Belitung dikarenakan perhatian terhadap sektor ini masih rendah. Walaupun ada perhatian, namun perhatian yang diberikan bersifat insidental, apa adanya dan terkesan kurang terencana dengan sistematis dan simultan. Membangun sektor perikanan budidaya sebagai sektor unggulan tidak bisa serta merta namun membutuhkan beberapa tahapan.

Mulai dari melakukan kajian kelayakan budidaya dalam rangka menginventarisasi spot-spot atau daerah yang layak untuk dikembangkan kegiatan budidaya sampai kepada menetapkan daerah yang dijadikan pilot project bagi pengembangan budidaya ikan tawar atau laut. Pilot project atau daerah percontohan menjadi hal yang sangat penting dalam membudidayakan ikan. Pengembangan budidaya yang dilakukan secara serentak ke keseluruhan daerah, tingkat keberhasilannya rendah. Karena kapasitas yang dimiliki suatu pemerintahan tidak akan sanggup mengembangkan keseluruhan daerah secara serentak. Yang akan terjadi hanyalah pengembangan setengah-setengah yang berujung pada kegagalan. Dengan model pilot project, ada fokus pengembangan satu daerah. Bila satu daerah telah berhasil, maka akan menjadi contoh ataupun spirit bagi pengembangan daerah lainnya. Secara bertahap akan mampu membangun keseluruhan daerah menjadi daerah budidaya ikan.

Membangun sektor perikanan pun tidak bisa menutup mata dari sektor yang lain khususnya sektor pertambangan. Ikan sebagai organisme akuatik yang dibudidayakan sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan perairan sebagai habitat hidupnya. Memburuknya kualitas air bagi kegiatan budidaya menyebabkan stresnya ikan yang berakibat pada terganggunya fisiologis, sistem saraf dan endokrin hingga berujung pada kematian ikan. Oleh karena itu, kegiatan pertambangan, baik TI darat maupun TI isap yang menyebabkan tercemarnya kualitas air bagi pemeliharaan ikan harus dihentikan. Gubernur baru harus berani membatasi kegiatan pertambangan yang mengganggu sektor perikanan sehingga dapat mewujudkan kemajuan sektor perikanan di Bangka Belitung. Bila ini dapat dilakukan, maka predikat negara kepulauan dengan sektor perikanan sebagai sektor unggulan akan menjadi "icon" dan kebanggaan bagi masyarakat kepulauan serumpun sebalai.

Opini Bangka Pos, Senin (2 April 2012)




Penulis : Eva Prasetiyono
S2 Ilmu Akuakultur IPB/ Dosen UBB




Website Program Studi Aquaculture UBB : https://aquaculture.ubb.ac.id




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota