Kompetisi Debat Mahasiswa, Juara Didominasi FPPB dan FISIP

Penulis: Editor | Ditulis pada 03 Juni 2021 16:44 WIB | Diupdate pada 03 Juni 2021 19:14 WIB


MERAWANG, UBB - Dua versi kompetisi debat mahasiswa yang dikenal dengan KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia) dan NUDC (National University Debating Championship), telah diselenggarakan UBB secara bersamaan dalam satu hari (Rabu, 02 Juni 2021). KDMI dilangsungkan di ruang Betason 1 Gedung Rektorat, sementara NUDC di Ruang Akustik, Gedung Timah I.

KDMI merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh lembaga Pusat Prestasi Nasional, sebagai upaya utuh untuk membangun apa yang disebut dengan 6 C, yaitu collaboration, creativity, critical thinking, communication, citizenship, dan character.KDMI pertama kali digelar pada tahun 2018 di Universitas Negeri Malang, lalu berlanjut di Tahun 2019, dengan pergelaran debat berlangsung di Universitas Airlangga, Jawa Timur, dan 2020 diadakan secara daring karena pandemi Covid-19. Pada tahun 2021 ini, KDMI masih akan digelar secara daring, meski di tingkat perguruan tinggi, kampus tetap diperbolehkan melangsungkan secara luring dengan menaati protokol kesehatan.

Berbeda dengan KDMI, NUDC merupakan program kompetisi debat yang jauh lebih dulu diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional. Pergelaran debat nasional ini sudah ada sejak tahun 2008, dengan visi mendorong para mahasiswa Indonesia agar peka dan paham terhadap isu-isu terkini, memiliki kemampuan mengolah informasi, kemampuan berkomunikasi efektif dengan bahasa inggris dan punya skill argumentasi yang baik.

Baik di KDMI ataupun NUDC, sebelum melaju di tingkat Nasional, para mahasiswa peserta debat harus lolos proses seleksi di tingkat perguruan tinggi dan wilayah terlebih dahulu.

“Pada proses seleksi di tingkat universitas hari ini, kita berupaya mencari 3 mahasiswa yang paling bisa memuaskan para juri dengan argumentasi-argumentasinya terhadap mosi yang sudah disiapkan. Ketiga mahasiswa yang juara ini, pada pertengahan Juni ini akan berlaga di tingkat wilayah,” ungkap Jihan Panitia KDMI dan NUDC.

Khusus pada KDMI, tahun ini menerapkan sistem debat yang berbeda dari tahun sebelumnya, yakni mulai mengikuti metode yang dipakai NUDC. Jika sebelumnya menggunakan metode sistem parlemen Asia, tahun ini KDMI mengikuti sistem parlemen Inggris.

Mahasiswa Lebih Antusias Debat Bahasa Indonesia

Dari sisi antusiasme mahasiswa UBB terhadap dua bidang debat tersebut, pada tahun ini tampak berbeda signifikan. Hal itu dapat terlihat pada jumlah peserta yang mengikuti di tingkat perguruan tinggi.

“Jumlah peserta debaters KDMI yang notabenenya menggunakan bahasa Indonesia adalah 19 mahasiswa. Sementara NUDC atau debat bahasa Inggris, dari semula yang dibina ada 8 mahasiswa,, tapi yang hadir pada hari H hanya 4 peserta”, ujar Jihan, panitia KDMI dan NUDC UBB.

Terkait dengan metode seleksi yang diiterapkan dan persoalan-persoalan yang diangkat sebagai mosi untuk direspon para debaters, khususnya di level UBB kemarin (Rabu, 02 Juni 2021) adalah tampak persis. Yang membedakan hanya pada penggunaaan bahasa, yakni NUDC dengan bahasa Inggris, sementara KDMI dengan bahasa Indonesia.

Dominasi Mahasiswa FPPB  di KDMI dan Sastra Inggris di NUDC

Setelah memberikan kesempatan kepada 19 debaters untuk berargumentasi menjawab mosi selama masing-masing 7 menit, para dewan juri KDMI telah memilih tiga juara. Mereka adalah Andri Yanto, mahasiswa Hukum (Fakultas Hukum) sebagai juara pertama. Yusi Luky, mahasiswa Agroteknologi (FPPB/Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi) terpilih menjadi juara kedua. Serta, mahasiswi atas nama Muntaz Soraya (prodi Biologi FPPB) menempati juara ketiga. Dari tiga debaters juara ini, tampak mahasiswa FPPB yang mendominasi.

Sementara di NUDC, adalah Nurul Alifia Zettyra, Mia Ramadhani dan Huzairon, mahasiswa/i Prodi Sastra Inggiris yang menjadi juara 1, 2, dan 3.

“Masih sama dengan tahun sebelumnya, NUDC tahun ini masih tetap didominasi oleh Prodi Sastra Inggris,” ujar Evi, salah satu Panitia NUDC.

Para debaters yang menjadi juara ini, pada pertengahan Juni nanti akan berlaga di Tingkat Wilayah, yakni LLDIKTI Wilayah II (Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung). Jadi, UBB akan mengirimkan masing-masing satu tim untuk KDMI dan NUDC. Dari masing-masing satu tim tersebut, dua mahasiswa akan berperan sebagai debaters, dan satunya sebagai juri institusi.


Topik

KDMI_UBB NUDC
. ayar