Tim Verifikator LSP P2O LIPI Kunjungi Kesiapan TUK FPPB UBB

Penulis: Editor | Ditulis pada 18 Maret 2021 00:36 WIB | Diupdate pada 18 Maret 2021 00:36 WIB


MERAWANG, UBB – Tim Verifikator dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI kunjungi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi (FPPB) Universitas Bangka Belitung (UBB) sebagai tempat uji kompetensi LSP (lembaga sertifikasi Profesi) mandiri.

Verifikasi ini dilaksakan selama 4 hari mulai dari Hari Selasa – Jum’at/ 16-19 Maret 2021. Verifikasi ini di pimpin langsung Triyono (Ketua LSP P2O LIPI) dan jajarannya.

Kedatangan 5 orang verifikator tersebut ke FPPB UBB tidak lain adalah untuk melihat lansung kesiapan calon tempat uji kompetensi LSP (lembaga sertifikasi Profesi) yang akan dijadikan tempat uji kompetensi mandiri.

Dimana tempat uji kompetensi mandiri ini nanti bisa menjadi uji sertifikasi kompetensi untuk mahasiswa, alumni maupun dari instansi terkait.

“Kita ingin menerapkan 5 skema yaitu skema mangrove, lamun, ikan karang, karang dan megabenthos dan satu lagi penyelaman ilmiah. Kunjungan mereka kesini adalah untuk melihat apakah TUK di UBB ini layak disebut TUK mandiri nantinya,” terang Ketua TUK FPPB, Mu'alimah Hudatwi, S.Kel., M.Si.

Lebih lanjut, Ia juga menjelaskan kehadiran tim verifikator LSP P2O LIPI untuk melihat secara langsung kesiapan dari sarana dan prasarana dan SDM untuk dijadikan uji kompetensi, tidak hanya itu tim juga akan melihat potensi dan kesiapan sekretariatan tempat uji kompetensi.

“Harapannya bisa disertifikasi mendapatkan TUK Mandiri, bahwa TUK UBB sudah siap menjadi tempat uji kompetensi. Kegiatan ini akan dilaksanakan bulan April ini bagi mangrove dan lamun,” tambahnya.

Dalam 2 minggu kedepan, selain dilaksanakan uji kompetensi bagi skema mangrove dan lamun, tim juga akan mengadakan uji kompetensi baik ikan karang, karang dan megabenthos.

“Sasaran dilaksanakannya kegiatan ini, mahasiswa nantinya akan mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), jadi mereka sudah layak menilai kondisi ekosistem mangrove,” ujar Mu'alimah. (Hr/Humas)


Topik

FPPB_UBB
. ayar