+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
12 Oktober 2021 | 13:15:01 WIB


Mahasiswa KKN Buka Kelas Pembelajaran Tambahan, Siswa SD Kota Kapur Ucapkan Terimakasih


 

KOTA KAPUR, UBB --  Posko KKN Tematik Universitas Bangka Belitung (UBB) di Desa Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat, Bangka, selalu riuh.  Posko KKN  yang berada di jalan utama desa, tak jauh dari kantor desa, berubah menjadi ‘sekolah’.

Laraswati, satu dari 14 mahasiswa KKN di Desa Kota Kapur, Selasa (12/10/2021), mengemukakan posko KKN  riuh karena mereka membuka diri 24 jam untuk memberi  pembelajaran tambahan kepada siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam  memahami pelajaran di sekolah.

“Alhamdulillah,  cukup banyak siswa  SD datang ke posko KKN, mengikuti pembelajaran tambahan  yang kita berikan.  Mulai dari minta bantu menjelaskan pekerjaan rumah, hingga minta dijelaska n kembali mata pelajaran yang mereka peroleh di sekolah,” ujar Laraswati.

Mahasiswi dari Prodi Teknik Sipil ini mengemukakan  salah satu program KKN Tematik UBB di Desa Kota Kapur adalah bidang pendidikan. Untuk program ini,  selain membantu mengajar di Sekolah Dasar (SD)  Negeri 30 Desa Kota Kapur,  mahasiswa KKN juga membuka pembelajaran tambahan.

“Jadwal pembelaran tambahan kita tetapkan setiap Kamis pagi, tempatnya  di ruang tengah posko KKN ukuran 5 kali 4 meter.   Tapi kita juga membuka diri untuk memberikan pelajaran di  luar jadwal itu,” tukas Laraswati.

Ia menjelaskan awal kelas pembelajaran tambahan dibuka, dia selaku pengajar  sempat terharu melihat antusias siswa tersebut.   Pasalnya,  sejumlah siswa sengaja datang ke Posko KKN dengan membawa buku masing-masing, minta diajari mata pelajaran yang mereka peroleh di sekolah.

“Yuk, tolong ajari kami ok (kak, tolong kami diajarkan-red),” ujar Lawaswati menirukan permintaan siswa SD tersebut.  Ditambahkan,  siswa-siswa tersebut gembira setelah dijelaskan mahasiswa KKN akan senantiasa membantu  mereka dalam memahami pelajaran yang mereka terima di sekolah.

“Siswa yang ikut dalam pembelajaran tambahan itu rata-rata kelas dua dan enam.  Kebanyakan mereka kesulitan  dalam memahami matematika,” urai Laraswati, didampingi Ulfi Iriandi dari Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi UBB.

Meski saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, proses pembelajaran di Desa Kota Kapur masih terus berjalan. SD Negeri 30 yangt terletak di jantung desa bersejarah (lokasi prasasti Kota Kapur) melaksanakan pembelajaran hibrid (gabungan) tatap muka dan on-line. 

“Masing-masing tiga hari tatap muka dan on-line. Ketika pembelajaran  on-line, kami membuka pintu seluas-luasnya bagi siswa untuk mengikuti kelas pembelajaran tambahan di Posko KKN,” ujar Laraswati.

 Dikemukakannya, tujuh mahasiswa KKN UBB aktif menjadi ‘guru bantu’ di SD Negeri 30. Selain menjadi pengawas ujian, ke tujuh mahasiswa KKN secara bergilir mengajar mata pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan.

Tujuh mahasiwa tersebut adalah Dea (Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi), Irfan (Teknik Pertambangan), Desita (Teknik Pertambangan), Robiansyah (Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi), Ulfi Iriandi (Agribisnis) dan Prayogi (Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi).

Ditemui di tempat terpisah, Selasa (12/10/2021) siang, Robi Gunawan selaku Penanggungjawab Kegiatan Pendidikan KKN UBB Desa Kota Kapur, mengemukakan kegiatan pendidikan lainnya yang sedang berlangsung adalah pelatihan  pengajaran program Microsoft  kepada anggota Hutan Kemasyarakatan (HKM)  Wana Mina Kota Kapur.

UBB menerjunkan 14 mahasiswa untuk mengikuti KKN-T di Desa Kota Kapur.  Mereka selama empat bulan berada di Kota Kapur, terhitung sejak 12 Agustus 2021. Tema utama KKN-T  UBB di Kota Kapur  tahun ini adalah  ‘Pendampingan Masyarakat Desa Kota Kapur Kabupaten Bangka dalam Meningkatkan Perekonomian melalui Pengembangan dan Promosi Wisata Sejarah Situs Kota Kapur dan Mina Agrowisata, Berkolaborasi antara Pemerintah,  Swasta dan Akademisi’.

Desa Kota Kapur yang dihuni 2.232 jiwa, dikenal sebagai lokasi prasasti  bertulis Kota Kapur.  Prasasti ini merupakan salah satu dari lima prasasti yang membuktikan adanya kerajaan maritim terbesar di Asean pada masa lalu, yaitu Kerajaan Sriwijaya. 

Prasasti Kota Kapur ditemukan oleh J.K van de Maulen,      Desember 1892.  Prasasti ini pertama kali ditemukan tentang Sriwijaya, jauh sebelum Prasasti Kedukan Bukit yang baru ditemukan pada 29 Nopember 1920, dan Prasasti Talang Tuo yang ditemukan 17 Nopember 1920.

Prasasti Kota Kapur merupakan prasasti yang berupa tiang batu bersurat.  Tulisan pada prasasti  menggunakan Bahasa Melayu kuno yang ditulis dalam aksara Palawa (Eddy Jajang J Atmaja, 12 Oktober 2021)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi