Fakultas Ekonomi dan Bisnis Harus Menjawab Tantangan Zaman!

Penulis: Editor | Ditulis pada 24 April 2019 23:01 WIB | Diupdate pada 24 April 2019 23:01 WIB


KETERANGAN PERS --   Ketua DWN AFEBI Suharnomo MSi didampingi fungsionaris DPN AFEBI lainnya berfoto bersama, usai memberikan keterangan pers  terkait digelarnya Sidang Pleno AFEBI ke 16 di Pulau Bangka (24-26 April) di Soll Marina Hotel, Rabu (24/04/2019) petang.  Mereka kompak mengepalkan tangan simbol salam AFEBI.

PANGKALANBARU, UBB --   Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia saat ini gencar menata diri, menyesuaikan dengan  derasnya arus Revolusi Industri 4.0

 Menjawab kebutuhan zaman,  FEB kini mendirikan jurusan digital marketing dan menata mata kuliah sesuai dengan tuntutan kekinian.  Mata kuliah itu tidak elitis dan dapat diakses masyarakat luas.

“Kita senantiasa memikirkan agar perkuliahan yang ada di fakultas ekonomi dan bisnis relevan dengan zaman dan kebutuhan masyarakat!,” tukas Dr Suharnomo MSi, Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI), Kamis (24/04/2019) petang.

Berbicara dalam jumpa pers di Soll Marina Hotel, Pangkalanbaru, Bangka Tengah, Suharnomo yang adalah Dekan FEB Undip, Semarang, mengemukakan hal dapat dilakukan karena sejumlah anggota AFEBI yang berakreditasi internasional membagi pengalamannya kepada FEB baru.

“Anggota AFEBI seperti Undip, UI, IPB, ITB dan Unpad dapat memberikan sharing gratis pengalaman suksesnya  kepada FEB, baik yang ada di Perguruan Tinggi Negeri Baru atau yang masih berstatus satker (satuan kerja-red),” ujar Suharnomo.

Ia menunjukkan contoh upaya semua anggota AFEBI untuk mendirikan jurusan digital marketing sebagai jawaban  atas tuntutan era Revolusi Industri 4.0,  dapat dengan  mudah  terwujud karena mendapat dukungan dari Jurusan Digital Marketing yang ada di FEB Unpad.

“Saya kira untuk menjawab tuntutan era ini FEB paling terdepan.  Termasuk pula menghadirkan mata kuliah yang tidak saja dekat dengan masyarakat, tapi juga mudah diakses oleh masyarakat terluar, terdepan dan tertinggal.  Artinya mata kuliah kita itu tidak elistis,” ujar Suharnomo.

 Dalam keterangan pers itu ia didampingi pengurus DPN AFEBI.  Antara lain Dr Mery Citra Sondari SE MSi (sekjen), Yudi Azis SE Ssi PhD (Ketua Komisi Akreditasi dan  Penjaminan Mutu, Dekan FEB Unpad)m Prof Dr Abd Rahman Kadir (Dekan FEB Unhas), Prof Satria Bangsawan (Unila),  dan Dekan FE UBB Dr Reniati  MSi.

Menurut Suharnomo,  anggota AFEBI berjumlah 76  FEB di PTN, baik  yang berstatus PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum), Badan Layanan Umum (BLU) dan Satker.  Dikatakannya, AFEBI tiap tahun menggelar sidang pleno di seluruh Indonesia yang ada FEB-nya.

“Kita membahas dan melahirkan rekomendasi, baik untuk isu ekonomi dan binsis nasional maupun lokal.  Pada Sidang Pleno ke 16 di Bangka ini isu lokal yang kita bahas adalah pariwisata Bangka Belitung,” ulas Suharnomo.

Sementara itu Dekan FE UBB Reniati mengemukakan hingga Kamis petang sudah terdaftar 204 orang peserta dari 47 PTN.   Kata Reni, Kamis malam seluruh peserta diundang khusus Walikota Pangkalpinang untuk silaturahmi dalam acara gala dinner di rumah dinas walikota Jalan Merdeka.

Dikemukakan Reni pada Sidang Pleno ke 16,  peserta  akan membahas tema sidang pleno  Ekowisata Bahari sebagai Solusi Pertumbuhan Ekonomi Menuju Sustainable Development.

Sidang Pleno ke 16 AFEBI terbagi ke dalam empat sesi.   Pada hari pertama (24 April) digelar  satu sesi berupa rapat Dewan Pimpinan  Nasional AFEBI.   Rapat ini dipimpin oleh Ketua Umum DPN AFEBI Dr Suharnomo SE MSi.

Pada hari kedua (25 April), berupa acara utama sidang pleno AFEBI ke 16, dibuka resmi oleh Gubernur Bangka Belitung Dr H Erzaldi Rosman Djohan SE MM.   Sesi ini diisi Menteri Kelautan dan Perikanan RI Dr (HC) Susi Pudjiastuti sebagai pembicara utama (keynote speaker).

Usai  mendengarkan  Susi  tampil sebagai  pembicara utama, acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan topik Kolaborasi Industri.  Tampil sebagai panelis adalah Dr Arlyana Abubakar (Direktur BI Institute), Drs Maryono MM (Dirut BTN), Ir Abdul Mukhlis M.Eng (GM PLN), dan  Dr Muhammad Awaluddin ST MBA (Dirut PT Angkasapura II).

Usai istirahat dan sholat, Sidang Pleno AFEBI ke 16 pada hari kedua  dilanjutkan dengan acara sharing seasson (sesi berbagi pengalaman).   Acara ini menampilkan dekan FEB dari UGM, Sekolah Bisnis dan Manajemen  (SBM) ITB, UI, Unhas, Unila, Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Jember.

Menurut Ketua Panitia Sidang Pleno AFEBI ke 16 Dr Hamsani, Dekan FEB UGM akan membahas makalah berjudul “Urgensi Akreditasi Internasional AACSB”, selanjutnya  Dekan SBM ITB mengupas makalahnya dengan judul “Urgensi Akreditasi Internasional ABEST21”, Dekan FEB UI dan Unhas membahas “Urgensi Sertifikasi Internasional AUNQA”, Dekan FEB Unila dan UB mengupas “Tetap Bertumbuh dengan Sistem BLU”, dan Dekan FEB Jember membahas makalah “Tetap Bertumbuh dengan Sistem Satker”.   (Eddy Jajang J Atmaja, Ari Riski,  humas Sidang Pleno AFEBI ke 16).


Topik

Fakultas_Ekonomi_UBB AFEBI
. ayar