Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
13 Oktober 2021 | 08:29:59 WIB
Daya Tarik Wisata Sejarah Kota Kapur Bertambah, Mahasiswa KKN UBB Bangun Lima Spot Foto di Hutan Mangrove Sungai Menduk
BANGUN SPOT FOTO -- Mahasiswa KKN Tematik UBB bersama anggota kelompok Hutan Kemasyarakatan Wana Mina Kota Kapur, Selasa (12/10/2021) bergotong-royong membangun track jembatan sepanjang 70 meter dan lima spot berfoto di hutan mangrove, yang berjarak 2 km dari Desa Kota Kapur.
KOTA KAPUR, UBB -- Daya tarik Desa Kota Kapur, Bangka, yang telah dikenal sebagai destinasi wisata sejarah, kini kian bertambah. Menyusul dibangunnya lima spot foto yang terletak di dalam hutan mangrove (Rhizophuraceae) tebal di tepi Sungai Menduk.
Pembuatan lima spot tempat berfoto, masing-masing berukuran 3 kali 3 meter, mulai dikerjakan Selasa (12/10/2021) pagi, oleh 14 mahasiswa KKN Tematik UBB bersama 15 anggota kelompok hutan kemasyarakatan (HKM) Wana Mina Kota Kapur.
Ketua KKN Tematik UBB Desa Kota Kapur Irfan mengemukakan, hingga Selasa petang kemarin mereka sudah merampungkan dua spot tempat berfoto. Kedua spot itu berada di dalam hutan mangrove yang dihuni bermacam jenis burung serta tanaman bakau.
Tiga spot foto sisanya lagi akan kita kerjakan hari berikutnya, ujar Irfan, menambahkan lokasi spot foto berada di sisi track jembatan kayu dengan panjang lebih dari 300 meter yang menembus hutan mangrove.
Panjang track jembatan lebih dari 300 meter, itu track lama. Kita hanya membangun track baru sepanjang 70 meter saja. Sebab 230 dari 300 meter kondisinya masih bagus, ujar Irfan, yang adalah mahasiswa Prodik Teknik Penambangan pada Fakultas Teknik UBB.
Track jembatan menembus hutan mangrove dinilai cukup kuat untuk menopang pengunjung dan wisatawan ketika berada di hutan mangrove. Track jembatan dengan lebar 1,3 meter dan berada dua meter dari lumpur, seluruhnya -- baik tiang pancang maupun lantai papan tebal -- ; berasal dari pohon gelam (Melaleuca leucadendron).
Sementara itu, Ulfi Iriandi, salah seorang mahasiswa KKN UBB, di tempat terpisah menjelaskan track jembatan dan spot tempat berfoto merupakan jalan masuk ke dalam hutan mangrove yang luasnya lebih dari 200 hektar.
Ulfi, mahasiswa Prodi Agribisnis UBB optimistis bila kehadiran track jembatan dan spot tempat berfoto tersebut dapat menarik lebih banyak pengunjung dan wisatawan untuk menjatuhkan pilihan berliburnya ke Desa Kota Kapur.
Selain menghirup udara yang segar ketika berada di dalam hutan mangrove yang tebal dan masih alami ini, pengunjung dan wisatawan bisa berfoto bersama atau swafoto. Bahkan dapat menyasikan dengan mata kepala sendiri berbagai jenis burung, seperti Kolibri (Trochilidae), Punai (Treron) dan Betet (Psittaciformes), tukas Ulfi.
Dikatakan Ulfi spot foto ditata sedemikian rupa sehingga menjadi magnet baru bagi pengunjung dan wisatawan berlibur ke Desa Kota Kapur. Apalagi bagi wisatawan atau pengunjung milenial kehadiran spot foto yang instragramable itu sangat disukai mereka.
Di Desa Kota Kapur, UBB menerjunkan 14 mahasiswa untuk mengikuti KKN Tematik selama empat, terhitung sejak 12 Agustus 2021. Tema utama KKN Tematik UBB di desa ini adalah Pendampingan Masyarakat Desa Kota Kapur Kabupaten Bangka dalam Meningkatkan Perekonomian melalui Pengembangan dan Promosi Wisata Sejarah Situs Kota Kapur dan Mina Agrowisata, Berkolaborasi antara Pemerintah, Swasta dan Akademisi.
Ketua KKN Tematik UBB Desa Kota Kapur Irfan mengemukakan kerjasama antara mahasiswa KKN dengan kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKM) Wana Mina Kota Kapur adalah bagian dari usaha mewujudkan tema KKN Tematik UBB.
Pekan lalu kami mahasiswa KKN Tematik UBB bersama HKM Wana Mina telah menanam pohon 7.000 pohon Perepat di areal seluas 7 hektar di Pulau Medang. Pulau di muara Sungai Menduk itu sudah sekian lama terikis oleh air laut, ujar Irfan.
Disebutkan Irfan mahasiswa KKN Tematik UBB yang bersama kelompok Hutan Kemasyarakatan terlibat membangun track jalan dan spot tempat berfoto itu adalah Ulfi Heriandi (Prodi Agribisnis), Andre Juliawadi (Agribisnis), Eli Doan Panjaitan (Teknik Pertambangan), Robiansyah (Ilmu Ekonomi), Dea Suci Fitrianti (Akuntansi), Irfan (Teknik Pertambangan), Yesika (Teknik Pertambangan), Laraswati Pitaloka (Teknik Sipil), Madun Mustopa (Sosiologi) dan Dede Maulana (Akuntansi). (Eddy Jajang Jaya Atmaja, 12 Oktober 2021).
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi