UBB Press / Eddy jajang, Ari Rizki
MERAWANG, UBB -- Pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2018, yang digelar Panitia Lokal (Panlok) 24 di Universitas Bangka Belitung (UBB) sejak Selasa (8/05/2018) pagi hingga petang, berjalan lancar.
“Semua komputer yang digunakan peserta UTBK tidak satupun yang bermasalah. Yang terjadi justru semua peserta UTBK tampak antusias dan serius saat mengerjakan semua soal yang ada di komputer!,” ujar Ghiri Basuki, Penanggung Jawab Pelaksana UTBK UBB, Selasa siang.
UTBK yang diikuti 200 peserta dari sekitar 2.400 peserta SBMPTN 2018 ini berlangsung di empat laboratorium komputer UBB. Yaitu laboratorium komputer di Gedung Babel 4, Babel 3, Timah 2 dan Timah 1. Masing-masing laboratorium berisi 50 komputer.
UTBK berlangsung seharian penuh terdiri dari tiga sesi. Yaitu Sesi 1 berupa Tes Kemampuan Dasar (TKD) Saintek, Sesi 2 Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) , dan Sesi 3 Tes Kemampuan Dasar Soshum (TKD Soshum).
“Untuk Sesi I, yaitu TKD Saintek, jumlah pesertanya 120 orang. Peserta yang hadir sebenyak 115 orang, sehingga presentasi kehadiran peserta mencapai 95 persen. Ini sesuatu yang menggembirakan karena presentase kehadiran peserta di atas 90 persen,” ujar Ghiri.
Sesi 1 berjalan dengan lancar; sesuai dengan tata tertib yang telah ditentukan. Semua komputer yang digunakan peserta UTBK tidak satu pun mengalami gangguan.
“Hal ini tidak lepas dari kerjasama yang solid dari panitia UTBK UBB; baik dari penanggung jawab pelaksana, penanggung jawab lokasi, teknisi server, maupun teknisi lokal hingga pengawas ruangan,” terang Ghiri.
Pelaksanaan Sesi 1 (TKD Saintek) dimulai pukul 07.30 wib dan berakhir pukul 9.15. Kemudian dilanjutkan dengan Sesi 2 (TKPA), yang dimulai pukul 09.45 wib hingga 11.30 wib. Materi Sesi 2 ini diikuti semua peserta UTBK; mulai dari Saintek, Soshum hingga Campuran.
“Pada Sesi 2 ini, jumlah peserta bertambah menjadi 200 peserta. Semula peserta Sesi 1 berjumlah 120 orang, namun ada tambahan 80 peserta ujian soshum,” ujar Ghiri.
Tingkat kehadiran peserta Sesi 2 ini menurut Ghiri 96.5 persen. Tercatat 193 peserta yang hadir, tujuh peserta lainnya tidak hadir. Tidak diketahui alasan mengapa tujuh peserta itu tidak hadir.
Sesi 2 itu sendiri berjalan dengan lancar; tidak ada gangguan apapun yang menghambat pelaksanaan ujian. “Begitu Sesi 2 selesai pada pukul 11.30 wib, peserta UTBK untuk Saintek diperbolehkan pulang karena sudah selesai mengikuti semua sesi,” ujar Ghiri.
Sesi 3 UTBK (TKD Soshum), dimulai pukul 13.15 WIB dan berakhir pada pukul 14.30 wib. Jumlah pesertanya 112 orang, lima orang di antaranya tidak hadir, sehingga total peserta untuk Sesi 3 adalah 117 orang dengan presentasi kehadiran 95 persen.
Menilai pelaksanaan UTBK dalam SBMPTN tahun 2018 ini, Irwan Dinata selaku Penanggung Jawab Lokasi UTBK UBB mengatakan, UTBK merupakan salah satu model tes atau ujian masuk PTN menghilangkan kebocoran soal, dan kegiatan mencontek di dalam ruang ujian. Sebab setiap peserta UTBK mendapatkan soal ujian yang berbeda satu dengan lainnya.
“UTBK ini merupakan komitmen dari Kemenrisetdikti agar Indonesia mampu mengikuti perkembangan Revolusi Industri i4.0 yang saat ini menjadi ‘trending topic’ di seluruh dunia,” tukas Irwan.
“Bahkan pada tahun ini, selain UTBK, juga Ujian Tulis Berbasis Android sedang dilaksanakan di Universitas Padjajaran, Bandung. Bila dinilai sukses, maka kedepan Ujian Berbasis Android akan dilaksanakan pada SBMPTN Tahun 2019 di seluruh Indonesia. Hal ini akan menjadikan SBMPTN menjadi lebih canggih, hebat dan berbasis teknologi informasi,” ujar Irwan Dinata.
Ghiri menambahkan UTBK di UBB disambut antusias oleh peserta SBMPTN di universitas ini. Terbukti begitu pendaftaran UTBK dibuka, hanya dalam tempo dua hari semua kuota langsung terisi sehingga pendaftaran UTBK ditutup.
“Ini menunjukkan bahwa siswa SLTA di Bangka Belitung telah familiar dengan teknologi informasi. Mereka lebih menyukai ujian menggunakan komputer dibandingkan menggunakan kertas, karena banyak kemudahan yang diberikan oleh UTBK dibandingkan UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak),” ujar Ghiri.
“Kondisi ini sungguh sangat menggembirakan. Siswa di Bangka dan Belitung tidak ketinggalan jaman atau dengan kata lain tidak gaptek (gagap teknologi) terhadap teknologi informasi dan perkembangannya,” tukas Ghiri (Eddy Jajang Jaya Atmaja, Ari Rizki)