+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
22 Desember 2021 | 10:22:26 WIB


FISIP UBB Peringati Sumpah Pemuda dengan Agenda Webinar Narkoba di Tengah Mentalitas dan Moralitas Generasi Muda


Merawang, UBB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bangka Belitung (FISIP UBB) baru saja melaksanakan Kuliah Umum yang bertajuk Narkoba di Tengah Mentalitas dan Moralitas Generasi Muda (Kamis, 28/10/21). Diambilnya tema ini tidak dapat dilepaskan dari momentum Hari Sumpah Pemuda, dimana ini merupakan peringatan yang ke-93.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh FISIP UBB. Mengingat masih dalam kondisi pandemic Covid-19, kegiatan ini dilangsungkan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

Kuliah umum ini dipandu oleh moderator Tiara Ramadhani, M.Kesos yang merupakan Dosen di FISIP UBB, dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc yang merupakan Guru Besar Jurusan Sosiologi UBB, sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Hadir membersamai diskusi ini sebanyak 138 peserta yang berasal dari berbagai unsur, mulai dari dosen dan mahasiswa di lingkungan FISIP, mahasiswa dari fakultas lainnya yang ada di UBB, serta peserta yang berasal dari kalangan umum dari berbagai kampus dan instansi pemerintahan.

Melalui berbagai pengetahuan dan pengalaman, Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc mengatakan bahwa melalui seminar ini Beliau akan membekali para peserta dengan pengetahuan dan wawasan yang Beliau akumulasikan selama ini agar generasi muda dapat membentengi diri dari bahaya narkoba.

Pemaparan materi diawali dengan kisah dari hidup Prof. Bustami Rachman, M.Sc. dan bagaimana dinamika pendidikan kepada penghuni lapas. 
Jumlah penghuni Lapas yang sudah luar biasa sekali secara jumlahnya melebihi penghuni Lapas yang kejahatan lain. Jadi, kejahatan lain itu sudah di bawah penghuni Lapas narkoba. Ini sangat luar biasa sekali bagaimana narkoba itu meracuni generasi muda, ungkap Prof. Bustami.

Pemaran selanjutnya, Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc mengatakan usia 40 di Indonesia itu masih disebut sebagai mentalitas anak-anak didik. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan definisi pemuda yang rentan usianya 18-25 tahun.

Selain itu juga, berkaitan dengan mentalitas peranan orang tua sangat penting dalam melindungi anak-anaknya dari pergaulan yang salah. Membentuk mentalitas individu harus didasari dengan keyakinan pada diri aktor tersebut. Serta menerapkan pondasi Rajin dan Jujur dalam beraktivitas.

Lebih lanjut, dalam paparannya, Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc mengatakan bahwa Narkoba dapat merusak masa depan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa harus diselamatkan dari ancaman bahaya narkoba. Sumber daya manusia berlandaskan ilmu pengetahuan harus terus dibarengi dengan pendidikan moral dan agama. Hal ini dikarenakan, salah satu penyebab terjerumusnya generasi muda ke dalam hal negatif adalah termasuk penyalahgunaan narkoba, serta kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang yang diserap. (Putra Pratama Saputra, Dosen Sosiologi UBB)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi