Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
23 Desember 2021 | 22:41:55 WIB
Program Matching Fund Kedaireka dan MBKM Program Riset Berhasil Memproduksi Pelet dan Tepung Ikan Unggul
Merawang, UBB Kedaireka sebagai sebuah platform resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk membangun kemitraan antara Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) yang diharapkan terjadi hubungan saling melengkapi antara pelaku industri yang membutuhkan solusi dan perguruan tinggi yang menawarkan solusi, termasuk didalamnya melibatkan pemerintah daerah setempat.
Pada tahun 2021 ini, proposal tim dosen dari Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung (FPPB) yang dirancang oleh Dr. Sudirman Adibrata, S.T., M.Si., Dr. Rahmad Lingga, S.Si., M.Si., Rufti Puji Astuti, M.Si., Novyandra Ilham Bahtera, S.E., M.Sc., dinyatakan lolos program Matching Fund Kedaireka tersebut, sehingga saat ini mereka mulai merealisasikan program-programnya dengan melibatkan mahasiswa secara aktif.
Judul programnya yakni Kemitraan Penerapan Teknologi ProbioFm Berbasis Peternakan Organik. Melalui program ini mereka berhasil melakukan terobosan dengan menghasilkan produk probiotik dimana produk ini dapat digunakan untuk bidang perikanan seperti pembuatan tepung ikan berprobiotik dan pelet ikan berprobiotik. Khusus untuk kegiatan bidang perikanan ini, dilibatkan 10 orang mahasiswa MBKM Program Riset dari Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan dengan fasilitatornya Dr. Sudirman Adibrata.
Tim mahasiswa yang terdiri dari 10 orang ini sudah memulai kegiatannya sejak hari Senin, tanggal 04/10/21. Rencananya akan dilakukan selama 4 bulan, yakni dari bulan September hingga Desember 2021.
Tim yang terdiri dari 10 mahasiswa/i aktif semester 5 Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan melakukan percobaan membuat Tepung Ikan dan Pelet Ikan. Proses pembuatan dua pakan ini, tidak hanya diformulasikan seperti biasanya, namun ada penambahan bahan khusus yakni cairan probiotikFM UBB, ucap Sudirman Adibrata.
Tahap demi tahap dilakukan sesuai dengan prosedur kerja selama rentan waktu sebulan. Pembuatan tepung ikan dimulai dengan penggilingan ikan rucah (by catch) yang telah dibeli dari nelayan lokal, kemudian dijemurkan di dalam rumah penjemuran hingga benar-benar kering, setelah itu diangkat dan dihaluskan hingga menjadi tepung. Percobaan tepung ikan ini diformulasikan menjadi 5 formula yakni,
Perlakuan 1: ikan rucah murni
perlakuan 2: ikan rucah + probio
Perlakuan 3: ikan rucah + bungkil sawit
Perlakuan 4: ikan rucah + bungkil kelapa + probio
Perlakuan 5: ikan rucah + ampas kelapa + bungkil sawit + probio
Tiap Perlakuan tesebut diambil sampel dan dikirim ke laboratorium Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak dengan alamat Jalan MT Haryono No. 98 Ciledug Kec. Setu, Bekasi 17320.
Sedangkan pembuatan Pelet Ikan dilakukan di Desa Zed, bekerja sama dengan masyarakat yang berpengalaman di bidangnya.
Untuk proses pembuatan Pelet Ikan, mula-mula ikan yang digiling, dicampur dengan dedek, bungkil sawit, ampas kelapa dan cairan probioFM, lalu diaduk hingga merata dengan formulasi tertentu. Setelah itu, campuran tadi dimasukkan ke dalam mesin hingga terbentuk pelet, jelas Sudirman.
Pelet yang telah jadi dikeringkan lagi hingga benar-benar kering dan tidak mengandung air. Hingga saat ini Tepung Ikan dan Pelet Ikan sedang dalam proses uji laboratorium, pungkasnya.
(Momen pembuatan Pelet Ikan di Desa Zed, Kabupaten Bangka)
(Produk Pelet Ikan berprobiotik menuju Pakan ternak organik)
(Narasi dari Sudirman Adibrata; Editor, Hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi