UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
2008-09-05 WIB
Potensi pengembangan jarak pagar di lahan bekas penambangan timah
Ditulis Oleh : Admin
Kesulitan memulihkan kembali lingkungan bekas penambang timah disebabkan cadangan hara yang memang rendah disamping iklim mikro lahan bekas penambangan kering, kondisi air bekas penambangan (kolong) cenderung masam sehingga tanaman akan sulit hidup. Kondisi inilah yang menyebabkan lambatnya kegiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas penambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung. Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) secara kultur teknis mempunyai potensi dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, antara lain tahan berbatu, berpasir, liat bahkan tanah kurang subur.
Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh teknis budidaya jarak pagar (Jatropha curcas) terbaik di lahan reklamasi bekas penambangan timah baru terdokumentasi pada pertumbuhan awalnya.
Pengamatan yang dilakukan terhadap beberapa perlakuan pencampuran media tailing bekas penambangan untuk memperbaiki tingkat kesuburannya. Pengamatan awal terlihat ter tingkat kesuburan pasir tailing sangat rendah, tercermin dari masamnya reaksi tanah, rendahnya kandungan hara makro nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan magnesium.
Untuk memperbaiki kondisi ini dilakukan pencampuran media tanam taling yang akan digunakan pada pertumbuhan awal jarak pagar. Beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai ameliorant (pembenah) dicobakan. Terutama bahan-bahan yang mudah diperoleh, murah dan ada di lokasi serta ramah lingkungan. Salah satu tahapan penelitian telah mencobakan tanah top soil (tanah kebun lapisan atas), kompos.
Hasil menunjukkan untuk tanah topsoil yang digunakan mempunyai derajat keasaman lebih tinggi dibandingkan pasir tailing. Sedangkan kompos yang digunakan telah mempunyai derajat keasaman realatif optimal dan kandungan hara kompos juga lebih baik dibanding tanah top soil. Sehingga memang terbukti bahan pencampur kompos lebih baik dibandingkan top soil di Pertumbuhan Awal Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) pada media tanam bekas penambangan timah.
Setelah dicobakan beberapa tingkat perbandingan media diperoleh tingkat perbandingan tailing dan kompos terbaik 1:2 di Pertumbuhan Awal Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada media tanam bekas penambangan timah. Walaupun dengan perbandingan 1:1 tetap terpenuhinya pertumbuhan standar untuk tiga bulan penanaman dari biji.
Selain menggunakan bahan pencampur organic upaya untuk mengoptimalkan media tailing bekas tambang timah untuk pertumbuhan awal jarak pagar juga dicobakan penggunaan pupuk anorganik. Pupuk anorganik yang dicobakan adalah NPK.
Dari hasil penelitian menunjukkan dosis pupuk 2 gram masih mencukupi kebutuhan pertumbuhan bibit jarak pagar sampai umur 3 bulan di Pertumbuhan Awal Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) di media tanam bekas penambangan timah dengan pencampuran media di atas. Dosis 2 gram merupakan dosis anjuran di pertumbuhan kondisi normal.
Kenyataaan juga menunjukkan bahwa Pupuk anorganik yang digunakan dapat dihemat dengan penggunaan bahan organic yang lebih banyak, dan kekurangan hara dengan kurangnya bahan organic mampu ditutupi dengan peningkatan dosis pupuk anorganik.
Penelitan yang dilakukan juga mencobakan sistim atau cara pemupukan anorganik. Cara pemupukan yang telah di cobakan adalah sistim dilarutkan dan ditabur.
Hasil menunjukkan Pemberian pupuk dengan ditabur ternyata lebih efektif bila dibandingkan dengan cara dilarutkan di Pertumbuhan Awal Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada media tanam bekas penambangan timah.
Penambahan bahan pembenah (ameliorant) tanah di media pembibitan Jarak Pagar (Jatropha curdas L.) di media tanam bekas penambangan timah sebaiknya selain menggunakan bahan organik yang optimal memperbaiki tusktur, tekstur, biologi, iklim mikro, reaksi kimia yang baik juga harus mampu mengefisienkan pemupukan an organic. Karena walaupun pemupukan organic terbukti mempunyai banyak kelebihan jangka panjang dalam memperbaiki kesuburan, tetapi tetap dibutuhkan pemupukan siap saji dan digunakan pada saat tanaman tumbuh.
Dan dari tanah yang subur dihasilkan tetanaman yang produktif dengan izin Allah, dan dari tanah yang tidak subur tidak dihasilkan kecuali dengan payah.(Al-a’raaf 58)
Written BY : Nyayu Siti Khodijah
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka