+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
24 April 2012 | 21:37:20 WIB


LEGOWO DAN BERSATU MEMBANGUN BABEL


Ditulis Oleh : Dwi Haryadi

Usai sudah hiruk pikuk Pilgub Babel 2012, setelah MK memutuskan menolak seluruh gugatan pemohon yang diajukan pasangan YY, Zaman dan Hajar. Meskipun Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum para pemohon menilai pertimbangan hukum keputusan MK kali ini nampak sederhana, keputusan tersebut harus diterima karena bersifat final dan mengikat. Tidak ada lagi upaya hukum yang dapat ditempuh.

Gubernur Bersama


Pasca putusan MK tersebut, pasangan Eko Maulana Ali dan Rustam Effendi tinggal menunggu hari pelantikan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Babel untuk lima tahun kedepan. Artinya, meskipun hanya memperoleh 169.790 suara atau 33,2 persen, pasangan ini adalah gubernur seluruh masyarakat Babel yang tersebar di 7 kabupaten/kota, termasuk pula gubernur para golput. Hal ini harus disadari dan dipahami bersama oleh EkoTrus, maupun tiga pasangan yang kalah, serta masyarakat. Jangan sampai ada sisa-sisa ketidakpuasan terhadap putusan MK.

Bagi EkoTrus, sebagai Gubernur dan Wagub tentunya tidak hanya milik para pemilihnya, atau partai pendukungnya, namun juga milik 66,8 persen yang tidak memilihnya dan golput. Sehingga sebagai pejabat publik yang sejatinya melayani masyarakat dan bukan minta dilayani, maka 100 % masyarakat Babel tersebut harus dilayani dan disejahterakan, sebagaimana kampanye pasangan ini "Melanjutkan Kesejahteraan Bangka Belitung". Jadi jangan ada keistimewaan pembangunan pada daerah, golongan, masyarakat atau orang tertentu berdasarkan pendukung dan kantong-kantong pemilihnya. Namun pembangunan harus dilakukan secara merata, sesuai potensi dan sumber daya yang tersedia.

Jangan pula ada cerita rotasi jabatan sampai non job pejabat yang tidak didasarkan pada kemampuan, kompetensi dan prestasi, namun hanya karena dinilai tidak mendukung. PNS seharusnya ada pada posisi netral, sehingga ketika ada rotasi dan non job yang lebih cenderung karena punishment politik, maka logikanya pemenang pun telah mengakui bahwa pejabat baru dalam jajarannya merupakan pendukungnya dan ini jelas menyimpangi kenetralan PNS.

Legowo


Sementara bagi para pasangan calon yang kalah, hak konstitusional yang sudah ditempuh di MK kiranya dapat menerima keputusan MK dengan legowo, bijak dan lapang dada. Para cagub dan cawagub yang juga merupakan kepala daerah tentunya tidak lagi galau dan kembali bekerja untuk daerahnya masing-masing. Jangan ada kemunduran dalam pembangunan, apalagi terhadap pelayanan publik. Begitupula dalam mendukung pembangunan provinsi. Ketidakharmonisan yang sering mengemuka antara Bupati/Walikota dengan Gubernur selama ini kiranya tidak semakin tajam pasca kemenangan incumbent.

Sebaliknya koordinasi harus semakin harmonis dan optimal, karena dengan membangun kabupaten atau kota juga merupakan bagian penting dari pembangunan provinsi. Namun jika tetap tidak harmonis, maka kesan sakit hati dan tidak siap kalah akan semakin nampak.

Kelegowoan para pasangan calon yang kalah tentu saja tidak cukup. Sikap kelegowoan dan siap kalah juga harus dimiliki oleh para timses dan masyarakat pendukung agar tidak terjadi konflik horizontal. Semua tahapan pilkada sudah selesai, bahkan melalui MK. Maka Gubernur dan Wagub terpilih harus didukung oleh semua pihak, termasuk yang kalah. EkoTrus juga harus bersifat terbuka dengan masukan, kritikan dan pemikiran yang mungkin datang dari lawannya dalam pilkada kemarin. Bahkan sangat dimungkinkan dan sangat bijak jika EkoTrus kemudian memasukkan program-program yang pernah dikampanyekan YY, Zaman dan Hajar, apabila memang program tersebut dapat memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Babel. Jadi sekali lagi, kini saatnya tutup buku pilgub dan semua kembali mulai bekerja untuk kemajuan Babel.

Kesetaraan


Isu kesetaraan pembangunan antara Bangka dan Belitung juga sempat menjadi isu politik dalam pilgub. Dampak dari isu kesetaraan tersebut, isu gubernur harus berasal dari Belitung pun muncul. Hal ini semakin terlihat ketika pasangan YY menang di 2 kabupaten di Pulau Belitung. Tuntutan akan kesetaraan pembangunan dan kemenangan YY di Belitung kiranya menjadi catatan penting bagi EkoTrus dalam 5 tahun jabatannya. Wagub yang berasal dari Belitung harus secara intens menjebatani aspirasi tersebut melalui berbagai program pembangunan yang strategis, sehingga isu ketimpangan pembangunan antar kedua pulau besar ini dapat diakhiri dan tidak menjadi isu politik yang akan muncul lagi pada Pilgub berikutnya.

Akhirnya, marilah semuanya bersatu dan fokus pada pembangunan Babel yang lebih baik. Kepada EkoTrus selamat bekerja setelah dilantik nanti dan masyarakat menunggu janji kampanyenya. Begitupula pasangan yang kalah untuk legowo dan kembali bekerja memimpin daerahnya. Kepada Pak Yusron, Hudarni dan Justiar tentunya masyarakat berharap tetap dapat memberikan kontribusinya bagi kemajuan Babel.

Opini Bangkapos, 4 April 2012






Penulis : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB dan Peneliti Ilalang Institute






UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota