ddy Jajang J Atmaja
MASKER CANTIK -- Mahasiswa KKN Tematik UBB di Batin Tikal tengah berfose dengan mengenakan masker ‘cantik’ terbuat dari kain berlogo bordiran KKN UBB.
PANGKALPINANG, KKN UBB -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UBB Angkatan XV di Batin Tikal Pangkalpinang memproduksi masker yang terbuat dari kain.
Berbeda dari masker-masker lainnya, masker berwarna hitam pekat ini terlihat ‘cantik’ dengan hadirnya bordiran logo KKN UBB Batin Tikal berwarna biru di bagian kanan masker.
Devisi Kesehatan KKN UBB Batin Tikal Al-Gilbran dan Fahira Amalia menjelaskan masker yang mereka produksi itu segera akan dibagi-bagikan kepada warga Batin Tikal.
“Terus terang, masker yang kami buat itu jumlahnya tidak begitu banyak. Karena keterbatasan dana kami hanya memproduksi 50 masker saja,” ujar Al-Gilbran di Kampus UBB, Senin (3/08/2020).
Fahira menambahkan masker kain terbuat dari kain dril, bentukya segi enam sehingga menutup dari bagian hidung hingga ke dagu.
“Masker itu sangat efektif, terutama untuk mencegah percikan air liur dari luar, ketika seseorang batuk atau bersin,” jelas Fahira, Prodi Agribisnis.
Proses pembuatan masker ‘cantik’ berlogo KKN ini diproduksi di rumah salah seorang mahasiswa KKN Batin Tikal. Sebelum dijahit, masker terlebih dahulu dengan logo KKN Batin Tikal.
“Ukuran masker 22 kali tujuh centimeter, dengan empat tali pengikat, masing-masing berukuran panjang 30 centi,” tukas Fahira.
Al-Gilbran mengemukakan pembuatan masker dari kain itu merupakan salah satu dari empat program kerja (proker) Devisi Kesehatan KKN Batin Tikal.
Empat proker itu ia jelaskan adalah pembuatan desinfektan, handsanitizer, masker dan video edukasi tentang makanan sehat di masa pandemi.
“Tiga produk dari empat proker itu kita buat dan kita bagi-bagikan kepada warga masyarakat,” ujar Al-Gilbran.
Jangan Turunkan ke Dagu
Masker yang diproduksi mahasiswa KKN UBB Batin Tikal dikemas dalam plastik pembungkus. Di dalam kemasan plastik masker terdapat kertas berisi petunjuk cara pemakaian masker.
Di kertas petunjuk pemakaian masker, selain tertera logo KKN UBB, logo Pemkot Pangkalpinang, Logo KKN Batin Tikal, juga tertulis kalimat perintah ‘Jangan Turunkan Masker ke Dagu!
Tentang kalaimat itu, Fahira menjelaskan kalimat itu mereka kutip dari salah satu media arus perdana (mainstream) tentang tata-cara mekaian masker.
“Di situ dijelaskan, jika menurunkan masker ke dagu dapat mencemari bagian dalam masker dengan penyakit yang mungkin menempel di dagu,” ujar Fahira.
Ditambahkannya, jika memang terpaksa melepas masker seperti saat akan makan, atau berbicara di sebuah forum hendaknya masker benar-benar dilepas; bukan menurunkanya ke dagu.
“Masker yang dilepas itu tetap harus dijaga bagian dalamnya supaya tidak tercemar penyakit,” tukas Fahira.
Dalam kesempatan itu Al-Gilbran menjelaskan handsanitizer berjumlah 50 botol telah siap dibagikan kepada warga masyarakat.
“Baik masker maupun handsanitizer akan kita berikan kepada warga yang benar-benar membutuhkan, seperti pedagang di pasar,” ujar Al-Gibran (Eddy Jajang J Atmaja)