+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
23 Desember 2021 | 11:18:46 WIB


Mahasiswa Biologi Berhasil Membuat Pakan Berkualitas Unggul


(Proses ketika mahasiswa mencampur dan mengaduk bahan utama pembuatan Pakan hewan ternak berkualitas unggul)

Merawang, UBB 10 Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB) yang terdiri dari  Shinta Ahsaniyah, Nurjannah, Yunita Lestari, Julian Erika Putri, Irawati, Firzan Fatansyah, Abdi Alfarzati, Faras Puji Astuti, Khusnul Khotimah, dan Dita Ristia berhasil temukan resep membuat pakan  untuk hewan ternak dengan keunggulan baunya yang lebih harum dari pakan pada umumnya, kaya akan nutrisi, dan menjadikan kandang hewan bebas dari bau tak sedap yang berasal dari fases atau kotoran hewan ternak.

Pakan yang mereka buat ini terdiri dari campuran pakan hijauan, pakan konsentrat, dan pakan tambahan. 

Menurut keterangan dari Shinta Ahsaniyah, salah satu mahasiswi Biologi UBB yang terlibat dalam proses pembuatan pakan, bahwa jenis pakan hijauan yang paling sering digunakan yaitu tanaman jagung (Zea mays). Sementara jenis pakan konsentrat yang digunakan adalah onggok dan bungkil sawit. Lalu, jenis pakan tambahannya yaitu ProbiotikFM UBB yang merupakan produk hasil adaptasi Dosen Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi (FPPB) UBB dari produk ProbioFM temuan Dosen Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Salah satu manfaat dari pemberian ProbioFM UBB yaitu dapat mengurangi bau tak sedap yang berasal dari feses sapi. Hal ini dikarenakan adanya proses penguraian Amoniak penyebab bau busuk pada kandang yang disebabkan oleh sisa pakan dan feses atau kotoran ternak. Proses penguraian ini dilakukan oleh bakteri yang ada di dalam cairan probioFM, jelas Shinta kepada Staf Humas UBB.

Proses Pembuatan Pakan

Ketika ditanya mengenai bagaimana cara dan proses mereka menghasilkan pakan yang berkualitas tersebut, Sinta menyampaikan pembuatan pakan sapi diawali dengan pencampuran pakan hijauan, bungkil sawit, dan onggok (sisa gilingan tapioka yang berasal dari singkong)

Setelah bahan-bahan tersebut tercampur, molases atau tetes tebu (bahan pakan yang mengandung karbohidrat tinggi) dilarutkan dengan air dan dicampur dengan ProbioFM jenis F3. Molases yang sudah tercampur dengan F3 tersebut, lalu disiram pada pencampuran bahan hijauan, bungkil sawit, dan onggok yang sudah tercampur rata, lalu dilakukan pencampuran kembali agar molases yang berisikan F3 dapat tersebar merata. Setelah itu, ujar Shinta, pakan dimasukkan ke dalam plastik besar untuk dilakukan fermentasi selama kurang lebih 5 hari.

(Proses memasukkan media biakan ke dalam panci yang sudah terisi air dan molase, untuk kemudian direbus sampai mendidih)

2 Jenis Pakan yang Diproduksi

Sejauh ini, Shinta dan 9 temannya berhasil membuat dua jenis pakan, yakni pakan berprobiotik dan pakan yang non-probiotik.

Kedua pakan ini bedanya hanya pada yang satu ada campuran cairan probiotik, dan yang satunya lagi tidak mengandung probiotik. Secara komposisi bahannya sama, yakni harus mengandung onggok dan bungkil sawit, ucap Shinta

Keunggulannya sendiri kalo baunya dicium, pakan yang berprobiotik itu lebih harum daripada pakan yang tidak berprobiotik. Kalau secara kandungannya, pakan yang berprobiotik memiliki keunggulan pada nutrisinya. Karena ada pakan tambahan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi ternak, tambah Shinta.

Adapaun ProbiotikFM UBB yang digunakan mereka dalam membuat pakan hewan ternak ini, sudah bisa didapatkan masyarakat luas. Untuk sementara ini pemasarannya masih hanya melalui CV Dam yang bertempat di Petaling, Kabupaten Bangka, sebagai mitra tim mahasiswa dan dosen FPPB UBB dalam merealisasikan program Matching Fund Kedaireka Kemdikbud Ristek tahun 2021. (hz/humas)

 



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi