UBB Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 Tahap I

Penulis: Editor | Ditulis pada 03 Maret 2021 16:16 WIB | Diupdate pada 03 Maret 2021 16:16 WIB


MERAWANG, UBB - Universitas Bangka Belitung mulai melakukan Vaksinasi Covid-19 kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pada tahap satu ini, vaksin diberikan kepada para pimpinan di tingkat universitas dan fakultas, kepala biro, ketua lembaga, kepala UPT dan tenaga kependidikan bekerja sama dengan Puskesmas Baturusa Kabupaten Bangka, Kamis (3/3/2021) pagi.

Dalam sambutan Rektor UBB, Dr. Ibrahim, MSi., menyampaikan terima kasih kepada pihak Puskesmas Kabupaten Bangka yang telah hadir dalam pemberian vaksinasi kepada warga UBB. Di tahap awal ini Rektor menyampaikan vaksinasi yang diberikan sangat terbatas, dan diberi alokasi dari Puskesmas Kabupaten Bangka hanya sebanyak 18 orang.

Pada minggu keduanya ke-18 orang tersebut akan mendapatkan kembali vaksinasi untuk tahap kedua. Pemberian jeda 14 hari ini sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi dari Kementerian Kesehatan.

“Kami berharap, ini mengawali gelombang pertama penerima vaksinasi di lingkungan Universitas Bangka Belitung, dan harapannya penyebaran covid ini akan semakin bisa diminimalisir dan bisa beraktifitas dengan tenang,” terang Rektor.

Lebih lanjut, Ibrahim mengutarakan pemberian vaksin ini dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai covid-19, dan UBB juga berkomitmen tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan waluapun sudah ada yang divaksinasi.

“Kita juga berkomitmen tetap harus menjaga kesehatan, bukan berarti setelah vaksin tidak memakai masker lagi, mentang-mentang sudah vaksin sudah kemana-mana dengan bebas, dan bukan berarti tidak menaati protokol kesehatan”, pungkasnya.

Sebelumnya, pada pertengahan bulan Januari 2021 yang lalu Rektor UBB bersama Fokorpimda Provinsi Babel sudah dilakukan suntik vaksin tepatnya di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ia juga menceritakan pengalamannya setelah divaksin, menurutnya dampak dari vaksin memang ada namun setiap orang berbeda-beda serta tidak signifikan gejalanya.

Ia juga menghimbau kepada warga di lingkungan UBB untuk dapat mengikuti program vaksinasi ini karena merupakan bagian dari upaya pemerintah dan kita semua untuk mengatasi persoalan pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Baturusa Tafwid, SKM., MPH., yang ikut mendampingi petugas medis memberikan suntikan kepada civitas akademika dan tenaga kependidikan UBB mengatakan bahwa, vaksinasi ini bukan satu-satunya upaya yang preventif, dan protokol kesehatan 3 M tetap wajib dilaksanakan dan dipatuhi. 

“Jadi protokol kesehatan 3 M wajib kita laksanakan, karena diluar sana yang sudah di vaksin juga masih ada yang terkonfirmasi covid,” tutur Tafwid.

Ada beberapa tempat dan instansi yang yang menjadi sasaran dan program Puskesmas Baturusa dalam pemberian vaksin diantaranya UBB. Menurutnya institusi pelayanan publik dengan tenaga kerja dan masa yang paling banyak ada di lingkungan UBB, dan membutuhkan waktu 5 hari menyelesaikannya, namun untuk menetapkan jumlah sasaran dan menjadi prioritas vaksin yang menentukan adalah dari Dinas Kesehatan.

“Kami sudah merencanakan diawal untuk melaksanakan vaksinasi di UBB menjadwalkan lima hari untuk menyelesaikannya, ternyata ada informasi dari Dinas Kesehatan bahwa untuk penyuntikan itu diatur oleh Dinas Kesehatan,” kata Tafwid

Tafwid juga mengutarakan pada awalnya Puskesmas Baturusa mendapatkan vaksin sebanyak 90 untuk diberikan kepada institusi pelayan publik, dan ternyata disetujui oleh Dinas Kesehatan sebanyak 28.

“Awalnya kita mendapatkan vaksin itu sebanyak 90 untuk pelayanan publik, ternyata berubah menjadi 28, dan 28 itu sudah ditetapkan oleh dinas kesehatan. Jadi 18 nya di lingkungan UBB dan 10 orangnya untuk kepala desa yang ada di kecamatan merawang,” jelasnya.

Dikesempatan yang sama, dr.Roy Jhanna Ginting Suka menjelaskan alur pelayanan vaksinasi Covid-19, dimana para calon penerima vaksin covid-19 melakukan pendaftaran dan verifikasi data. Kemudian dilakukan skrining dimana petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan & mengidentifikasi penyakit, dan di meja skrining inilah yang akan penentuan calon penerima vaksin lolos atau tidaknya divaksinasi.

Kemudian calon penerima vaksin akan diberikan vaksinasi Covid-19 secara aman. Setelah itu, penerima vaksin akan menuju meja selanjutnya untuk pencatatan dan observasi di ruangan khusus selama 30 menit untuk memonitor kesehatan para penerima vaksin, dan petugas kesehatan akan pembagian kartu vaksinasi kepada peserta tahap I. (Ags/Humas)


Topik

Kampus_Terpadu_UBB
. ayar