Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
22 Desember 2021 | 10:22:26 WIB
FISIP UBB Peringati Sumpah Pemuda dengan Agenda Webinar Narkoba di Tengah Mentalitas dan Moralitas Generasi Muda
Merawang, UBB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bangka Belitung (FISIP UBB) baru saja melaksanakan Kuliah Umum yang bertajuk Narkoba di Tengah Mentalitas dan Moralitas Generasi Muda (Kamis, 28/10/21). Diambilnya tema ini tidak dapat dilepaskan dari momentum Hari Sumpah Pemuda, dimana ini merupakan peringatan yang ke-93.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh FISIP UBB. Mengingat masih dalam kondisi pandemic Covid-19, kegiatan ini dilangsungkan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kuliah umum ini dipandu oleh moderator Tiara Ramadhani, M.Kesos yang merupakan Dosen di FISIP UBB, dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc yang merupakan Guru Besar Jurusan Sosiologi UBB, sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hadir membersamai diskusi ini sebanyak 138 peserta yang berasal dari berbagai unsur, mulai dari dosen dan mahasiswa di lingkungan FISIP, mahasiswa dari fakultas lainnya yang ada di UBB, serta peserta yang berasal dari kalangan umum dari berbagai kampus dan instansi pemerintahan.
Melalui berbagai pengetahuan dan pengalaman, Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc mengatakan bahwa melalui seminar ini Beliau akan membekali para peserta dengan pengetahuan dan wawasan yang Beliau akumulasikan selama ini agar generasi muda dapat membentengi diri dari bahaya narkoba.
Pemaparan materi diawali dengan kisah dari hidup Prof. Bustami Rachman, M.Sc. dan bagaimana dinamika pendidikan kepada penghuni lapas.
Jumlah penghuni Lapas yang sudah luar biasa sekali secara jumlahnya melebihi penghuni Lapas yang kejahatan lain. Jadi, kejahatan lain itu sudah di bawah penghuni Lapas narkoba. Ini sangat luar biasa sekali bagaimana narkoba itu meracuni generasi muda, ungkap Prof. Bustami.
Pemaran selanjutnya, Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc mengatakan usia 40 di Indonesia itu masih disebut sebagai mentalitas anak-anak didik. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan definisi pemuda yang rentan usianya 18-25 tahun.
Selain itu juga, berkaitan dengan mentalitas peranan orang tua sangat penting dalam melindungi anak-anaknya dari pergaulan yang salah. Membentuk mentalitas individu harus didasari dengan keyakinan pada diri aktor tersebut. Serta menerapkan pondasi Rajin dan Jujur dalam beraktivitas.
Lebih lanjut, dalam paparannya, Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc mengatakan bahwa Narkoba dapat merusak masa depan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa harus diselamatkan dari ancaman bahaya narkoba. Sumber daya manusia berlandaskan ilmu pengetahuan harus terus dibarengi dengan pendidikan moral dan agama. Hal ini dikarenakan, salah satu penyebab terjerumusnya generasi muda ke dalam hal negatif adalah termasuk penyalahgunaan narkoba, serta kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang yang diserap. (Putra Pratama Saputra, Dosen Sosiologi UBB)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi